>apartemen Kak Iqbaal<

835 112 0
                                    

"LO GILA!" Teriak (Namakamu) di depan wajah Kevin.

Kevin terkekeh sinis lalu merangkul paksa gadis itu, "Lo gak sabar ya jadi istri gue?"

Kevin menatap gadis di sampingnya. Wajahnya tiba-tiba terlihat pucat? Apa ada yang salah dengan perlakuannya?

"Lepasin gue!" Bentak (Namakamu) meskipun nada nya terdengar lelah.

"Diem. Atau gue kasar sama Lo."

(Namakamu) terdiam, mencoba menetralkan rasa pusing yang tiba-tiba menghinggap di kepalanya. Mungkin ini efek ia tak makan selama keluar dari rumah ibundanya. Ia pikir akan kuat, ternyata dirinya bisa selemah ini.

Kevin menatap jalanan kemudian menatap gadis di sampingnya. Bagaimanapun juga ia tak mau gadis yang dicintainya sakit. Dengan helaan nafas kasar, ia menepuk supir pribadinya.

"Pak, tolong berhenti di supermarket depan."

Sang supir mengangguk kemudian menghentikan laju mobilnya. (Namakamu) yang mendengar ucapan Kevin pun mengerutkan dahinya. Apa sikap gila pria itu telah hilang?

Apa dirinya sekarang dibebaskan?

"Kita ke supermarket. Beli semua yang Lo mau. Dengan syarat Lo harus pakai borgol ini."

(Namakamu) membulatkan matanya dengan eskpresi amarah.

"Apa-apaan Lo?! Gue gak mau! Mendingan Lo lepasin gue!" Bantah (Namakamu).

Salah satu pengawal Kevin memberikan sepasang borgol kepada Kevin, kemudian lelaki itu mendekatkan posisi duduknya pada (Namakamu), sehingga punggung gadis itu terbentur pintu mobil.

"Lo mau ngapain?!" Ucap (Namakamu). Untuk saat ini, tenaganya sudah habis. Ia tidak bisa lagi untuk memberontak perlakuan Kevin terhadap dirinya.

Kevin tersenyum miring kemudian memaksa gadis itu untuk diam meskipun tangannya terus memberontak. Lelaki itu mengambil kedua tangan (Namakamu) dan memakaikan borgol, tak lupa menguncinya.

"Jaga itu baik-baik," Ucap Kevin menatap salah satu pengawalnya.

"Baik bos."

"Ayo!" Kevin menarik lengan gadis itu, namun dengan cepat gadis itu menggeleng kuat.

"Ck!" Kevin tidak menerima penolakan. Dia memaksa (Namakamu) keluar dari mobil dan menarik kasar tangannya.

(Namakamu) menatap ke bawah. Pandangannya memutar. Ia tak tahu harus melakukan apa. Kakinya sudah terasa lelah untuk berjalan.

Kevin menolehkan wajahnya ketika pemilik tangan yang ditariknya terjatuh secara tiba-tiba. Ia menatap (Namakamu) yang menutup kedua matanya dengan wajah pucat.

"Vin?"

Kevin mendongakkan kepalanya. Ekspresi panik dengan cepat tercetak di wajahnya. Ia menatap lelaki datar itu.

"Ngapain Lo disini?"

Kevin gelagapan. Ia menatap (Namakamu) yang tergeletak lemah membuat Iqbaal mengikuti pandangan teman band nya itu.

"Lo nemuin dia disini? Terus Lo niat nolong dia?"

Kevin diam. Ia bingung harus menjawab apa.

"Oke Lo bisa pulang. Biar gue yang bawa dia."

Kevin menatap Iqbaal yang mulai memegang tangan milik gadis itu. Sejujurnya, hatinya sangat terbakar. Rencananya pun sudah pasti hancur. Tak mungkin ia membawa paksa (Namakamu).

"Vin? Lo ngelamunin apa sih?" Ketus Iqbaal.

"Kenapa Lo jadi perhatian sama dia Baal?" Tanya Kevin.

Ketua Geng [Completed]Where stories live. Discover now