OTY Special Chapter 2: Keputusan Tersulit

865 160 86
                                    

Memandang hamparan hijau area persawahan sambil menikmati segelas kopi hitam kental dengan sedikit gula menjadi aktivitas Ode pagi itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Memandang hamparan hijau area persawahan sambil menikmati segelas kopi hitam kental dengan sedikit gula menjadi aktivitas Ode pagi itu. Sambil duduk di kursi yang berada di balkon kamarnya, ia menghirup harum kopi sebentar sebelum menyeruput sedikit demi sedikit.

Setelah mendapatkan asupan kafeinnya, Ode meletakkan kembali gelas kopinya yang masih tersisa tiga perempat. Tangannya mengambil ponsel yang berada di meja, hal pertama yang ia buka adalah aplikasi sosial media yang sering digunakan orang. Instagram.


Dia membuka akun Instagram miliknya, lalu mulai mengecek kolom komentar dan DM yang penuh dengan fans-fansnya. Sedikit lucu sebenarnya, padahal dia bukan siapa-siapa, mengapa ada yang menyukai dirinya yang memiliki banyak kekurangan.

Mereka adalah orang-orang yang menyukai tulisannya. Tulisan yang ia posting di akun instagramnya begitu disukai, menurut mereka—tulisannya indah, sangat sesuai dengan curahan hati mereka. Padahal Ode hanya menuliskan sesuatu yang sesuai dengan apa yang dirasakan maupun dialami, tak menyangka respon semua orang begitu tinggi pada tulisannya.

Tapi— Ode merasa tulisannya masih jauh bila dibandingkan dengan Yerisha.

Ah Yerisha. Dia—harus berapa kali Ode katakan, Yerisha adalah suatu alasan ia membuat keputusan tersulit dalam hidupnya.

Berkali-kali mengatakan pada orang-orang ia dan Yerisha hanya adik kakak. Berkali-kali pula ia mengatakan pada diri sendiri untuk tak melewati batasannya sebagai kakak bagi Yerisha.

Dan pada akhirnya, dia gagal menjadi kakak bagi Yerisha. Bukan cuma perkara Yerisha mengkukuhkan diri tak kan bisa menerima Ode sebagai kakaknya tapi juga karena ia melewati batasnya sebagai kakak.


Mencium Yerisha sama artinya melewati batasannya sebagai kakak. Apa dia masih pantas menjadi kakak? Apa dia masih pantas menjaga Yerisha? Tentu tidak.


Ketika memilih tempat internsip sejauh mungkin dari Jogja, itu adalah salah satu upaya menjauhkan diri dari Yerisha, dan segala kegundahan hatinya. Semakin dekat dengan Yerisha hanya membuat perasaannya semakin besar sekaligus kemungkinan ia melukai Yerisha semakin besar.

Jemari Ode sibuk menscrol postingan terdahulunya, semua tentang Yerisha. Yerisha dan Yerisha.

Bucin kalau kata Dery, ya mungkin dulu ia berada di fase itu namun tak sadar.


Dia dulu terlalu penakut dan pengecut untuk memperjuangkan Yerisha. Padahal hatinya jelas menyukai Yerisha. Ode kadang mempertanyakan pada dirinya. "Apa kamu pantas buat Yerisha?"

Dan ia selalu merasa tak pantas. Dia bukan siapa-siapa.

Ode hanya bertanya pada dirinya, tanpa menanyakan pada Yerisha. "Apa aku pantas untukmu, Yer?"

Jawaban Yerisha tentu bisa berbeda dengan dirinya.

Dery selalu berkata padanya. "Soal pantas atau enggaknya, pilihan itu bukan di kamu, De. Tapi Yerisha..."

ODE TO YOUWhere stories live. Discover now