Special Chapter line 99. Sepenggal Kisah Empat Sekawan

807 103 28
                                    

Cerita ini hanya special chapter yang membahas pertemanan anak-anak 99 line di cerita Ode to You. Cerita ini khusus kubuat sebagai bentuk terima kasihku pada pembaca setia oty. Nantinya special chapter ini akan kuunpublish di saat waktu tertentu.

***

Bagi Deryan, Ode adalah sahabat terbaiknya. Deryan ingat betul saat OSPEK kampusnya, ia dan Ode sebagai mahasiswa termuda di jurusan mereka sering disuruh maju ke depan barisan oleh panitia.

Selalu ia dan Ode. Sampai-sampai panitia OSPEK dan teman sejurusannya hafal dengan keduanya.

Sejak itu pula, Dery selalu bersama Ode. Di mana ada Ode di situ ada Dery.

Namun, ada saat di mana Dery merasa kehadirannya sudah tergantikan oleh seseorang di sisi Ode.

"Der, menurut lo Yerisha akan semakin benci sama gue nggak ya?"

Yerisha lagi.

Dery yang tengah menulis pesanan mereka menghentikan gerakan tangannya sejenak. "Kenapa Lo mikir Yerisha akan benci lo?"

Semenjak Dery tahu mengenai hubungan rumit Yerisha Ode dan juga perihal Ode yang sekarang tinggal di rumah Yerisha, ia harus mendengarkan cerita Ode tentang Yerisha.

"Karena gue selalu dibenci."

Jawaban Ode membuat Dery mendelik tajam. "Hei, De. Berhenti memandang rendah diri sendiri dong."

Dery tahu Ode merasa insecure perihal keluarganya. Ode selalu merasa orang akan membenci dia padahal tidak demikian.

"De, setiap manusia tak luput dari yang namanya dibenci seseorang. Nggak ada orang yang sempurna. Nggak mungkin semua orang menyukai kamu kan. Ada orang yang membenci adapula yg menyayangi. Coba pikirkan orang-orang yang menyayangimu deh." Dery berkata demikian karena dia ingin Ode tidak merendahkan dirinya lagi, Dery ingin Ode tahu banyak orang yang menyayangi dia, seperti dirinya misalnya. Walau Dery mudah bergaul dengan semua orang, hanya dengan Ode ia merasa cocok dan bisa menjalin persahabatan sampai sekarang.

"Malam ini kita jangan ngomongin Yerisha dulu ya," mohon Dery. Bukan Dery nggak suka mendengar cerita Ode, hanya saja Dery tak ingin melihat Ode bersedih.

"Iya, Der. Aku mengerti." Ode mengulas senyum tipis. Sedikit melegakan bagi Dery. Ya sedikit.

"Besok gue akan bantu Lo kok, tapi malam ini mari have fun," lanjut Dery.

Ode bersyukur ada Dery di dekatnya yang membantunya saat ia butuh pertolongan dan menasihatinya saat ia melakukan kesalahan.

"Aku pesen apa ya," ucap Dery membaca deretan menu yang tertulis di buku menu di tangannya.

"Kopi jos lah," sahut Ode mengingatkan kalau mereka sedang berada di angkringan kopi jos, sehingga menu itu wajib dicoba. Malam itu mereka ingin refreshing sejenak dari penatnya perkuliahan semester akhir dan masalah hidup tentunya. Lalu Ode menyarankan untuk mereka nongkrong di angkringan jos yang banyak ditemu dekat daerah tugu tepatnya di area jalan Mangkubumi.

"Oke. Tapi ini kita makannya apa?"

"Nggak ada martabak ya?"

ODE TO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang