>lampion<

615 117 20
                                    

"Aku pilih...."

Daisy tersenyum malu.

"Kak Iqbaal."

Iqbaal mengembangkan senyum manisnya menatap Daisy. Seluruh gadis yang berada di lapangan itu menyoraki Daisy. Beberapa diantara mereka terlihat kesal. Lebih tepatnya iri. Siapa yang tidak mau menghabiskan waktu bersama cowok tampan itu?

(Namakamu) berdecak kesal. Ia menginjak-injak tanah, saking kesalnya. Tentu orang-orang disekitarnya tidak ada yang sadar dengan kelakuan gadis itu, mereka sibuk memperhatikan objek di depan.

"Oke. Jadi ceritanya Lo fans si Iqbaal?" tanya Raka menggoda.

Daisy menautkan kedua tangannya seraya tersenyum malu.

"Kesempatan bagus buat Lo. Seneng gak?" tanya Raka lagi.

Daisy menatap Iqbaal lalu mengulum bibirnya. Ia mengangguk, "Senang banget."

Iqbaal terkekeh kecil membuat semua cewek menjerit. Dan kelakuan Iqbaal yang satu ini makin membuat (Namakamu) kesal.

"Oke, berhubung Daisy udah pilih siapa yang akan menjadi teman untuk kegiatan menerbangkan lampionnya malam ini, mari kita mulai. Lampion ada di pinggir lapangan. Antri jangan rebutan," instruksi Raka.

Semuanya mengangguk lalu berpencar memenuhi lapangan. Mereka sudah berpasang-pasangan. Ah tak lupa, dalam kegiatan malam ini juga mereka akan menulis kata-kata yang ingin mereka sampaikan pada semesta. Semacam seru-seruan.

Keadaan di lapangan semakin ramai. (Namakamu) menatap beberapa orang disekitarnya yang sudah berpasangan. Ia terus berjalan, mencari keberadaan seseorang.

Kedua kaki gadis itu melangkah mendekati dua orang yang kini sedang berbincang. (Namakamu) mengerucutkan bibirnya.

"Kak Iqbaal!" ucap (Namakamu) dengan bibir yang mengerucut.

Iqbaal dan Daisy menolehkan wajahnya pada gadis yang kini berdiri di samping mereka.

"(Namakamu)? Kok disini?" tanya Iqbaal.

Sebenarnya Iqbaal sekarang sedang menahan tawanya. Lucu sekali melihat ekspresi (Namakamu) saat ini. Iqbaal tahu, pasti gadis itu cemburu.

"Ish! Kan (Namakamu) juga mau terbangin lampion."

Daisy menatap (Namakamu), "Terus mana pasangan Lo?"

Iqbaal mengulum bibirnya sesaat, "Iya mana (Nam)? Acaranya bentar lagi mulai lho."

(Namakamu) menghentakkan bahunya, "Kan Kak Iqbaal pasangan (Namakamu). Kok gitu sih?"

Iqbaal dan Daisy saling tatap membuat (Namakamu) semakin kesal. Pria itu menatap gadis itu kembali.

"(Nam), tapi gue kan sama Daisy," ucap Iqbaal. Benar-benar menyenangkan menggoda (Namakamu) itu.

Daisy mengangguk. (Namakamu) menatap keduanya dengan bibir yang mengerucut seperti anak kecil.

"Terus (Namakamu) sama siapa? Kak Iqbaal bilang mau terbangin lampion sama (Namakamu) kemarin malam," ucap (Namakamu) dengan kedua mata yang berkaca-kaca.

Ah lihatlah gadis itu kini persis seperti anak kecil!

Iqbaal menatap (Namakamu) serius, "Tapi gue gak bisa. Gue dipilih sama pemenang challenge."

(Namakamu) mengerucutkan bibirnya lalu mengusap kedua matanya, "Yaudah kalau gitu (Namakamu) duduk aja di pinggir. Nanti (Namakamu) lihat dari sana aja."

Setelahnya gadis itu berjalan menuju pinggir lapangan. Ia benar-benar kesal tapi ia juga tidak tahu harus melakukan apa.

Iqbaal diam-diam terkekeh menatap kelakuan gadis itu. Benar-benar sangat lucu menurut Iqbaal.

Ketua Geng [Completed]Where stories live. Discover now