>ketahuan<

1.1K 166 8
                                    

"Lo kenapa sih?"

Gadis dengan rok merah kotak-kotak dan kemeja putih serta dasi berwarna biru itu terdiam menatap lapangan yang kini diisi beberapa petugas yang sibuk memasang beberapa potong besi untuk merakit sebuah panggung. Tentunya untuk acara perayaan sekolah.

"(Nam)? Jangan-jangan Lo mabok susu kotak ya?!"

(Namakamu) melirik Rasya sinis kemudian menatap kembali beberapa orang yang berkegiatan di tengah lapangan.

"(Namakamu) gak pernah ya mabok susu. Karena susu itu bagian dari hidup (Namakamu)," Ketus (Namakamu).

"Ya terus kenapa bocil?!"

"Ah pokoknya (Namakamu) gak mau pergi ke SMA Angkasa lagi."

Rasya berpikir, tumben sekali gadis itu enggan menginjakkan kedua kakinya d gedung sekolah yang terletak di samping gedung sekolahnya itu. Aneh sekali bukan? Padahal SMA Angkasa adalah tempat favoritnya untuk menginjakkan kaki, tentunya karena gadis itu mengejar ketua geng sekolah itu.

"Yaudah kalau gak mau gak usah lah."

(Namakamu) menolehkan wajahnya pada Rasya dengan cepat, "Ih kok Aca gitu?! Gak ada niatan nanya kenapa gitu?!"

Rasya mendengus kasar, "Gak."

"Yaudah Aca bukan sahabat (Namakamu)!" (Namakamu) bersidekap dada dengan wajah yang memerah kesal.

"Yaudah, bye!"

(Namakamu) memelototkan matanya ketika pria itu pergi tanpa memperdulikan dirinya yang tengah merajuk. Punggung Rasya hilang dibalik tikungan koridor. Dan gadis itu mendengus sebal.

"Ayo."

(Namakamu) menatap jari tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Kedua bola matanya membulat, menatap pria yang kini berusaha menariknya.

"Kak pliss lepasin!!"

Kevin tak menghiraukan ucapan gadis itu. Ia semakin menarik pergelangan tangan (Namakamu).

"Diem. Kalau nggak, hari ini batas Lo dapetin dia."

(Namakamu) terlonjak kaget. Setelahnya ia menghela nafas pasrah. Gadis itu terus menatap pergelangan tangannya. Memang nasibnya harus seperti ini.

"Rak!"

Raka menolehkan wajahnya ke belakang. Mendapati seorang gadis yang beberapa waktu lalu datang ke ruang musik di sekolahnya, kini berdiri bersama temannya. Ia menaikkan kedua alisnya.

"Ngapain Lo bawa cewek itu?"

Kevin melirik (Namakamu) sekilas. Gadis itu menunduk.

"Lo kenal?"

Raka hanya mengedikkan bahunya acuh. Lebih baik ia melanjutkan kegiatannya, mengatur sound system untuk kegiatan latihannya hari ini.

"Duduk sama Raka."

(Namakamu) menghela nafas pasrah kemudian menghampiri Raka. Sedangkan Kevin berbalik arah, meninggalkan kedua manusia yang enggan membuka mulutnya.

Di ruang musik SMA Samudra hanya ada (Namakamu) dengan Raka. Iqbaal, Arkan, dan Karel tengah membeli senar gitar di toko alat musik yang letaknya cukup jauh dari sekolah. Tadi pagi insiden kecil terjadi di antara anggota band coldiest itu. Karel tak sengaja menarik senar gitar miliknya hingga terputus, tentu karena kedua matanya menyaksikan cewek yang ia sukai bergandengan dengan lelaki lain.

"Kak Raka."

Raka melirik (Namakamu) sekilas, lalu menatap sound system' kembali.

"Kak Raka tau gak tentang Kak Iqbaal yang suka makan pisau?"

Ketua Geng [Completed]Where stories live. Discover now