OTY 17. Teka-Teki Hati

1K 226 37
                                    

P L A Y L I S T

PupusDewa

Jaga kesehatan ya semua reader Ode to You ^^

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jaga kesehatan ya semua reader Ode to You ^^

***

"Aku pikir gosip kamu dan Herjuno akan mereda tapi rupanya enggak, Yer," sahut Chelsea sambil mencomot bakwan di piring lalu menggigitnya tanpa ragu.

"Hmmm, biarkan saja," jawab Yerisha acuh. Ia terlampau malas menanggapi gosip dari akun lambe turahnya universitas mereka. Lagipula gosip itu tak benar. Sebuah gosip akan cepat mereda seiring berjalannya waktu dan seiring bukti konkrit yang tak kunjung didapatkan.

Faktanya, ia dan Ode tak memiliki hubungan asmara semacam itu. Ia dan Ode hanya dua orang asing yang sial ya hidup di bawah atap yang sama, memiliki hubungan yang masih ambigu sebagai kakak dan adik.

"Kemarin adik kelas pada nanyain ke aku. Tentang kebenaran hubunganmu dan Herjuno. You know lah pasti waktu ospek mereka naksir Herjuno." Chelsea mengambil tisu dari dalam tasnya untuk membersihkan minyak yang ada di tangannya usai menyantap bakwan. "Terus aku jawab saja, kalian percaya sama gosip? Sebelum mempercayai sesuatu coba telaah dulu kebenarannya. Kita mahasiswa diajari untuk senantiasa menggunakan otak di setiap sendi kehidupan."

Jawaban mengagumkan Chelsea membuat Yerisha tersenyum simpul. Begitulah temannya itu. Kata-kata cerdasnya selalu mampu membuat lawan bicara mati kutu saat debat.

"Chel, thanks."

"Sama-sama. Tapi ngomong-ngomong Yer—" Chelsea menjeda kalimat, mendekatkan tubuhnya ke arah Yerisha lalu berbisik, "kalau kamu beneran pacaran  sama Herjuno Denandra maka aku akan menjadi orang pertama yang mendukungmu."

"Please, Chel. Itu nggak mungkin."

"Kenapa nggak mungkin? Nggak ada nggak mungkin di dunia ini. Termasuk kamu pacaran sama Herjuno itu sangat mungkin terjadi ya kecuali—" Chelsea menjeda kalimat karena tenggorokannya kering. Ia membasahi tenggorokannya dengan es teh sebelum melanjutkan. "Kecuali kalian saudara sedarah atau sepersusuan."

Itu dia yang tak Yerisha ketahui sampai detik ini.

"Tapi itu nggak mungkin kan."

Deg! Yerisha tersenyum tipis, meraih es jeruknya dengan tergesa, gelas yang licin membuatnya menumpahkan isi gelas ke atas meja. "Astaga! Sorry."

Yerisha mengambil tisu yang selalu siap sedia di tas lalu mengelap bagian atas meja yang basah.

"Jangan gugup gitu, Yer. Sepertinya obrolan tentang Herjuno Denandra selalu membuatmu gugup."

ODE TO YOUWhere stories live. Discover now