>cerita Adelia?<

960 149 7
                                    

"KAMU MENGERTI KAN?!"

(Namakamu) menunduk menatap kedua tangannya yang memerah. Gadis itu tak henti-hentinya mengeluarkan ringisan yang berasal dari mulutnya. Ia menatap anak kecil yang kini tertidur di atas ranjang berukuran cukup besar. Dia Abian.

"I-iya om, maafin (Namakamu)," Ucap (Namakamu) pelan.

'Cklek'

"Pa, man—"

"Loh kok ada (Namakamu)?"

Richard membalikkan badannya. Ia sedikit terkejut menatap kehadiran anak lelakinya di ambang pintu kamarnya. Lelaki berbadan gempal itu menatap (Namakamu) kemudian membantu gadis itu untuk berdiri.

"Tadi papa temuin dia di jalan, terus papa bawa kesini aja eh dia jatuh," Alibi Richard.

Kevin mengerutkan dahinya lalu menganggukkan kepalanya. Ia menatap (Namakamu) yang menunduk dengan kedua tangan yang terdapat beberapa goresan. Sepertinya goresan pisau.

"Lo abis ngapain (Nam)? Kok tangan Lo luka gini?"

Kevin memegang tangan (Namakamu) namun dengan cepat ia tepis pelan.

(Namakamu) menggeleng seraya menatap ke arah lain, "Nggak."

"Mending kamu antar dia pulang daripada dia kesakitan."

Kevin menatap sang ayah kemudian mengangguk. Tangannya terangkat memegang tangan (Namakamu) namun lagi-lagi gadis itu menghindar.

"Gue bisa sendiri."

(Namakamu) menggendong Abian yang tengah tertidur dengan mata yang sesekali terpejam menahan sakit. Setelahnya ia keluar dari ruangan yang menurutnya seperti neraka itu. Kevin mengikuti langkah (Namakamu).

"Masuk."

(Namakamu) menghela nafas kemudian masuk ke dalam mobil milik Kevin. Ia menatap Abian yang tengah tertidur.

"Tangan Lo kenapa sih (Nam)?" Tanya Kevin datar meskipun terkesan khawatir.

"Nggak apa-apa."

Kevin mendengus. Seketika ia teringat sesuatu, senyum miringnya pun terbit.

"Gimana perjuangan Lo? Udah ada hasil?"

(Namakamu) menatap jendela mobil yang kini dibasahi oleh rintik hujan.

"Setidaknya gue akan berhasil."

Kevin terkekeh, "Jangan lupa. Tinggal 4 bulan lagi."

"Lo tau kan apa yang terjadi kalau sampe Lo gagal?"

Mendengar hal itu, sontak membuat air mata (Namakamu) memberontak ingin turun. Tapi gadis itu tahan dengan sisa tenaganya.

"Hal itu gak akan pernah terjadi," Ucap (Namakamu) pelan namun terdengar tegas.

"Kita liat aja nanti," Ucap Kevin seraya tersenyum penuh arti menatap jalanan.

>>><<<

Suara gemuruh hujan beserta suhu panas di tubuhnya membuat tidur lelap gadis itu terusik. Ia membuka kedua matanya, menatap anak laki-laki tertidur dengan pulas nya. Abian, anak kecil itu memang dibawa pulang oleh (Namakamu) dengan alasan hujan semalam. Pak Dodi sebagai ayah Abian pun mengizinkannya selagi gadis itu merawatnya dengan baik.

(Namakamu) beranjak dari tidurnya. Ia merasakan suhu tidak normal di tubuhnya. Dengan tubuh yang lemas, ia berjalan keluar dari kamar lalu mengedarkan pandangannya untuk mencari kotak p3k.

Ketua Geng [Completed]Where stories live. Discover now