23. Tangis Luna

131K 16.8K 1.3K
                                    

"APA YANG LO LAKUIN SIALAN!!" Bentak Nilam menghampiri Luna dan Zia dengan marah

"Hiks hiks Bukan L-luna hiks" kata Luna meringkuk ketakutan dengan masih memegang pisau berlumuran darah

"Aakh N-nilam s-sakit" lirih Zia memegang perutnya yang mengalir banyak darah

"SIALAN!!" teriak Nilam lalu mendorong Luna

"Hiks hiks B-bukan hiks sa-kit hiks hiks" lirih Luna yang didorong Nilam sampai lutut yang awalnya luka kembali berdarah banyak karna terbentur dengan keras

Sreett
PLAKK!!
bruuk!!

"SAKIT LO BILANG!! SAKITAN MANA SAMA ZIA YANG LO TUSUK HAH!!" Bentak Feby yang menarik rambut Luna untuk berdiri lalu menamparnya sampai kembali tersungkur

"Hiks hiks sakiiit hiks hiks abangg hiks" Rintih Luna yang menangis semakin pilu memegang Lututnya yang semakin parah dengan menatap Nanda. Nanda yang ditatap seperti itu mengalihkan pandangannya agar tidak melihat Luna.

'Sialan!' Batin seseorang

"LO LIHAT!! MEREKA UDAH GA PERCAYA LAGI SAMA LO!! DASAR PEMBUNUH!!" Bentak Gista menendang lutut Luna yang Sakit

"AKHH!! SAKITT!! Hiks hiks" teriak Luna kesakitan

Mereka tidak memperdulikannya. Nilam dkk pergi dari sana dengan menggendong Zia yang sudah pingsan menuju rumah sakit

"Hiks hiks ab-ang hiks" lirih Luna menatap Nanda dkk dan tanpa berkata mereka meninggalkan Luna begitu saja dengan salah satu diantaranya mengepalkan tangannya kuat.

Luna yang melihat itu semakin Menangis keras lalu menatap Cia dan Fani yang juga menatapnya dengan tatapan berarti

"Cia hiks hiks Fanii hiks" isak Luna kepada mereka

"Luna lo-" ucap Cia yang terputus dengan perkataan Fani

"Sorry Lun" kata Fani lalu pergi dari sana dengan menyeret Cia. Luna yang melihatnya semakin Menangis kejer sangat memilukan

"CIAAA hiks FANIII hiks hiks" teriak Luna memanggil mereka tapi tak dihiraukan. Sedangkan orang yang sedari awal sedang bersembunyi meremas ponselnya kuat melihat Luna.

"Hiks sa-kit hiks hiks lutut Lu-na sa-kit hiks hiks" Luna mencoba berdiri namun tidak bisa. Dia masih menangis menahan sakit baik karna lututnya maupun hatinya yang Sakit karna tidak ada yang mempercayainya.

"Hiks hiks semu-anya hiks ja-hat hiks hiks bundaa hiks hiks" isak Luna sedih

"Ayo kerumah sakit" ucap seseorang membantu Luna berdiri. Luna mengangkat kepalanya dan seketika tangisnya pecah

"Hiks HUWAAA LEXAA hiks hiks bu-kan hiks hiks" tangis Luna memeluk Lexa

"Iya bukan Luna.. sekarang berdiri yah? Kita kerumah sakit" jawab Lexa menenangkan

"Hiks hiks saa-kit hiks" kata Luna saat mencoba berdiri

"Tahan yah? Ini harus segera diobati" jawab Lexa yang matanya sudah berkaca-kaca

"Hiks i-ya hiks hiks" Luna kembali mencoba berdiri menahan sakit dengan dibantu Lexa. Namun hanya beberapa langkah mereka kembali terjatuh

"Hiks hiks ga bi-sa hiks!" Isak Luna menahan sakit. Lexa juga ikut terisak karna ga tau lagi harus gimana

"Biar aku saja yang menggendongnya" ucap seseorang. Dia adalah anak basket yang juga melihat semuanya dari bawah, teman-temannya mungkin ga bisa melihat jelas tapi mata dia sangat tajam dia bisa melihatnya dengan jelas

"L-lio hiks hiks" tangis Luna melihat Teman abangnya. Iya dia Lio anak BM yang sempat rebutan Donat dengan Luna di basecamp.

"L-Luna tahan yah?" Kata Lio yang menahan tangis melihat keadaan Luna. Luna mengangguk lalu perlahan Lio menggendong Luna dibantu oleh Lexa. Kemudian mereka bertiga pergi menuju rumah sakit.

'Tcih!! Ga nyangka gw tampang polos tapi pshyco'
'Gw masih ga percaya Luna ngelakuin itu'
'Udah jelas dia penjahat!'
'Gw nyesel sempat mengaguminya!'
'Luna ga mungkin melakukannya!'
'Ini pasti Luna dijebak'
'Iya Luna pasti dijebak!'
'Kalian jangan percaya tampang polosnya'
'Kasihan Zia'
'Ternyata dia tetep sama Jahat!'
'Gw akan tetap percaya sama Luna!'
'Kan udah gw bilang bukan Luna!!'
'Kata siapa lo?!'
'Gw liat sendiri!!'
'Sliwer kali mata lo!!'
'Ya kali! Zia nusuk diri sendiri'
'Bisalah dia kan uler!!'
'Kok kalian masih belain Luna sih?'
'Iyalah!! Udah keliat banget mana yang real mana yang fake!'

Disepanjang koridor banyak para siswa-siswi yang memandang sinis Luna. Banyak juga yang berbisik dan menghina Luna ada juga yang masih membela Luna, yang berakhir mereka debat. Luna yang mendengarnya semakin terisak digendongan Lio.

"Luna jangan degerin mereka!" Kata Lexa mengelus rambut Luna

"Iya Luna gak jahat kok!" Saut Lio

"B-bukan Lu-na hiks hiks" lirih Luna

"Iya bukan Luna..sudah yah?" jawab Lexa

'Awas lo bitch!! Sorry Luna..' batin Lexa

VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Where stories live. Discover now