84. Si Bodoh Kei

2.3K 267 10
                                    

Di siang hari yang terik, terlihat seorang pemuda tampan berambut hitam baru saja melepas helm permainan dari kepalanya. Karena ia sudah bermain terlalu lama, tubuhnya terasa sedikit kaku dan perutnya pun terus berbunyi karena kelaparan.

Sebelum Rein melakukan rutinitas hariannya, ia meregangkan tubuhnya terlebih dahulu lalu membereskan tempat tidurnya yang sudah sangat berantakan.

Tonet tonet! Tonet tonet!

Setelah selesai, tiba-tiba terdengar suara panggilan telepon dari ponselnya. Rein segera mengambil ponsel tersebut lalu mengangkatnya.

"Halo dengan Rein disini." Rein menelepon sambil berjalan ke dapur.

"Yo Rein, bagaimana kabarmu?" Suara pemuda terdengar dari ponselnya.

"Ohh.. aku tahu, siapa lagi kalau bukan si jenius Grey, kabarku lumayan baik lalu bagaimana denganmu?" Rein sedikit tersenyum saat mendengar suara teman lamanya.

"Sialan, kemana saja kau? aku telah menunggumu selama 1 bulan lebih, tapi kenapa kau tidak juga datang!?"

"... Hei Grey, bukankah sudah kubilang kalau aku akan fokus pada permainan jika 6 bulan pelatihanku selesai?"

"Itu pasti hanya alasanmu karena takut kalah dariku, kan? Ayolah, kapan kau akan kembali ke dojo?"

Rein yang sedang membawa piringnya ke meja makan itu terhenti disaat mendengar temannya yang memohon.

"Grey, jika kau benar-benar ingin mencari pesaing yang kuat atau bahkan mungkin lebih kuat darimu, aku sarankan kau ikut bermain game Exaworld Online..."

"Ayolah Rein, itu hanya permainan! Jangan bandingkan omong kosong itu dengan pertempuran yang sesungguhnya!"

Grey memotong ucapan Rein, dan tentu saja itu membuat Rein kesal. Tanpa ragu ia pun langsung memutuskan panggilannya.

"Dasar bodoh..." Gumam Rein pelan lalu kembali melanjutkan rutinitasnya.

Grey adalah teman sekaligus instruktur seni beladirinya. Ia memiliki sifat yang baik dan juga penuh keadilan. Tapi karena sifat keras kepalanya yang sangat menyebalkan, Rein sering kali dibuat kesal dengannya.

"Lupakan, lebih baik aku mencari informasi tentang Kerajaan Karade." Rein menghidupkan televisi lalu menyantap makanannya.

Saat layar dihidupkan, logo Exaworld Online langsung memenuhi layar yang menandakan siarannya baru saja dimulai. Rein tersenyum gembira, ini adalah channel yang membahas tentang informasi permainan secara langsung.

"Halo pemirsa, kembali lagi dengan kami di siaran Exa Live! Hari ini saya Rena dan juga Jim akan menemani anda selama 3 jam ke depan..."

Mata Rein langsung berbinar saat melihat apa yang ada di belakang Rena dan Jim, itu adalah Istana Kerajaan Karade! Siapa yang menyangka ia akan mendapatkan informasi secepat ini.

"Mungkin kalian semua sudah tahu apa yang akan kita bahas setelah melihat istana Kerajaan Karade yang berada tepat di belakang kita."

Rena mengarahkan kamera ke pintu gerbang istana kerajaan, lalu tidak lama kemudian terlihat puluhan prajurit dengan armor merah sedang menjaga istana dengan sangat ketat.

"Benar sekali, kita akan membahas penghancuran yang disebabkan oleh seorang pemain terhadap Kerajaan! Bagaimana pendapatmu tentang situasi ini Jim?" Rena menatap Jim yang berada di sebelahnya.

"Menurutku situasi ini sangatlah aneh. Kita sudah tahu kalau pelakunya adalah seorang pemain bernama NieR, tapi bukankah kita sudah membahas pemain ini seminggu yang lalu karena telah memecahkan rekor dungeon? Apa mungkin pemain level kecil bisa melakukan semua ini?" Wajah Jim terlihat tidak percaya, bahkan Rena yang berada di sebelahnya terus mengangguk.

"Benar, walaupun kita tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, tapi tetap saja kalau sistem tidak mungkin salah."

Jim terdiam sebentar lalu mengangguk, "Kau benar Rena, pemain NieR ini sangat misterius, sudah dua kali ia membuat kehebohan sebesar ini, tapi kenapa dunia masih belum tahu tentang keberadaannya?"

