>acara dimulai!<

599 108 50
                                    

(Namakamu) memasuki kamarnya. Gadis itu merebahkan tubuhnya diatas kasur empuknya. Rasanya tenaganya benar-benar terkuras hari ini karena acara gladi tadi. Ia mengambil ponselnya lalu membuka room chat nya dengan seseorang.

Risaa!

|(Nam)!!!

|Kenapaa Risaa?

|Lo udah denger berita tentang Kak Iqbaal kan?!

|Hah? Ngga. Emangnya Kak Iqbaal bikin berita ya?

|Maksud gue bukan gitu (Nam)

|Terus gimana? (Namakamu) nggak ngerti Risa

|Tadi gue denger dari anak-anak katanya Kak Iqbaal lagi siapin suprise besar buat besok selesai acara

|Suprise buat siapa Risa?

|Gue nggak tau sih. Katanya Kak Iqbaal bakal nembak cewek. Tadi aja ribut gara-gara berita ini

|Nembak? Mati dong Risa

|Ck maksud gue, Kak Iqbaal bakal nyatain perasaan. Gue pikir pasti Lo deh ceweknya. Secara siapa lagi cewek yang deket sama Kak Iqbaal

(Namakamu) mengerjabkan kedua matanya dengan jantung yang berdetak dengan cepat. Seketika bayangan sosok lelaki itu kini muncul di kepalanya. Ah mengapa dirinya jadi salah tingkah begini? Bagaimana kalau ucapan Risa itu hanya sebagai candaan saja? Siapa tau itu berita tidak benar.

|Risa suka bercanda. Udah ah (Namakamu) mau tidur bye! Sampe ketemu besok Risa!!

Gadis itu mematikan ponselnya lalu menyimpannya di atas nakas. Ia memeluk gulingnya lalu tersenyum. Ah mengapa sekarang ia jadi berharap?

>>><<<

Langit yang indah selalu (Namakamu) sukai. Seperti pagi ini, langit berwarna biru ikut mewarnai harinya. Senyumnya mengembang, hari ini adalah hari yang ia tunggu-tunggu setelah sekian lama. Ia akan berpentas di panggung bersama pria yang ia cintai. Ah (Namakamu) bahkan tidak sabar!

"(Namakamu)? Kok senyum-senyum? Ada apa?" tanya Kanaya heran melihat anak gadisnya sedari tadi tersenyum. Padahal sekarang gadis itu sedang sarapan dan mengunyah makanan.

(Namakamu) terkekeh, "(Namakamu) seneng banget bunda. Hari ini (Namakamu) bakal tampil!"

Kanaya mengunyah makanannya seraya menatap gadis itu, "Ohya? Tampil? Kok bunda nggak tau ya."

"Iya. (Namakamu) tampil nyanyi sama band nya Kak Iqbaal!" antusias (Namakamu) seraya melahap nasi goreng buatan sang ibunda.

"Jadi anak bunda seneng karena acaranya atau karena Iqbaal?" goda Kanaya.

(Namakamu) terkekeh malu, "Karena acaranya lah bunda. Masa karena Kak Iqbaal sih."

Kanaya terkekeh, "Semoga berjalan lancar."

"Aminnn. Doain ya bunda," ucap (Namakamu) tersenyum.

"Kakak!!!"

(Namakamu) menolehkan wajahnya menatap anak kecil yang kini berlari ke arahnya. Ia tertawa seraya merentangkan kedua tangannya.

Ketua Geng [Completed]Место, где живут истории. Откройте их для себя