>gladi acara!<

610 104 4
                                    

"Bunda duluan ya. Kalian jangan lupa tidur cepat-cepat. Besok sekolah," peringat Kanaya seraya menatap Iqbaal dan (Namakamu).

Iqbaal mengangguk, "Iya Tante."

(Namakamu) terkekeh kecil. Iqbaal itu gemas banget kalau di depan ibundanya. Udah kayak anak bayi kalau ngejawab ucapan sang ibunda.

"Yaudah bunda duluan," pamit Kanaya lalu melangkahkan kakinya memasuki kamarnya.

Iqbaal mengangguk lalu meneguk segelas air putih. Sedangkan (Namakamu) kini masih terkekeh kecil dengan kedua tangan yang memegang garpu dengan sendok.

"Kenapa?" Iqbaal bertanya seraya menatap gadis itu.

(Namakamu) menelan makanannya lalu menatap Iqbaal, "Kak Iqbaal lucu banget kalau di depan bunda. Kayak anak bayi!"

Iqbaal menopang dagunya, "Kok kayak anak bayi? Ganteng-ganteng gini disebut bayi."

(Namakamu) terkekeh, "Lucu aja, (Namakamu) suka."

Iqbaal tersenyum hangat menatap tawa gadis itu. Benar-benar seperti tak ada beban. Iqbaal menyukainya.

"Ayo tidur," ucap Iqbaal bangkit dari duduknya.

(Namakamu) menghentikan tawanya  lalu bangkit dari posisi duduknya. Gadis itu berjalan menuju anak tangga diikuti Iqbaal.

(Namakamu) menghentikan langkahnya membuat pria di belakangnya pun menghentikan langkahnya.

"Kak Iqbaal kok ngikutin? Kan kamar Kak Iqbaal ada di bawah," ucap (Namakamu).

Iqbaal menggaruk tengkuknya, "Tante Naya bilang kamar tamu ada juga di atas di samping kamar Lo. Jadi gue tidur di kamar atas."

(Namakamu) ber-oh ria lalu mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia melanjutkan langkahnya bersama Iqbaal.

Setelah sampai di depan pintu kamar miliknya, gadis itu menatap Iqbaal yang kini tengah memakai kaus berwarna merah.

"Bye Kak Iqbaal. Selamat tidur!"

Iqbaal terkekeh lalu mengelus pucuk kepala gadis itu, "Good night anak kecil!"

(Namakamu) mengerucutkan bibirnya. Namun sedetik kemudian gadis itu terkekeh kecil.

"Yaudah (Nam) mau tidur dulu. Kak Iqbaal tidur juga ya!"

Iqbaal mengangguk seraya tersenyum. Setelahnya (Namakamu) memasuki kamarnya dan menutup pintunya. Iqbaal masih berdiri di depan kamar gadis itu. Ia tersenyum hangat.

Cklek

"Kak Iqbaal."

Iqbaal sedikit terkejut menatap (Namakamu) yang kini menyundulkan kepalanya keluar.

"Kenapa belum tidur?!" ucap Iqbaal tajam.

(Namakamu) nyengir kuda, "Yaudah deh. Bye Kak Iqbaal!"

Setelahnya gadis itu menutup pintu kamarnya kembali. Iqbaal menggeleng-gelengkan kepalanya lalu memasuki kamar tamu yang berada di samping kamar (Namakamu).

Langkah Iqbaal terhenti di dekat pintu. Ia melupakan ponselnya yang sepertinya tertinggal di meja makan. Tanpa menunggu waktu lama, pria itu berjalan menuruni anak tangga lalu mendekati meja makan.

Terlihat ponsel hitam milik Iqbaal. Pria itu tersenyum. Belakangan ini Iqbaal sering tersenyum, mungkin efek gadis itu.

Tling!

Iqbaal mengerutkan dahinya ketika mendengar suara notifikasi ponsel. Ia mengecek ponsel miliknya, namun ternyata suara notifikasi itu bukan berasal dari ponselnya.

Ketua Geng [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang