17. Donat

143K 18.3K 562
                                    

Pagi ini Luna akan berangkat sekolah bersama abang pertamanya Aron. Karna orang tuanya tidak dirumah jadi Aron selaku anak tertua yang akan mewakili ketiga adiknya dalam rangka panggilan guru BK.

Kemarin saat Luna diantar Nanda pulang dengan keadaan tangan diperban! Dia sangat marah!!. Dalam hati dia fruatasi. 'Kenapa lagi sih adiknya!! Gabisa apa bentar aja ga bikin orang khawatir!!'. Dia sempat akan memukuli si kembar lagi saat mendengar penjelasan Nanda, tapi diurungkannya karna melihat wajah si kembar yang sudah babak belur. Jadi dia hanya menegur mereka dengan tegas.

"Abang nanti ga ada jam kuliah?" Tanya Luna memandang Aron yang sedang menyetir dengan menggoyangkan kakinya pelan. Aron tersenyum tipis melihatnya

"Sore" jawabnya singkat

"Yaaahh~" kata Luna sedih dengan bibir menekuk

"Kenapa?" Tanya Aron

"Mau minta antar beli donat!" Jawabnya Cemberut

"Malam" jawab Aron

"Udah tutup!! Kalo nggak udah habis!!" Jawab Luna makin cemberut

"Besok!" Kata Aron

"Tutup!!" Kesel Luna. Aron yang mendengarnya ikutan kesel

"Ga beli!" Jawab Aron

"Hiiiihhh abang!!!" Seru Luna sedih

"Minta Nanda!" Ucap Aron lelah

"Gabisaa~ nanti bang Nanda ada urusan" rengek Luna

"Sahabat" kata Aron mencoba sabar

"Gabisa semua~" rengek Luna mulai berkaca-kaca

"Si Kembar" jawab Aron kesel. Luna terdiam

"Hiks gamauuu HUWAAAA mau do-nat hiks hiks" Luna mulai menangis merengek. Aron yang sudah emosipun menghentikan mobilnya

"Nanti beli! Diam!" Tegas Aron. Luna yang agak takut melihat Abangnya emosi langsung diam dan mengangguk lucu. Aron kembali mengemudikan mobilnya sampai sekolah Luna.

Sesampainya di sekolah mereka turun. Mereka melihat Om Abi dan Cia yang sepertinya juga baru turun dari mobilnya.

"CIAAA!!!" Teriak Luna menghampiri Cia dan Om Abi. Aron hanya mengikutinya dari belakang

"MY LUNAAA!!" teriak Cia lalu mereka berpelukan ria

"Om!" Sapa Aron singkat pada om nya. Om Abi juga hanya mengangguk menerima sapaan Aron. Mereka itu sama-sama dingin beda dengan papanya Luna dan Nanda yang cukup Humoris. Kalo di lihat Aron dan Nanda seperti putra yang tertukar.

Mereka bersama-sama berjalan menuju Ruang guru dengan Cia yang merangkul Luna dan mereka juga membalas beberapa sapaan para murid.

Setelah sampai didepan guang guru, hanya para wali yang dibolehkan masuk. sedangkan para oknum pembuat masalah hanya bisa menunggu diluar ruang guru. Menunggu siraman rohani dari ortu masing2.

Hanya 1 jam para Wali murid diruang guru menyelesaikan semua permasalahan anak2 mereka. Semuanya berjalan singkat dan lancar dengan adanya UANG!.

SKIP~

Pulang sekolah Luna melihat rumah yang sepi. Dia ingin donat!! Tapi tidak ada yang bisa mengantarkannya! Ingin berangkat sendiri tapi dia gatau jalan! Akhirnya Luna hanya terduduk didepan teras rumah dengan muka ditekuk dan memainkan kakinya. Tapi sebelum itu dia sudah mengganti serangamnya dengan pakaian biasah. Rok pendek dan Sweater oversize berwarna Biru muda.

Tiin Tiin!!

Tiba-tiba ada motor yang memasuki gerbang rumahnya. Luna mengangkat kepalanya mengerjap polos menunggu sang pemotor membuka helmnya.

"Hai?" Sapa orang itu setelah membuka helmnya.

"Hai" jawab Luna mengerjap polos. Cowok itu tersenyum gemas melihatnya. Luna memekik senang

"PIPINYA BERLUBANG!!" Seru Luna menghampiri cowok itu dengan senyum lebar lalu menusuk Lesung pipi cowok itu dengan senang. Cowok itu tertawa gemas melihat tingkah Luna lalu mengusak rambutnya pelan

"Adiknya Aron ya?" Tanyanya pada Luna yang masih memandangnya berbinar. Luna hanya mengangguk Lucu menjawab pertanyaan cowok itu

"Hahaha Aku Septa temannya abang kamu" kata Septa mencubit pipi Luna pelan. Dia Dasepta Adi Willan sahabat Aron.

"Teman bang Aron?" Tanya Luna polos

"Iya.. abang kamu bilang kamu ingin donat! Jadi aku kesini mau ngantar kamu beli donat" jawab Septa gemas

"Kaka disuruh abang yah?" Tanya Luna bingung. Yang diangguki dengan Senyum manis oleh Septa. Luna yang melihatnya berbinar bahagia

"AYO KAK BELI DONAT!!" Teriak Luna semangat menarik Septa kearah motor Septa. Sedangkan Septa hanya tertawa sangat gemas dengan adik sahabatnya itu!! Kenapa baru sekarang dia tau!!

Septa dengan sigap memakaikan helm ke Luna lalu mengangkatnya dan mendudukkan Luna di jok belakang. Lalu dia mengambil posisi untuk membawa motornya setelah memakai helmnya sendiri.

Saat mereka sampai di Cafe Donat mereka melihat Kalau disana sangat ramai.

"Ayoo kak~ keburu habiiss~" rengek Luna cemberut dengan menarik lengan Septa yang masih melepas helm.

"Iyah sebentar, sini lepas dulu helmnya" ucap Septa melepas helm Luna.

"Sudah ayo!!" Kata Septa menggandeng tangan Luna masuk Cafe. Luna memekik girang lalu berjalan dengan riang. Septa benar-benar gemas dengan perempuan yang digandengnya sekarang.

VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Where stories live. Discover now