49. Identitas Lucia

2.4K 321 8
                                    

Rein tersedak melihat papan nama yang dipegangnya, lalu dia mengembalikan papan nama itu.

"Hei, kau sengaja ingin mengejutkanku ya?" Rein mengambil tisu dan mengelap mulutnya.

"Hahaha, sebenarnya tidak... tetapi setelah kupikir pikir membuatmu terkejut akan sedikit menarik." Helliosh tertawa dan menaruh kembali papan namanya.

Rein bingung, kenapa orang seperti Helliosh mau menemani seseorang yang menyedihkan seperti dirinya, biasanya orang yang derajatnya tinggi tidak akan mau bergaul dengan orang yang berada di bawahnya.

"Helliosh, apa yang kau lakukan disini? bukankah guildmu sedang melakukan perekrutan?" Rein mengangkat alisnya karena bingung.

"Tidak perlu memikirkan yang tidak tidak, aku kesini hanya ingin berterima kasih padamu." Helliosh tersenyum, sepertinya ketua guild Garuda Crown orang yang cukup mudah untuk didekati.

"Maksudmu tentang air itu? tidak perlu untuk memikirkannya, anggap saja itu sebagai niat baikku." Rein tersenyum, jarang ada orang yang mau berterima kasih untuk hal kecil seperti itu apalagi untuk orang yang memiliki derajat yang lebih tinggi seperti dia, kebanyakan orang sepertinya pasti gengsi dan kesombongannya sudah melampaui langit.

"Niat baik adalah niat baik, dan niat baik harus dibalas dengan niat baik." Helliosh tidak menyerah dan tetap ingin berterima kasih.

"Hei berhentilah, aku bahkan tidak tahu apa yang aku inginkan sekarang." Rein mengkerutkan keningnya.

Helliosh juga terlihat bingung dan dia mulai memikirkan apa yang akan dia lakukan untuk membalas budi Rein.

"Kalau begitu... maukah kau bergabung dengan Garuda Crown?" Helliosh berbicara setelah mempertimbangkan semua keputusannya.

"Hah!? apa bergabung dengan top guild memang semudah itu?" Rein mengangkat alisnya, tawaran yang diajukan oleh Helliosh sangat menggoda apalagi itu adalah Top Guild yang memasuki ranking 10 besar di dunia.

Tapi Rein menggelengkan kepalanya, bagaimana mungkin hanya karena sebotol minuman dia menerima tawaran dari Helliosh.

"Helliosh kau terlalu jauh... aku hanya pemula level 31 dan aku berada disini karena seorang teman yang mengajakku." Rein mengatakannya dengan suara rendah.

Helliosh sendiri juga terkejut, dia masih bisa untuk menerima player yang memiliki level disekitar 100, tetapi untuk level 31 itu akan sulit, bahkan jika dia membantunya leveling setiap hati itu akan memakan waktu yang sangat lama.

Rein memperhatikan wajah Helliosh yang semakin muram, karena tidak enak dia akhirnya meminta sesuatu kepadanya.

"Helliosh, bagaimana dengan ini... aku mempunyai seorang teman dekat yang baru saja masuk kedalam guildmu ..jadi bisakah kau menjaga dia? oh... namanya Rudi dan dia gendut." Rein tersenyum mendeskripsikan temannya.

"Untuk temanmu? ...apa kau yakin? sangat jarang aku meminta bantuan dari orang lain karena aku memiliki prinsip untuk harus membalas setiap kebaikan." Helliosh sedikit terkejut.

"Tentu saja..." Rein menyandarkan dirinya di kursi.

Sebenarnya Rein mengikuti acara ini untuk mengenal para pro player yang berasal dari Indonesia, tetapi kebanyakan dari mereka malah terlalu sibuk untuk bergabung dengan guild sehingga tidak ada yang bisa diajaknya untuk berbicara.

Tidak seperti Helliosh yang dengan anehnya bisa berjalan jalan ketika pesta dimulai, para Guild Master yang lain sangat sibuk bahkan mereka tidak bisa bergerak dari kursinya.

"Rein, kenapa kamu malah duduk disini ketika pesta telah dimulai?" Suara yang lembut terdengar dari belakang Rein.

"...kamu meninggalkanku sejak pertama kali masuk kedalam hotel jadi aku mencarimu kemana mana tetapi tetap saja aku tidak menemukanmu, ...sebenarnya dari tadi kamu kemana saja?" Rein mengkerutkan keningnya ketika berbalik.

The Heretic Chef : Exaworld OnlineWhere stories live. Discover now