5. Visya

171K 20.8K 2.2K
                                    

Luna terbangun disebuah taman yang sangat indah dengan banyak kupu-kupu dan capung yang beterbangan

"Loh? Luna dimana?" Tanya Luna dengan bingung. Dia memandang sekitar dengan kagum dan takjub

"Waahhh!! Banyak Kupu-kupu!!" Seru Luna yang akan lari mengejar tapi tidak jadi karna ada yang memegang tangannya. Dia menoleh dan melihat wajah yang sangat Familiar menurutnya.

"Kamu Visya?" Tanya Luna

"Hay Luna!!" Sapa Visya tersenyum manis

"Eh? Hay?!" Sapa Luna balik dengan bingung

"Kamu pasti bingung ya?" Tanya Visya yang diangguki oleh Luna. Visya hanya tersenyum melihatnya lalu menarik Luna duduk di kursi kayu yang ada disana

"Seperti yang kamu tau, aku Visya. Aku memanggil kamu kesini karna ingin minta tolong sama kamu" Ucap Visya

"Ini dimana?" Tanya Luna yang masih penasaran dengan tempat mereka berada sekarang

"Ini alam dimana tidak sembarang orang yang bisa kesini" jelas Visya lalu Luna mengangguk mengerti

"Oh ya!! Kamu tadi mau minta tolong apa?" Tanya Luna polos

"Seperti yang Kamu tau, mereka semua membenciku. Para abangku, orang yang kucintai. Orang tuaku juga hanya sibuk mengurusi pekerjaannya. Aku tidak punya siapapun hanya para sahabatku dan abang sepupuku yang selalu mendukungku meski yang kulakukan salah." Kata Visya memandang hamparan bunga dengan sedih

"Orang tua kamu sayang sama kamu" hanya itu yang bisa Luna katakan karna selain itu semuanya memang benar. Visya tersenyum getir

"Mereka menganggap aku jahat! Mereka menghina aku murahan!! Padahal apa salah ku?! Aku hanya ingin abang dan orang yang kucintai memperhatikanku!! Aku ingin dianggap ada oleh mereka!! Apa aku salah?! Katakan Luna!! Apa aku salah?!" Ucap Visya frustasi.

Untuk pertama kalinya dia menangis dan menumpahkan segalanya. Selama ini dia hanya mencoba kebal dengan segala hinaan dan perlakuan buruk yang diterimanya. Bahkan para sahabatnya tidak ada yang tau sisi rapuh dirinya begitupun kedua abang sepupunya. Hanya dirinya yang tau dan sekarang Luna juga tau. Luna memeluk Visya mencoba menguatkan meskipun dirinya sendiri ikut nangis sesenggukan.

"Aku tidak jahat Luna!! Wanita itu yang jahat!! Dia jalang!! Dia mencoba memanfaatkan mereka!! Aku gamau abang aku dimanfaatkan oleh wanita itu Luna!! Aku gamau uang yang dicari oleh mama papa dengan susah payah malah digunakan dengan seenaknya oleh jalang itu!! Dia pikir dia siapa!!" Marah Visya

"Dia uler!" Jawab Luna dengan Polos yang diangguki oleh Visya

"Yah! Dia ular licik!! Mangkanya aku minta tolong sama kamu.. jauhkan ular licik itu dari abang dan uang keluargaku! Aku gasudi harta keluargaku disentuh oleh wanita itu?!" Kata Visya menggebu

"Kenapa harus aku? Kenapa nggak kamu saja?" Tanya Luna bingung. Visya yang mendengarnya tersenyum miris

"Aku sudah lelah Luna! Aku ingin istirahat. Aku memilih menyerah" jawabnya miris

"Lalu bagaimana dengan tubuhku?" Tanya Luna. Visya memandang Luna dengan serius

"Dengar Luna ragamu yang ada disana sudah meninggal hanya jiwamu yang masih hidup, maka dari itu aku memintamu menempati ragaku yang masih hidup sedangkan jiwaku akan pergi" jelas Visya

"Kamu nggak akan kembali ke ragamu?" Tanya Luna yang dijawab gelengan oleh Visya

"Tapi bagaimana ragaku bisa meninggal? Padahal seingatku aku hanya ditabrak becak waktu itu?" Tanya Luna bingung

"Hahaha miris sekali kau meninggal hanya karna disenggol becak!! Haha Masih mending aku yang meninggal karna benturan keras batu! yah meskipun sedikit tidak masuk akal tapi masih mending daripada kamu hahaha!" Luna cemberut melihat Visya yang sepertinya sangat puas menertawakannya karna mati ditabrak Becak.

"Iihhh jangan ketawa Visya!! Gamau bantu nih aku!!" Kata Luna kesel

"Eh! Eh! Ya jangan gitu dong!! Pokoknya kamu harus mau bantu aku!! Dan satu lagi! Buat mereka agar merubah cara pandangnya terhadapku!! Aku muak melihat cara mereka memandangku seolah aku hama!!" Kesel Visya

"Oke aku akan bantu kamu!! Kamu yang tenang yah disini! Aku juga minta ijin buat mengambil alih raga kamu!" Kata Luna tersenyum manis

"Hahaha iya, makasih juga yah karna sudah mau menolongku!! Sini peluk!!" Lalu mereka pun berpelukan dengan senyum manis dimasing-masing bibir mereka

"Oh iya!! Gimana cara aku baliknya?" Tanya Luna polos

"Hahaha lewat sono noh!! Tuh ada pintu yang bercahaya!! Masuk saja kesana!!" Jawab Visya menunjuk pintu putih yang bercahaya

"Owwh oke!! Aku pulang sekarang yah! Daddaa!!!" Seru Luna melambaikan tangannya lalu berlari kearah pintu itu

"SEMANGAT LUNA!! KAMU PASTI BISA JALANINNYA!!" teriak Visya melambaikan tangannya sebelum pintu itu tertutup kembali.

VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz