31. Lio

128K 16.4K 3.2K
                                    

Lio mengintip keluar ruangan. Disana dia melihat keadaan yang sangat kacau. Meskipun anak BM gak bisa diragukan kemampuannya, tapi kali ini lawan mereka membawa senjata dan mereka sendiri dengan tangan kosong, kalah jumlah pula. Lio melihat anggota inti alias Aron dkk cukup kuwalahan menghadapi musuh yang membawa senjata tajam.

Dia gak terlalu yakin BM akan menang kali ini. Dan untuk memastikan keamanan Luna, dia harus membawa Luna pergi dari sini.

"Luna?" Panggil Lio berjongkok didepan Luna. Luna tersadar dari lamunannya lalu mendongak menatap Lio yang juga menatapnya

"Kenapa?" Tanya Luna

"Kita harus pergi dari sini" kata Lio serius. Luna menatapnya bingung

"Kemana?" Tanya Luna

"Gatau, yang penting ke tempat aman" jawab Lio

"Ke rumah makan ya? Luna lapar" ucap Luna melas. Lio menatap kaget Luna

"Luna belum makan?" Tanya Lio

"Belum" jawab Luna cemberut

"Sejak kapan?" Tanya Lio penasaran

"Sejak tadi pagi!!" Jawab Luna

"Keluarga kamu bangkrut kah?" Tanya Lio

"Nggak" jawab Luna bingung

"Terus kok kamu ga bisa makan? Kamu hemat beras?" Tanya Lio bingung

"Nggak Liooo!! Luna ga sempat makan!" Jawab Luna kesel

"Sibuk?" Tanya Lio, Luna mengangguk

"Sibuk nangis, Lupa makan! Sekarang Luna lapar" jawab Luna

"Owhh yaudah ayo cari makan" kata Lio lalu jongkok membelakangi Luna. Dengan sigap Luna langsung naik kepunggung Lio lalu melingkarkan tangannya erat keleher Lio

"Luna selalu berdebar didekat Lio" kata Luna bersandar dibahu Lio

"Aku juga, saat kucari di google ternyata itu tanda Cinta" jawab Lio berjalan kaluar ruangan

"Apa Lio Cinta Luna?" Tanya Luna

"Iya, Lio cinta Luna. Apa Luna juga?" Jawab Lio

"Luna cinta Lio" jawab Luna senang memeluk leher Lio makin erat. Mereka bercanda dan tertawa bersama tanpa menghiraukan sekitar mereka yang sedang War. Lio mengajak Luna melewati Pintu belakang yang akan melewati hutan untuk sampai dijalan raya. Tapi tidak apa dari pada lewat depan yang ada hanya bahaya.

Sedangkan disisi lain ada 3 cowok yang sejak tadi melihat pertarungan didepan mereka dengan santai.

"Gw yakin, kali ini kita akan menang! Kalo perlu habisi si Aron bangke itu!" Kata salah satu dari mereka semangat

"Yap! Mereka kalah jumlah, tangan kosong juga! Sok jagoan banget. Belum pernah aja disapa malaikat maut" jawab satunya dengan remeh

"Siapa dia?" Tanya cowok yang sedari tadi mendengar ocehan mereka

"Yang mana bos?" Tanya cowok pertama yang bernama Sandi

"Yang itu?" Tanya cowok kedua yang bernama Lian menunjuk Lio setelah melihat arah pandang Novan cowok yang tadi dipanggil Bos oleh Sandi

"Lah itu mah Lio si bocah kepribadian ganda bos! Masa gatau sih! Kan yang pernah masukin Liang lahat ke rumah sakit!" Cerocos Sandi

"Jan diingetin juga bangke!! Masih kemusuhan gw ama tuh bocah!!" Jawab Lian kesel

"Yang digendong" kata Novan males, kalo Lio mah dia tau!! Siapa sih yang tak tau anak BM satu itu yang diduga mempunyai kepribadian ganda karna sangat polos tapi juga mematikan dan menyeramkan saat marah.

"Owh kalo yang digendong mah cewek bos!" Jawab Sandi santai "Eh? CEWEK?!!" Kaget Sandi "kenapa bisa ada cewek disini?" Lanjutnya bingung. Novan berdecak kesal melihatnya kalo bukan sahabat udah dia lempar dia.

"Kalo gak salah dia adiknya si Aron bangke, sapa ya namanya? Lu-lu-" jawab Lian mikir

"Lucinta Luna?" Saut Sandi

"Nah! Iya!! Luna namanya!" Seru Lian semangat

"Tangkap dia!!" Perintah Novan

"Si Lio?" Tanya Sandi, Novan menatapnya tajam

"Oh iya!! Yok lah Liang lahat! Kita tangkap Luna!" Kata Sandi buru-buru

"Bodoh!" Umpat Lian

"Mereka lewat pintu belakang, kita kesana" kata Novan lalu pergi diikuti Lian dan Sandi

"Bos pintu belakang mereka menuju hutan" kata Lian. Novan yang mendengarnya mengeluarkan smirk miliknya

"Lebih mudah" jawabnya enteng. Lian dan Sandi saling pandang, apa yang akan dilakukan psycopath satu ini?

*Sisi Lio & Luna*

"Lio kenapa kita lewat hutan?" Tanya Luna menyembunyikan wajahnya dileher Lio

"Luna takut?" Tanya Lio. Luna mengangguk

"Jangan takut ada Lio, gapapa hanya sebentar kok. Setelah ini kita akan ketemu jalan raya kita cari taksi" jawab Lio menenangkan Luna

"Kenapa gak pake motor Lio aja?" Tanya Luna

"Motornya didepan, gak aman kalo mengambilnya disaat sedang ada pertarungan" jelas Lio, Luna mengangguk

"Lio akan selalu sama Luna kan?" Tanya Luna

"Iya, Lio akan selalu bersama Luna" jawab Lio

"Janji?" Tanya Luna menyodorkan jari kelingkingnya

"Janji" jawab Lio mengecup jari itu karna tangannya memegang Luna digendongannya jadi tidak bisa membalas uluran janji kelingking Luna

"Lio ga capek gendong Luna?" Tanya Luna

"Nggak Luna enteng" jawab Lio. Luna mencebikkan bibirnya kesal

"Berat Luna 45 kilo loh!" Kata Luna

"Kok sedikit?" Tanya Lio bingung

"Lah seharusnya berapa?" Tanya Luna

"50 mungkin?" Jawab Lio bingung

"HEH BOCAH!!!" teriak seseorang dibelakang mereka

VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang