OTY 18. Balkon Rumah

980 234 49
                                    

P L A Y L I S T

Red BeanKun and Xiaojun Cover

Yerisha nggak ngerti kenapa Ode begitu sangat menyebalkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yerisha nggak ngerti kenapa Ode begitu sangat menyebalkan. Pemuda itu dengan kurang ajarnya menggedor-gedor pintu kamarnya mengajaknya membeli nasi goreng. Padahal, makanan di rumah banyak, ngapain juga menghamburkan uang untuk makanan lagi. Awalnya Yerisha ingin pura-pura tidur, ingin mengabaikan pemuda itu. Namun, gedoran di pintu yang semakin kencang membuatnya beranjak dari kasur empuknya lalu membuka pintu untuk memarahi pemudq itu.

Yerisha benar-benar kesal pada Ode yang mengganggu malam tenangnya yang seharusnya bersantai dan rebahan sambil mendengarkan musik.

Tapi pada akhirnya, ia mengikuti Ode membeli nasi goreng daerah depan kompleks, berdekatan dengan tukang martabak, tempat mereka dulu membeli.

Tukang martabak yang mengenali mereka tersenyum penuh arti sambil melambaikan tangan.

Harinya beneran sial.

Setelah menunggu nyaris setengah jam, nasi goreng pesanan mereka siap. Ode mengajaknya makan di tempat saja, lesehan di depan toko yang kalau malam tutup dan digunakan pedagang nasi goreng jualan.

Kalau tak ingat mereka sedang di tempat umum, mungkin Yerisha sudah mengamuk.

Mengajaknya malam-malam keluar, makan di pinggir jalan yang banyak kendaraan lalu lalang. Malam itu Yerisha dibuat kesal dan merasakan sensasi yang belum pernah dirasakan.

Tapi setidaknya dia bersyukur nasi goreng yang mereka beli rasanya enak. Mungkin kapan-kapan ia akan mampir lagi, minus makan di tempat pastinya.

"Biar aku yang bayar," cegah Ode saat Yerisha mengeluarkan uang seratus ribuan dari kantong jaketnya.

"Ya udah," jawab Yerisha singkat berjalan ke arah motor yang di parkir di pinggir jalan. Sambil menunggu Ode membayar, gadis itu mengenakan helmnya. Walau sudah malam dan dekat, Ode tetap menyuruhnya mengenakan helm.

"Yerisha, jangan bengong. Ayo pulang," tegur Ode karena Yeri tak kunjung naik ke motor.

"Iya. Iya," jawabnya menaiki motor dan memilih berpegangan pada bagian jahitan jaket Ode.

Jarak rumah dan tempat penjual nasi goreng yang dekat membuat mereka sampai rumah dengan cepat. Ode memasukkan motornya ke garasi sementara Yerisha langsung pergi ke dalam rumah usai menyerahkan helmnya pada pemuda itu.

Di antara Ode dan Yerisha masih minim sekali obrolan panjang lebar seperti saat di taman.

Ode sempat bertanya-tanya, sampai kapan gadis itu akan mengabaikannya?

Pemuda itu memasuki rumah dengan langkah gontai. Mungkin perutnya terisi penuh tapi langkahnya sangat tak bertenaga. Ketika sampai di kamar, bukan melanjutkan pekerjaannya, ia memilih membuka pintu balkon kamarnya. Angin malam langsung menyambut ketika pintu terbuka.

ODE TO YOUWhere stories live. Discover now