66. Iblis

2.3K 271 8
                                    

"Kakak! Bangun kak!"

"Kakak! Bangunnn!"

Beginilah rutinitas harian Remi sebelum Rein membeli Exadream Gear. Setiap pagi Remi harus meluangkan 10 menit waktunya hanya untuk membangunkan Rein.

Berbeda dengan manusia biasa, Rein sangatlah sulit untuk di bangunkan, bahkan dengan 3 alarm yang terus berdering disamping telinganya tidak membuat Rein bergeming sama sekali.

Tapi setelah tinggal bersama selama bertahun-tahun bagaimana mungkin Remi tidak memiliki cara untuk membangunkan Rein.

Hanya ada sedikit cara untuk membangunkannya, yaitu dengan...

Remi mengelus tangan Rein dan mengangkatnya hingga menyentuh bibir merah muda milik Remi.

"Kakak! Bangun!"

Hamnnhh!

Remi berteriak lalu menggigit tangan Rein sekuat yang ia bisa, dan tidak lama kemudian,

"AAHHHHH!"

Rein menjerit sangat keras, dan matanya langsung melebar melihat tangan kanannya yang sedang digigiti Remi.

"Stopp! hentikan Remi!"

Jika Rein menarik paksa tangannya, mungkin tangannya akan langsung robek dan tidak hanya itu, mungkin Remi yang sedang menggigitnya juga akan ikut terluka.

Jadi Rein mengelus kepala Remi untuk menandakan kalau dia sudah bangun. Dia mengelusnya sambil menahan air mata yang akan terjatuh akibat rasa perih di tangannya.

"Oke cukup, aku sudah bangun..."

Remi menatap wajah Rein sekilas lalu melepaskan gigitannya.

"Hmph, tidak biasanya kakak seperti ini lagi." Remi mengelap tangan dan bibirnya yang basah akibat gigitan tadi.

"... Semalam aku ketiduran." Rein tersenyum masam saat melihat bekas gigitan yang berada di tangan kanannya.

Ini bukan pertama kalinya Rein menerima gigitan cinta dari Remi, dan entah kenapa kejadian di pagi hari seperti ini sudah menjadi rutinitas mereka.

"Apa itu sakit?"

Remi menatap bekas gigitan di tangan kanan Rein dengan khawatir. Mungkin karena sudah 1 bulan lebih tidak membangunkan kakaknya, dia menjadi berlebihan.

"Hahaha santailah Remi, kulit kakakmu ini sekeras baja!" Rein memamerkan otot-ototnya yang sudah terbentuk, walaupun masih terasa sakit bagaimana mungkin dia menunjukkan kelemahan pada adik imutnya ini.

"Ngomong-ngomong, sudah berapa kali ini?" Rein mengelus tangannya ketika bertanya tentang jumlah gigitan yang telah dilakukan Remi disetiap pagi.

"Hmm, kalau gigitan sudah 1.219 kali..." Jawab Remi sambil mengelus dagunya.

"Kalau pukulan?"

"1.871 kali."

".... Mandi es?"

"435 kali."

"Geuhh.. sangat banyak, apa kau sangat suka menyiksaku?"

Seperti yang Rein duga kalau Remi mengingat semuanya.

Bukan hanya Rein, Remi juga mempunyai kemampuan unik yang sama seperti dirinya. Mereka berdua memiliki kemampuan khusus untuk menghapal dan mengingat dengan mudah. Tapi kemampuan ini memiliki kekurangan yang cukup fatal, karena jika mereka tidak berniat untuk mengingat sesuatu, mereka tidak dapat mengingatnya sama sekali.

Hanya Rein dan Remi yang mengetahui ini, bahkan kedua orang tua mereka pun tidak tahu apa-apa.

Tapi Rein cukup heran pada Remi yang bisa mengingat jumlah ini walaupun sudah bertahun-tahun berlalu, bukankah informasi yang seperti ini tidak berguna?

The Heretic Chef : Exaworld OnlineWhere stories live. Discover now