OTY Special Chapter 3: Festival Tanabata

754 152 77
                                    


Senja: Yer, kamu cek internet sekarang. Cari pakai kata kunci namamu dan penikmat rindu.

Pesan dari Senja membuat Yerisha yang bersiap keluar dari penginapan untuk menjelajah daerah Sendai, prefektur Miyagi, Jepang. Secara kebetulan akan ada perayaan besar di daerah itu. Festival Tanabata namanya. Sebuah momen langka yang ingin Yerisha abadikan sebelum melanjutkan perjalanan keliling dunianya, menghampiri beberapa negara di Asia setelah sebelumnya ia menjelajah Canada dan USA di benua Amerika. Setelah selesai dengan Asia ia berencana menjelajah Eropa.

Perjalanannya sudah tersusun rapi sampai beberapa bulan ke depan, berharap saat akhir tahun atau awal tahun, ia sudah berada di negara tercinta. Indonesia.

Namun pesan dari Senja sekali lagi mengusik Yerisha, membuatnya urung membuka pintu penginapan yang sudah di depan mata.

Sebentar. Hanya sebentar. Begitu pikir Yerisha saat mencari apa yang disuruh Senja di ponselnya.

"Apa-apaan ini?" gumam Yerisha bingung, melihat sebuah thread Twitter yang membahas soal dirinya dan pemilik akun penikmatrindu.

Yerisha membaca thread itu, dan terkejut saat membaca sebuah screenshoot dari akun Instagram milik penikmatrindu yang diunggah tadi malam.

Penikmatrindu Yerisha, kamu tahu? Kamu adalah keputusan tersulit yang pernah kubuat.

Jelas Yerisha shock membaca unggahan terbaru penikmatrindu yang jelas-jelas menyertakan namanya. Yerisha. Kecurigaan Yerisha kian menguat tentang kemungkinan pemilik akun tersebut adalah Ode. Kalau benar itu adalah Ode, mengapa Ode menulis seperti itu? Hal itu membuat Yerisha gusar.  Ketikan di pintu kamar membuat Yerisha mau tak mau bergegas pergi, karena Januar sudah memangilnya.

Yerisha tahu, selama mengunjungi festival Tanabata nanti, pikirannya tak bisa fokus menikmati festival.


Keramaian dan kemeriahan festival Tanabata, membuat Yerisha melupakan sejenak tentang postingan penikmatrindu. Terlebih Januar mengajaknya mengambil foto sebanyak mungkin pada momen langka itu. Yerisha pikir, memang seharusnya ia menikmati festival, karena belum tentu ia bisa menikmatinya untuk kedua kalinya.

"Yer, bagaimana kalau kita membuat permohonan?" tanya Januar tersenyum tipis.

"Hah? Permohonan apa, Kak?"

Januar menunjuk deretan batang pohon bambu yang berada di depan mereka. Kertas warna-warni nampak tergantung di sana.

"Katanya harapan kita akan terkabul kalau menuliskan permohonan di secarik kertas lalu menggantungnya di sana

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"Katanya harapan kita akan terkabul kalau menuliskan permohonan di secarik kertas lalu menggantungnya di sana."

"Kakak percaya?"

"Entahlah. Apa salahnya mencoba? Iya kan?"

"Iya sih."

ODE TO YOUDonde viven las historias. Descúbrelo ahora