Rein yang mendengar pujian itu dadanya langsung membusung, walaupun ia terkenal, keberadaannya sama sekali tidak diketahui oleh publik. Perjuangannya dalam menjaga profil rendah telah membuahkan hasil.

"Heheheh, pemain misterius? Boleh juga panggilannya." Rein tersenyum bangga, lalu kembali menonton televisi.

"Tapi kalian tidak perlu penasaran lagi pemirsa, sebab kami telah memiliki saksi mata yang pernah bertemu dan bahkan berteman dengan NieR! Apa kalian penasaran? Kalau begitu mari kita sambut, Magician Kei!"

Rena menunjuk ke samping lalu tidak lama kemudian terlihat seorang pemuda berambut hitam berjalan ke arahnya.

"Apa!? Si bodoh itu, kenapa dia bisa ada disana!?" Rein terkejut bukan main, ia tidak menyangka orang bodoh seperti Kei akan muncul di siaran terkenal seperti Exa Live.

"Halo semua, perkenalkan namaku Kei, dan aku adalah teman dekat NieR di dalam permainan." Kei tersenyum lalu memperlihatkan hologram pertemanannya ke kamera.

"Jika kalian masih tidak percaya, kalian bisa melihat ini." Kali ini Kei memperlihatkan semua riwayat pesan-pesannya ke kamera.

Rena dan Jim mengangguk puas saat  melihat keyakinan Kei dalam berbicara. Namun berbeda dengan Rein, ia sangat terkejut sampai mulutnya terbuka lebar saat melihat kelakuan Kei yang sangat berbeda dari biasanya.

"Hahahaha, langsung saja aku akan menceritakan ciri-ciri fisik dari NieR. Yang pertama, dia adalah seorang paman-paman dengan rambut putih ubanan, mungkin jika kalian melihat paman-paman dengan rambut ubanan, kalian bisa pukul dia untuk melihat statusnya." Kei tersenyum ceria lalu mengangkat jempolnya ke kamera.

"Ohh.. yang kedua, dia membawa tas selempang berwarna hitam. Aku tahu didalamnya ada senjata mengerikan yang ia gunakan untuk membantai musuh-musuhnya. Ingatlah, Nier itu sangat licik, dia akan menggunakan segala cara agar musuhnya mati." Kei lanjut berbicara dengan memejamkan matanya dan terus mengangguk, ia terlihat seperti sedang mengingat kenangan lamanya bersama NieR di masa lalu.

"Aku mengerti, jadi Nier orang seperti itu ya..." Rena terlihat tidak percaya, tapi mau tidak mau dia harus setuju karena hanya Kei yang pernah melihat NieR.

"Tunggu, itu belum semuanya. Nier juga memiliki cahaya hitam misterius diatas kepalanya dan jika kau melihat langsung pada cahaya hitam tersebut, kau pasti akan mati." Wajah Kei terlihat serius seakan dia pernah mengalami kejadian tersebut.

Rena dan Jim bergidik, "Apa Nier memang sekuat itu?" Tanya Rena dengan lirih.

"Kalau dia tidak sekuat itu, mana mungkin dia bisa membantai dan menghancurkan Kerajaan ini dalam sekejap." Kei menyipitkan matanya ke arah Rena. Dan itu membuat Rena menjadi ketakutan.

"Terima kasih atas informasinya Kei, kami akan melanjutkan siaran ini setelah iklan berikut." Ucap Jim sambil menepuk Bahu Kei, ia ingin mencairkan suasana yang sudah sangat tegang ini.

"Ohh.. tentu, tapi mana uangku? Bukankah kau berjanji akan memberiku uang setelah ini?" Sebelum iklan dimulai, Kei tiba-tiba berbicara seperti itu.

"Anu... maafkan aku Kei, pembayarannya akan dilakukan setelah siaran berakhir." Jim merasa malu, ini pertama kalinya ada orang yang meminta uang di depan kamera.

"Hmm... Baiklah kalau begitu." Kei berbalik lalu tidak lama kemudian siaran berakhir.

Rein yang sedang menonton siaran itu terlihat sangat terkejut sampai membuat tubuhnya bergetar, ia tidak menyangka Kei akan menyampaikan kebohongan seperti itu di depan publik.

Paman ubanan? Teman dekat? Cahaya hitam misterius? Itu adalah kebohongan yang Kei ciptakan hanya untuk mendapatkan banyak uang.

"Si sialan itu, dia baru saja menghancurkan reputasiku kan!?"

Rein tidak sanggup berkata-kata lagi, kebodohan Kei lebih gila daripada yang ia kira.

The Heretic Chef : Exaworld OnlineWhere stories live. Discover now