>teman baru<

2.6K 255 28
                                    

"Heh Lo tuh bego atau gimana?!"

"Dia gak tau malu!"

"Kayaknya anak baru deh!!"

"Tau tuh gak ada malunya masuk sembarangan ke sekolah orang!!"

"Perlu diapain nih orang kayak gini?!"

Gadis berambut kuncir dua itu menundukkan kepalanya takut seraya menekuk lututnya di tengah lapang. Ia kini tengah dikelilingi oleh sebagian murid-murid. Kedua matanya memanas ketika mendengar bentakkan dari murid-murid di sekelilingnya, apalagi ketiga murid di depannya yang paling bersikap seolah (Namakamu) membuat kesalahan yang fatal.

"Enaknya anak kayak dia di apain nih Yon?"

Gadis yang bernama Yona itu memegang dagunya, tanda ia berpikir. Seketika ia menjetrikan jarinya seraya tersenyum sinis.

"Gimana kalo kit—"

"Ekhem."

Yona dan kedua temannya beserta murid yang ikut mengelilingi (Namakamu) menolehkan wajahnya pada seorang pria yang kini berdeham tanpa ekspresi. Pria itu tidak sendiri, melainkan dengan keempat temannya yang juga berwajah datar. Apalagi teman pria yang berdiri di paling belakang itu memiliki wajah sangat dingin, melebihi kutub utara. Pria itu bernama Iqbaal Dhiafakhri. Ia kini tengah memasang wajah dingin dengan hoodie hitam yang melapisi seragam sekolahnya.

"E-eh Raka!!" Yona menampilkan deretan gigi putihnya.

"Mampus kita Yon!!" Bisik Stella—salah satu teman Yona.

"Bubar."

Satu kata yang keluar dari bibir pria bernama Raka itu dapat membubarkan murid-murid yang tadi sempat membully (Namakamu). Mereka sempat mencuri pandang pada pria yang tengah memakai hoodie hitam. Memang seperti itu, mereka—bahkan hampir seluruh gadis di sekolah itu mengagumi sosok pria berwajah dingin itu tapi tak berani untuk mengucapkannya bahkan mendekatinya pun tak berani karena mereka bisa mati penasaran karena sikapnya.

Raka melirik (Namakamu) tanpa ekspresi kemudian berjalan bersama teman-temannya. Sedangkan gadis itu sendiri melongo, bukan—bukan karena mereka tidak membantunya berdiri melainkan karena pria yang menurutnya tak bisa berbicara itu mengganti pakaiannya menjadi warna hitam.

Setelah beberapa pria tadi pergi, (Namakamu) membuka note book khususnya kemudian menuliskan sesuatu yang baru.

Daftar calon masa depan :
...
...
10. Ikbal diapakri = wajah datar, pakai seragam biru, rambut berkilau, sepatu hitam dan gak bisa ngomong. Juga pakai hoodie hitam.

Ia menyimpan note book tersebut ke dalam saku rok merah bermotif kotak-kotaknya kemudian beranjak berdiri.

Gadis itu mengelap peluh yang berada di sekitar pelipisnya. Cuaca hari ini cukup membakar kulit gadis itu. Ia mengedarkan pandangannya seraya menyipitkan kedua matanya. Tunggu, mengapa semua murid disini memakai seragam putih dengan rok atau celana berwarna biru muda bermotif kotak-kotak?

Ia memandang tubuhnya sendiri. Gadis itu mengernyit, mengapa hanya dirinya yang memakai seragam berwarna merah? Apa benar seperti yang murid tadi bicarakan bahwa ia salah masuk sekolah? Ah, tapi benar kok!

"Hai."

(Namakamu) terperanjat kaget ketika seorang murid menepuk bahu kanannya. (Namakamu) menatap gadis yang kini tengah mengulurkan tangannya di hadapannya. Bukannya (Namakamu) menerima, ia malah memperhatikan seragam yang dikenakan gadis itu. Sama, gadis itupun memakai seragam berwarna biru, bukan berwarna merah. Sebenarnya apa yang terjadi?

"Bella."

(Namakamau) tersadar dari lamunannya kemudian menerima uluran tangan gadis yang bernama Bella itu.

Ketua Geng [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang