18. With K.Septa

140K 18.6K 861
                                    

"Oh iya! Nama kamu siapa?" Tanya Septa yang melihat Luna sangat lahap makan Donat sampai pipinya menggembung dan bibirnya belepotan krim donat

"Lwunwa kwak!" Jawab Luna masih sambil ngunyah

"Hah?" Tanya Septa bingung. Luna menelan makanannya lalu menatap Septa

"Lu~na kak!" Jawab Luna pelan dan menekankan. Tapi itu sangat terlihat imut dimata Septa, dia mengusap krim dimulut Luna. Luna tidak menghiraukan Septa dan malah asyik melahap donatnya kembali.

"Habis ini mau kemana?" Tanya Septa dibalas gelengan lucu oleh Luna karna pipi besar dan mata berbinarnya. Septa mengusap rambut Luna karna tingkah imut Luna yang seperti kucing peliharaan minta dibelai.

"Mau main dulu?" Tanya Septa

"Kemana?" Tanya Luna yang sudah menelan makannya

"Ketempat kakak?" Tanya Septa ragu. Luna terlihat mikir dengan mengerutkan bibirnya dan juga keningnya. Sumpah Septa gemas sekali!! Dia mengusap kening Luna yang menekuk.

"Kenapa?" Tanya Septa dibalas gelengan polos oleh Luna

"Belum izin bang Aron" jawab Luna Polos. Septa tersenyum manis memperlihatkan Lesung pipinya

"Ada abang kamu disana" jawab Septa. Mata Luna berbinar

"Beneran?" Tanyanya antusias yang dibalas tawa dan anggukan oleh Septa

"Bener! Jadi mau gak?" Tawar Septa sekali lagi. Luna mengangguk antusias dengan mata menyipit karna senyum lebarnya. Septa mengalihkan pandangannya dari Luna, takut akan keblablasan menciumnya.

'Aron sialan! Pantesan adeknya diumpetin! Orang modelan kek gini!! Bikin orang khilaf!!' Gerutu Septa sebal dalam hati

"Yaudah habisin donatnya lalu kita pergi!" Suruh Septa dengan lembut. Seketika raut wajah Luna memelas

"Kenyaang~" rengeknya

"Yaudah tinggalin aja" jawab Septa santai

"Sayaangg~" rengek Luna cemberut.

"Apa sayang?" Goda Septa

"Iiihhh kak!" Sebal Luna makin cemberut

"Hahaha yaudah dibungkus aja gimana?" Tanya Septa. Luna mengangguk senang, Lumayan masih 3 biji.

Akhirnya Septa meminta pelayan untuk membungkusnya dengan ditambah beberapa biji lagi biar gak hanya 3. Lalu mereka keluar Cafe setelah Septa yang bayar. Lagian Luna gak niat bayar karna dia tadi langsung lari tanpa bawa uang.

Mereka sampai ditempat yang dimaksud oleh Septa. Terlihat banyak cowok disana dan kebanyakan anak kuliahan ada juga beberapa anak SMA.

"Ayo turun" suruh Septa membantu Luna turun lalu melepaskan helmnya. Luna masih mengerjap melihat sekitar dengan polos

"Ayo!" Ajak Septa menggandeng Luna membawanya masuk. Luna hanya menurut saja mengekor dengan patuh.

"Widih bawa sapa lu Sep?" Goda Seorang cowok yang melihat Luna dengan tertarik karna tampang polosnya. Bukannya menjawab, Septa malah merangkul Luna dengan wajah songongnya.

"Astaghfirulloh...Si Asep! Kesini bawa bocil!! Ingat Sep nih tempat ga baik buat anak kecil!" Ceramah salah satu cowok melihat Luna. Luna melihat balik cowok itu dengan polos lebih tepatnya pada benda yang dipegang cowok itu.

"Kakak itu apa?" Tanya Luna polos kepada cowok itu. Pertanyaan Luna membuat Mereka semua menatap Luna dengan intens.

'Masa rokok aja gatau?' Batin mereka

Luna hanya mengerjap polos lalu mengerucutkan bibirnya sebal.

"Iihh Luna kan tanya?!" Seru Luna sebal dengan menghentakkan kakinya kesel. Mereka mengerjap melihat tingkah Luna termasuk Septa yang sibuk membatin.

'Sabar..sabar..harus tahann..gaboleh khilaf.. sabar..abangnya maung!' Batin Septa nelangsa

"AAA GEMESS!!"
"YAAMPUN LUCU BANGET!!"
"IMUT YAALLOH!"
"MAU BAWA PULANG!!"
"GW KEBELAKANG NYARI KARUNG!!"
"NANTI KITA SERUMAH!!"

Teriak beberapa cowok melihat Luna. Luna hanya mengerjap kaget mendengar teriakan mereka. Apalagi cowok yang tadi ditanyanya. Malah melempar benda tadi yang dia bawa  dan menguyel-uyel serta mencubit pipi Luna gemas.

"Hiks hiks HUWAAA SAKIIITT hiks hiks ABANGGG!! hiks hiks" teriak Luna nangis kejer. Mereka semua memandang ngeri lalu menatap tajam cowok itu!

"EGAAARRRR!!!" teriak beberapa cowok kearah cowok itu yang bernama Egar Dwija Collin. Egar hanya meringis lalu menyengir canggung. Luna yang mendengar teriakan mereka menangis makin keras.

"Hayoloh!! Habis kalian ditangan Aron!!" Ucap Septa menakut-nakuti mereka terutama Egar yang juga sahabat baik Aron

"Kok si maung?" Tanya Egar bingung begitupun yang lainnya

"Iyalah dia adiknya!!" Jawab Septa santai

"APAA!!" teriak mereka semua menggelegar

"HUWAAAA ABAAANGG!!! hiks hiks" teriak Luna kaget sekaligus takut

"Ada apa ini?" Tanya seseorang. Mereka semua menatap ngeri kearah 3 cowok yang baru datang terutama satu cowok ditengah yang bertampang sangat dingin.

"Luna?" Panggil Aron

"ABAANGG!! hiks hiks" Luna berlari memeluk Aron dan menangis

"Kenapa?" Tanya Aron sangat dingin.  mereka semua memandang Ngeri termasuk 2 cowok disampingnya yang tidak tau apa-apa. Sontak semua yang ada disana menunjuk kearah Egar yang meringis

"Hehe gasengaja bos! Sumpah!!" Ucap Egar takut karna ditatap sangat tajam oleh Aron "Salahin aja tuh! Si Septa!! Ngapain coba bawa dede gemes kesini! Kan Khilaf!!" Lanjut Egar mengalihkan kesalahan kearah Septa. Septa melotot kearah Egar apalagi tatapan Aron yang sudah beralih kearahnya!!

"Masuk!" Ucap Aron dingin lalu membawa Luna bersamanya masuk ke sebuah ruangan diikuti Egar, Septa, dan 2 cowok lainnya yang tadi datang bersama Aron.

VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Where stories live. Discover now