40. Elyu Dan Bolt

2.6K 299 16
                                    

"Bolt.. Bolt! Apa kau mendengarkanku? Sadarlah Bolt!" Gadis itu berteriak dan menangis untuk membangunkan anak yang berada di pangkuannya.

Nier langsung menghampiri mereka dan melihat keadaan Bolt, dia masih bernapas dan denyut nadinya masih terasa lalu Nier memberikan HP potion ke gadis itu.

"Sepertinya dia belum mati cepat berikan potion ini padanya."

"Terima... kasih.." Gadis itu masih menangis dan mengambil potion yang diberikan Nier lalu meminumkannya pada Bolt.

Beberapa saat setelah itu pendarahan pada perutnya berhenti dan napasnya menjadi lebih tenang, Nier melihat pria kecil itu telah terluka parah pada perut dan punggungnya.

"Yue kemarilah, gunakan skill Healmu padanya."

"Baik!"

Yue menggunakan skill healnya dan tubuh Bolt bersinar, luka pada perutnya sedikit demi sedikit mulai menyusut. Yue terus menggunakan skillnya dan akhirnya luka pada perutnya mulai membaik walau masih ada bagian yang sedikit terluka.

"Bagus, terima kasih Yue."

"Terima kasih kak..., apa kalian.. juga ingin ...menjarah desa kami?" Gadis itu bertanya dengan air mata di pipinya.

Nier memperhatikan gadis itu, ternyata dia lebih kecil dari Remi mungkin sekitar 14 tahunan, dengan air mata di wajahnya dia juga terlihat cukup cantik.

"Tentu saja tidak, kami hanya ingin pergi ke ibukota lalu kami mendengar suara teriakanmu." Nier tersenyum dan mengelus kepalanya.

"Nier kau terlihat seperti pedofil yang sedang menggoda anak kecil." Ucap Lucia dengan sedikit tertawa.

"A-Apa? Mana mungkin aku terlihat seperti itu kan?" Nier langsung menatap Yue.

"Tadi.. Senyummu sedikit menyeramkan..." Suara Yue sangat pelan ketika mengatakan itu.

"Hahh.. Lupakan, jadi gadis kecil apa yang terjadi padamu?" Nier bertanya dengan penasaran.

Gadis itu masih terlihat takut dan dengan gugup dia menjelaskan keadaannya.

"Kami... desa kami... hancur karena dijarah oleh bandit itu.. mereka akan membunuh kami jika kami tidak memberikan harta kami kepada mereka..," Gadis itu menceritakan kisahnya dengan air mata menetes di pipinya lalu melanjutkan, "...Mereka membunuh ayahku ...ibuku dan ...adikku menjadi menderita seperti ini karenanya..." Ucap gadis itu dan tubuhnya terlihat bergetar.

Lucia berlari ke arahnya lalu memeluk gadis itu dan mengelus kepalanya.

"Tenanglah.. kami akan menjagamu, kau dan adikmu tidak perlu menderita lagi..." Ucap Lucia dengan memeluknya.

Nier mendengar itu menjadi iba dengannya sedangkan Yue terlihat matanya berkaca kaca seperti ingin menangis.

Walaupun ini hanya permainan, ini terasa sangat nyata seolah olah npc di depan mereka terasa seperti manusia asli. Bahkan Nier yang menganggap dunia ini sebagai permainan juga merasa emosional.

"Gadis kecil, katakan siapa namamu?"

"Aku Elyu dan ini adikku Bolt." Gadis menjawab.

"Bagus, ayo kita pergi ke desamu dulu. Aku akan membantu jika desa diserang oleh bandit." Nier berkata dengan senyum.

"Tidak bisa, kau bahkan tidak tahu seberapa kuat dan banyaknya para bandit itu!" Ucap Elyu.

"Apakah itu seperti yang tadi?"

"Iya, tapi mereka ada ratusan dan memiliki persenjataan yang lengkap!" Elyu menjadi panik dan mencoba menahan Nier.

"Elyu.., mari kita pergi ke desamu." Lucia tersenyum dan kembali memeluknya.

The Heretic Chef : Exaworld OnlineWhere stories live. Discover now