OTY 32. Sephia

773 178 25
                                    

Jemari Yerisha menari-nari di atas keyboard komputernya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jemari Yerisha menari-nari di atas keyboard komputernya. Terhitung sudah sejam ia mengurung diri di kamar, fokus mengerjakan novel terbarunya.

Mumpung ada ide, mari langsung eksekusi, begitu pikir Yerisha.

Ketika sejam tepat mengurung diri di kamar, Yerisha menghentikan aktivitasnya, meregangkan badannya yang terasa kaku usai sejam-an duduk di depan komputer.

Usai meregangkan badan, Yerisha memfokuskan pandangan menatap layar komputer, membaca kembali paragraf demi paragraf yang telah ia tulis.

"Kok kurang ngena ya," gumam Yerisha merasa ada yang kurang dalam tulisannya. Tulisannya terasa datar dan tanpa roh sehingga akan sulit menarik pembaca.

"Apa riset yang kulakukan kurang?" gumam Yerisha meraih ponselnya membaca ulang artikel dan jurnal yang ia gunakan sebagai bahan riset untuk menulis cerita. Topik yang akan ia angkat di novel terbarunya sangat menarik, karena itulah Yerisha begitu bersemangat. Ia ingin mengangkat isu mental illness, di mana isu itu sebenarnya bukanlah hal baru, tapi untuk rakyat di negaranya masihlah sangat minim pengetahuannya tentang isu itu.

Yerisha menaruh ponselnya ke meja, mungkin memang benar riset yang dilakukan kurang, mungkin ia perlu ke toko buku untuk mencari buku yang akan membantunya menulis.

Yerisha segera beranjak dari kursi menuju ke arah lemari, ia harus bersiap-siap bila ingin pergi ke toko buku.

"Yerisha, bisa bantu mama?" Panggilan sang mama dari luar membuat Yerisha menaruh kemeja yang akan ia kenakan di kasur dan menuju pintu untuk membukanya.

"Bantu apa, Ma?"

"Bisa bantu mama membeli bahan kue?"

"Boleh. Kebetulan aku mau keluar ke toko buku."

"Sama siapa? Luke?"

Yerisha terkekeh dan menggeleng. "Sendirian, Ma."

"Yaudah kamu perginya sama Ode saja, Yer," saran sang mama sambil tersenyum lebar.

***

Yerisha dan Ode bersama-sama membeli bahan kue pesanan mama mereka terlebih dahulu di toko langganan sang mama. Setelahnya mereka ke toko buku tiga lantai yang berada di jalan jenderal Sudirman. Saat Ode memarkirkan motor di basement, Yerisha memutuskan ke dalam lebih dulu. Lantai tiga dipilihnya karena deretan rak buku segala jenis dan judul ada di sana. Untuk memudahkan pencarian ia mencari buku sesuai kata kunci di mesin pencarian yang terdapat di beberapa titik di tempat itu. Barulah ketika mengetahui buku yang ia cari masih tersedia, Yerisha langsung meluncur mencari buku tersebut.

ODE TO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang