4. Pulang

174K 21.4K 1K
                                    

Hari ini Luna sudah diperbolehkan untuk pulang, tentu saja dijemput orang tuanya. Selama 4 hari dirawat dirumah sakit tidak satupun dari ketiga abangnya yang menjenguknya. Hanya para sahabat dan orang tuanya saja dan Bang Kenan yang rutin mengeceknya setiap hari. Sedangkan abang sepupunya yang satu lagi Cia bilang bang Nanda berada dirumah neneknya dari ibu. dia juga tidak tau kalau Luna masuk rumah sakit karna Nanda mengambil Libur sekolah selama 1 minggu jadi dia tidak tau tentang apa yang dialami adik kesayangannya itu sampai masuk rumah sakit.

"Udah sampai sayang.. Ayo turun" ucap mama Sekar lalu membantu Luna turun dari mobil. Luna memandang rumah besar didepannya dengan takjub dan berbinar

"Kamu suka sayang? Akhirnya sudah boleh pulang" kata papa Gunawan memandang Putrinya gemas

"Suka banget pa!! Bosan dirumah sakit... apalagi bang Ken selalu kasih obat pahit pada Luna" jawab Luna semangat diawal lalu cemberut diakhir

"Ahahaha iya biar nanti papa bilang ke Kenan kalo lain kali kasih kamu obat yang manis" canda Papa Gunawan tapi malah diangguki dengan semangat oleh Luna. Seketika papa Gunawan menjadi tidak berdaya

"Hahaha udah ayo kita masuk" ucap Mama Sekar yang prihatin melihat ketidak berdayaan suaminya

"Assalamualaikum" seru mereka saat memasuki rumah

"Wa'alaikum salam" disana terlihat 2 orang cowok yang wajahnya hampir terlihat sama mereka memandang sinis tak suka kearah Luna

"Bang Aron belum pulang?" Tanya Mama Sekar

"Belum ma" jawab salah satu cowok disana yang terlihat tidak terlalu dingin dibanding satunya

"Kamu kenapa sayang?" Tanya papa Gunawan saat melihat putrinya memandang kedua putranya dengan cemberut

"Gak suka tatapan mereka pa!! Udah kayak mau nelan Luna!!" Jawab Luna makin cemberut apalagi saat dipelototi oleh mereka

Papa Gunawan yang melihatnya menatap tajam kedua putranya seakan memberi peringatan. Dan tanpa diketahui papa Gunawan, Luna menjulurkan lidahnya mengejek kearah dua Cowok itu yang pasti dua kakak kembarnya. Feby yang merasa gerampun menunjuk Luna dengan marah

"LO!" teriak Feby

"APA!! KAMU BERANI NUNJUK PAPA HAH!!" Teriak papa Gunawan marah. Karna posisinya Luna berada dibelakang papa Gunawan jadi papa Gunawan salah paham dikiranya Feby menunjuknya.

Luna yang kaget dengan teriakan papanya langsung memeluk Mama Sekar. Dirinya ikut takut bahkan matanya sudah berkaca-kaca

"Pa! Gak gitu maksud aku!! Tadi itu-"

"Apa?! Udah jelas kamu nunjuk papa!!"

Feby yang melihat papanya lebih marah menjadi bingung!. Dia mencoba meminta bantuan kepada kembarannya tapi bukannya membantu Bian malah asyik menatap Luna dengan tajam yang saat ini sedang dipeluk mama Sekar.

"Pa udah..kasian Luna takut" ucap mama Sekar menenangkan suaminya. Papa Gunawan yang mendengarnya sontak mencari putrinya dan disana dia melihat putrinya yang dipeluk istrinya sedang menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Sayang maaf.. Papa gak bermaksud marah sama kamu kok" ucap papa Gunawan mengelus rambut putrinya lembut

"Papa jangan marah.. Luna takut!" Lirih Luna dengan bibir cemberut menahan tangis

"Iya maaf in papa yah?" Kata Papa Gunawan lembut lalu Luna menganggukkan kepalanya lucu

"Yasudah sekarang kamu kekamar yah? Kamu masih perlu banyak istirahat" jelas Mama Sekar. Luna mengangguk patuh lalu berlari kecil menuju kamarnya tapi pada saat mau naik tangga dia berbalik lalu berlari kearah mama papanya berada

"Kenapa sayang?" Tanya Papa Gunawan

"Kamar Luna dimana?" Tanya Luna mengerjap Polos. Mama dan papanya yang melihatnya tertawa gemas

"Ayo mama antar!" Kata mama Sekar lalu mengantar Luna menuju kamarnya dilantai 2

Sedangkan papa Gunawan menatap kedua Putranya dengan tajam

"Adik kalian mengalami amnesia! Jadi jaga sikap kalian!" Peringat papa Gunawan dengan tegas lalu pergi dari sana. Dia masih ingat laporan anak buahnya tentang kejadian yang menyebabkan putrinya masuk rumah sakit dan itu ada sangkut pautnya dengan kedua putra kembarnya.

"Tcih! Pasti dia sedang akting!! Entah apa lagi yang direncanakan anak itu!!" Sinis Feby. Bian hanya diam dengan tampang dinginnya lalu pergi dari sana menuju kamarnya meninggalkan Feby sendiri dengan wajah marahnya

"Sialan! Awas saja lo bitch!! Karna lo papa marah sama gw!!" Geramnya lalu pergi ke kamarnya

VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Where stories live. Discover now