>mati lampu<

532 105 52
                                    

Special tags :
silviani0709 gocengandapet2 evaaadr_27 bubunaura NovarizkaKY urlovelycrush_ risolkeju salsatorsten BlackBluePurpl 74Nathan Chiarayara Fhiagstn

Thanks a lot for saran/komen di part sebelumnya!🥺 Ala apresiasi banget masukan-masukan/ komenan kalian. thank you orang-orang baik!♡

Happy reading!~

>>><<<

"........"

"Iya."

"........."

"Hm."

Pip.

"Gimana? Diizinin gak sama bokap Lo?" tanya Karel seraya menepuk pundak Iqbaal.

Iqbaal memasukkan ponsel miliknya ke dalam sakunya. Pria itu berdeham pelan tanpa ekspresi.

"Yaelah kok Lo kayak males sih anjir?" tanya Karel lalu pria itu berbisik kepada Iqbaal, "ini kan bagian dari rencana."

Menghela nafas. Iqbaal mengangguk paham lalu berjalan menuju ruang tengah lagi. Sedangkan Karel kini terdiam di ambang pintu ruang tamu.

Menurutnya, mengajak Iqbaal untuk menginap di rumah (Namakamu) bukanlah hal yang buruk. Iya yakin, pria itu tak akan menganggu waktunya bersama (Namakamu) nanti malam. Lagipula sepertinya (Namakamu) juga tidak keberatan ada Iqbaal. Buktinya pada saat gadis itu mengobati Iqbaal beberapa jam lalu, (Namakamu) seperti tidak menahan beban apapun. Karel rasa sepertinya (Namakamu) mulai move on dari Iqbaal. Dan inilah yang ia inginkan. (Namakamu) move on dari Iqbaal lalu menjatuhkan hatinya kepada Karel.

Oh untuk Arkan dan Raka, Karel tidak mengajak kedua orang itu untuk menginap. Karena pasti kedua sahabatnya itu akan menganggu acaranya bersama (Namakamu) nanti malam. Karel tidak mau hal itu terjadi.

Kevin? Ah sudahlah. Pasti pria itu tidak mau diajak menginap.

Sedikit informasi, alasan Karel mengajak Iqbaal menginap adalah karena ia tak mau gadisnya dimarahi oleh sang ibunda. Tadi (Namakamu) bercerita, ibundanya menyuruh Iqbaal untuk menginap di rumahnya, tentu (Namakamu) tidak mungkin mengatakan hal itu pada Iqbaal. Jadilah Karel yang mengajak Iqbaal untuk menginap, dengan embel-embel kata rencana.

Lagipula, kalau Karel saja yang menginap, bagaimana jika ibundanya datang dan yang ada di rumahnya malah Karel bukan Iqbaal? Bisa bahaya. Untuk itu Karel mengajak Iqbaal.

Paham kan sampai sini?

"AAAAA BUNDA!!!!"

Karel terlonjak kaget ketika suara melengking bergema di rumah berukuran cukup besar ini. Ia menatap sekelilingnya yang tiba-tiba gelap. Pasti (Namakamu) berteriak karena listrik padam.

"BUNDA DIMANA!!! (NAMAKAMU) TAKUT!!"

(Namakamu) meraba barang disekitarnya dengan wajah yang panik. Dirinya sedang berada di kamar, berniat mengganti pakaiannya dengan piyama tidur. Namun saat ia akan berganti, listrik di rumahnya tiba-tiba padam, membuat suasana kini sangat gelap. Tak ada pencahayaan sedikitpun.

Ketua Geng [Completed]Where stories live. Discover now