OTY 37. Obrolan

704 167 27
                                    

"Kamu nanti nggak usah jemput aku, De

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu nanti nggak usah jemput aku, De. Biar aku naik ojek atau taksi aja," jelas Yerisha ketika mobil yang ia kendarai dengan Ode berhenti di depan rumah Luke.

"Yakin nggak apa-apa nggak usah dijemput?" tanya Ode mematikan mesin mobil.

"Iya. Aku berterimakasih sekali kamu udah bersedia nganterin." Senyum Yerisha sedikit terkembang. Tangan kanannya membuka pintu mobil.

Ode di balik kursi kemudi memperhatikan Yerisha yang menuruni mobil sambil menenteng tas kresek besar yang berisi hadiah untuk mama Luke. Yerisha secara khusus diundang ke acara syukuran ulang tahun mama Luke, karena cewek itu semalaman sibuk membuat kue dan menghias hadiah untuk diberikan ke mama Luke.

"Bye, De," pamit Yerisha sebelum menutup pintu mobil.

Ode cuma tersenyum tipis, memperhatikan Yerisha yang tampak begitu senang akan berjumpa dengan mama Luke.

Dia ingat betul beberapa hari lalu, Yerisha pulang dengan hati gembira usai di antar pulang oleh Luke. Usut punya usut, itu karena Yerisha begitu senang membantu Lukas memilih hadiah untuk mamanya. Dahulu saat mereka bertetangga, mama Luke dengan Yerisha begitu dekat, tak heran bila pertemuan kembali setelah sekian tahun begitu dinantikan gadis itu.

Ode membuka pintu di sampingnya, segera menuruni mobil dan memanggil Yerisha yang hendak membuka pintu gerbang rumah Luke.

"Yerisha."

Yerisha balik badan, menatap Ode dengan raut bingung.

"Aku tunggu saja ya. Takutnya acaranya sampai malem banget, dan malah susah nyari taksi."

Yerisha mendekati Ode. "Nggak usah, De. Lebih baik kamu istirahat. Kamu besok harus ke rumah sakit kan mau koas?"

Ode mengangguk kecil. "Nggak apa-apa, Yer. Kalau enggak aku pulang dulu nanti ke sini lagi jemput kamu."

"Nanti malah ngerepotin kamu, De. Jarak rumah ke sini kan lumayan jauh."

Ode tersenyum. "It's okay, Yer." Ode cuma nggak tega semisal Yerisha harus pulang seorang diri.

Yerisha menggaruk kepalanya, bingung juga harus bagaimana mengatasi Ode. Dia hanya tak mau merepotkan pemuda itu. Awalnya saja ia ingin berangkat naik taksi atau naik mobil sendiri. Tapi mamanya langsung menyuruh Ode mengantarkan, biar lebih aman katanya. Jelas sekali mamanya begitu mempercayakan dirinya pada Ode.

"Yerisha, kok belum masuk?"

Baik Yerisha maupun Ode langsung memandang ke sumber suara. Di belakang pintu gerbang ada seorang wanita berambut pendek yang seumuran mama mereka. Wanita itu tersenyum ramah pada keduanya.

ODE TO YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang