>Kak Iqbaal marah<

1.4K 190 8
                                    

"Ngapain Lo ngikutin gue?"

(Namakamu) memelototkan kedua matanya kemudian menunduk seraya memejamkan matanya erat. Gadis itu menautkan kedua tangannya dengan keringat dingin. Bagaimana ini? Mengapa ia bisa ketahuan mengikuti mereka?

Pria itu melirik nama yang tertera di bagian kanan seragam gadis itu kemudian memasukkan kedua tangannya ke dalam celana berwarna biru nya.

"(Namakamu)."

(Namakamu) mendongakkan wajahnya dengan cepat ketika pria itu menyebut namanya.

"T-tau darimana nama (Namakamu)?" Tanya (Namakamu) gugup.

Pria itu tersenyum sekilas, "Tadi ada yang bisikin ke gue, malaikat."

Seketika (Namakamu) membulatkan kedua matanya dan berjalan mengitari pria itu seraya meneliti sekelilingnya.

"Kok gak ada? Emang malaikatnya kenal (Namakamu) ya?" Tanya (Namakamu).

Pria itu terkekeh, "Udah, Lo mau ngapain ngikutin gue?"

(Namakamu) berdiri di depan pria itu lagi kemudian memainkan jarinya, "(Namakamu) bukan mau ketemu umm—"

"Arkan," Ucap pria itu seakan mengetahui maksud (Namakamu).

"(Namakamu) bukan mau ketemu kak Arkan, tapi (Namakamu) mau ketemu kak Iqbaal," Ucap (Namakamu) dengan puppy eyes nya.

Arkan menatap sekilas keadaan di ruangan yang berada di sampingnya kemudian menghela nafas.

"Lo gak usah temuin Iqbaal ya?" Tanya Arkan.

(Namakamu) dengan cepat menggeleng-gelengkan kepalanya, "Gak. (Namakamu) harus ketemu kak Iqbaal."

Arkan menyenderkan punggungnya pada dinding ruangan itu, "Ada perlu apa? Emangnya Lo gak takut sama dia?"

"Kenapa harus takut kak? Kan kak Iqbaal juga manusia? Apa bener ya yang Bella bilang kalau kak Iqbaal suka ngeluarin pisau dari mulutnya?" Ucap (Namakamu) seraya memegang dagunya berpikir.

Arkan terkekeh membuat (Namakamu) mengerutkan dahinya, "Lo anak baru ya?"

(Namakamu) mengangguk-anggukkan kepalanya, "Iya kak."

"Yang waktu itu dibully sama Yona and the geng kan?" Tanya Arkan.

(Namakamu) menundukkan kepalanya seraya memainkan jarinya, "Iya kak."

Arkan terkekeh. Ternyata gadis di hadapannya sangat unik. (Namakamu) ini tidak menunjukkan sisi kecantikannya seperti gadis lain jika berada di dekatnya atau teman-temannya. Bahkan Arkan rasa gadis itu memang benar-benar polos.

"Polos banget sih. Ayok masuk!" Kekeh Arkan seraya mengacak rambut (Namakamu).

Kedua bola mata gadis itu berbinar," AYOK!"

Gadis itu melangkahkan kakinya dengan cepat mendahului Arkan dengan tubuh yang diloncat-loncatkan. Arkan terkekeh melihat tingkah menggemaskan adik kelasnya itu. Meskipun beda sekolah, tapi sama saja adik kelasnya kan?

"HAIIII!!!"

Ketiga pria yang berada di dalam ruangan musik itu menolehkan wajahnya pada gadis yang kini memperlihatkan deretan gigi putihnya seraya melambai-lambaikan tangannya. Raka dan Karel mengerutkan dahinya bingung. Sedangkan Iqbaal menatap gadis itu datar.

"Namanya (Namakamu) dia anak SMA Samudra," Ucap Arkan berdiri di belakang (Namakamu).

"Hai cantik!!" Sapa Karel.

(Namakamu) mengerucutkan bibirnya. Kakak kelasnya itu menyebalkan sekali menyebutnya cantik. Emang dirinya ini cantik? Sama sekali tidak!

"Kak Karel! (Namakamu) nggak cantik ya!" Peringat (Namakamu) seraya bersidekap dada.

Ketua Geng [Completed]Where stories live. Discover now