BAB 50

164 22 0
                                    

"Aku kira kamu terang dalam gelap, ternyata salah."

***

Samuel tidak bisa mengucapkannya secara langsung. Ia lebih memilih memendam perasaannya agar semua yang sudah tersusun tidak hancur karena ungkapannya.

Samuel langsung mengalihkan pandangannya. "Semua yang lo liat bener, gue dan Stevanie ada hubungan."

Hati Kanna terluka mendengar pernyataan Samuel. Kanna tidak pernah berpikir jika Samuel akan menjelaskan soal hubungannya dengan Stevanie.

Kanna berharap pernyataan dari Samuel hanyalah mimpi yang tidak pernah Samuel ucapkan padanya. Kanna sendiri tidak mengerti mengapa hatinya menolak mendengar pernyataan tersebut.

Mata Kanna memanas mengingat kembali pernyataan Samuel. Kanna berusaha untuk tidak menangis di hadapan Samuel. Ia harus terlihat baik-baik saja.

"Selamat." Kanna mengulurkan lengannya ke arah Samuel. "Lo berhasil ngehancurin perasaan gue."

Air matanya tidak dapat dibendung lagi, Kanna menangis di hadapan Samuel. Ia menangis sebari menahan sesak di dadanya.

Samuel langsung memalingkan wajahnya melihat Kanna menangis. Sungguh, Samuel tidak ingin Kanna menangisi perbuatannya. Hatinya juga terluka sama seperti Kanna.

Kanna menumpahkan tangisannya di hadapan Samuel. Berkali-kali Kanna memukul dadanya agar tidak sesak.

"Kenapa gue harus jatuh cinta sama lo," ucap Kanna sambil menatap Samuel kecewa. "Kenapa Tuhan harus membuat gue jatuh cinta sama cowok brengsek kayak lo!"

Samuel ingin sekali memeluk Kanna dan mengatakan kebenarannya. Samuel pantas dihukum akan kesalahannya. Perbuatannya kepada Kanna tidak dapat dimaafkan.

Kanna menarik kerah Samuel. "KENAPA!" Samuel dengan jelas melihat Kanna menangisi perbuatannya.

Samuel dengan kasar menepis lengan Kanna yang menarik kerahnya. Tatapan bersalah berusaha ia sembunyikan dengan tatapan penuh kebencian.

"Apa selama ini gue yang minta lo buat jatuh cinta sama gue? ENGGAK!" Samuel menjawab dengan nada penuh penekanan.

"Gue benci sama lo, Samuel." Kanna menatap Samuel penuh kebencian. "Dan, gue nyesel pernah cinta sama lo." Setelah mengatakan itu, Kanna langsung berlari memasuki rumahnya.

Samuel menatap kepergian Kanna dengan rasa bersalah. Kanna pantas membencinya. Samuel memang tidak pantas dicintai oleh Kanna.

Kanna menutup pintu rumahnya dengan kasar. Untuk pertama kalinya Kanna jatuh cinta dan patah hati. Semenyakitkan inikah rasanya?

"Kanna?" panggil Raya dan Mila sambil berlari menghampiri Kanna.

Keduanya sudah mendengar dari Adrian tentang Samuel dan Strvanie yang makan berdua di kafe. Mendengarnya tentu membuat Mila dan Raya marah. Mereka juga mendengar pembicaraan Samuel dan Kanna di teras.

Raya langsung menarik Kanna ke dalam pelukannya. "Gue kenal lo, jangan nangis karena cowok brengsek kayak dia." Raya tidak ingin Kanna menangisi Samuel, ia sangat marah terhadap Samuel.

Mila hanya memperhatikan keduanya berpelukan. Mila tahu bagaimana perasaan Kanna, Kanna jelas terluka.

"Ayo, kita masuk ke kamar, lo harus nenangin diri dulu," saran Mila.

***

Kanna sudah berhenti menangis, ia sudah sedikit tenang. Percuma saja ditangisi, semuanya sudah berlalu. Kanna tidak ingin ia lemah hanya karena masalahnya dengan Samuel.

TENEBRIS Where stories live. Discover now