6. Keluarga Sandigard

167K 21.8K 1.3K
                                    

Luna mengerjapkan matanya pelan lalu bangun dan memandang sekitar.

"Eh? Beneran Luna bisa balik pulang!" Ucap Luna polos dengan mata mengejap. Sekarang dia sedang berada dikamar Visya yang luas namun tidak norak. Dan sekarang ini menjadi kamarnya!!

Tok! Tok! Tok!

"LUNA SAYANG..AYO TURUN KITA MAKAN MALAM!!" teriak Mama Sekar didepan pintu kamar Luna

"IYAA MAMAA, LUNA MAU MANDI DULU SEBENTAR YA MA" teriak Luna menyahuti mamanya

"YASUDAH.. MAMA TUNGGU DIBAWAH YA" Kata mama Sekar lalu pergi dari sana

"Iya ma" Jawab Luna lau dia segera masuk kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Selesai mandi dan bersiap, Luna turun kebawah menggunakan sweater kebesaran berwarna putih yang menenggelamkan tubuhnya hingga lutut dengan rambut dicepol asal dan juga wajah polos tanpa polesan make up tebal yang biasa digunakan Visya. Sesampainya dibawah dia melihat tidak hanya keluarganya disana tapi ada keluarga besar Sandigard.

"CIAAAA" teriak Luna lalu berlari kearah Cia dengan senyum lebarnya yang terlihat sangat lucu karna pakaian kebesaran yang dipakainya

"MY LUNAAAAm" teriak Cia balik dengan merentangkan tangannya lebar. Lalu mereka berdua berpelukan erat seperti teletubis.

"Hahaha baju siapa ini yang lo pake? Besar amat. Gw tadi sempat berpikir ada baju melayang kearah gw! Hahaha" ejek Cia tertawa keras. Mereka semua tersenyum gemas karna melihat wajah Luna yang cemberut Lucu. Kecuali ketiga abangnya yang hanya menampilkan wajah datar padahal dalam hati berteriak gemas ingin memeluk -_-!

"Iiihhh jangan ketawa! Luna tadi nyari baju dilemari tapi semua bajunya kekecilan..Hanya ini yang agak besar" Kata Luna cemberut kesel

'Itu baju gw yang gw kasih dulu?' batin seseorang yang ada disana

"Hahaha yaudah besok beli baju yang banyak ya, Yang nggak kekecilan! Biar Cia yang antar kamu" kata seorang wanita lanjut usia disana yang sangat gemas melihat cucu perempuannya itu

"Nenek Luna yah?" Tanya Luna Mengerjapkan matanya polos dan memiringkan kepalanya mikir. Mereka yang melihatnya bertambah gemas apalagi Cia yang udah kembali memeluk Luna erat saking gemasnya

"Hahaha iya sayang...sini oma peluk" Kata Oma merentangkan tangannya. Luna yang melihatnya tersenyum lebar lalu berlari kearah nenek lalu memeluknya erat. Mereka tersenyum melihatnya. Lelaki Tua yang ada disamping oma hanya tersenyum kecil dan mengusap kepala Luna.

Luna mengangkat kepalanya melihat lelaki yang dia tebak adalah kakek Visya

"Hallo kakek!!" Sapanya ceria dengan senyum lebar sampai matanya menyipit

"Hahaha Hallo juga cucuku!!" Balas Kakek mengusak kepala Luna gemas membuat rambut yang asalnya dicepol menjadi berantahkan

"Kakeeekkk rambut Luna berantahkan" rengek Luna dengan mata berkaca-kaca

"Eh? Aduh sayang jangan nangis!! Sini tante benerin rambutnya!!" Kata seseorang disana yang ditebak adalah istri omnya, mama Cia. Luna hanya mengangguk lucu lalu berjalan kearah tantenya. Omnya yang disampingnya hanya tersenyum kecil melihatnya

"Bang Nanda belum pulang om?" Tanya Luna bingung karna tidak melihat abang sepupunya itu

"Belum sayang.. Besok baru pulang" jawab Om Abi

"Udah selesai makin cantik deh!" Kata mama Cia menguncir rambut Luna lebih rapi dia mengikatnya menjadi dua kucir kuda yang malah membuat Luna semakin imut. Luna tersenyum senang lalu menggoyangkan kepalanya ke kanan ke kiri. Mereka tertawa melihat tingkah Luna yang sangat unik

"Sini sayang kita makan" kata Papa Gunawan menyuruh Luna duduk disebelahnya. Tapi sebelum Luna berjalan dia ditarik oleh Cia

"Luna sini aja duduknya!!" Seru Cia. Papa Gunawan yang tidak terima menarik balik tangan Luna

"Nggak!! Luna duduknya disamping papa!!" Seru Gunawan

"Enggakk ommm!!! Luna duduknya sama Cia!!" Seru Cia

"Ngak bisa Luna harus duduk sama om!!" Seru Gunawan

"Enggak bisa om!! Luna-"

"Luna duduk disini aja!!" Putus Luna duduk disebelah Aron yang hanya diam dengan wajah dinginnya. Mereka semua tertawa melihat keputusan Luna tapi dalam hati mereka menggerutu. Kenapa tidak disebelah mereka?!.

Gunawan dan Cia yang melihatnya hanya mendengus kesal lalu saling memandang dengan aura permusuhan yang kuat!!

"Papaaa ayoo makaaan!! Luna laper!!" Luna merengek kesal kearah papanya

"Kenapa merengek ke papa? Sana merengek ke abangmu Aron!" Jawab papa Gunawan gondok. Luna yang mendengarnya langsung berkaca-kaca dengan nafas tak beraturan dan bibir cemberut. Seketika papa Gunawan ditatap tajam oleh banyak pasang mata.

"Eh? Hehe ayo makan!! Ayo mari!! Tidak usah sungkan-sungkan! Silahkan!!" Kata papa Gunawan canggung sekaligus gatau diri

Lalu merekapun makan malam dengan tenang. Terkadang melirik Luna yang makan dengan Lucu karna pipi Chuby nya yang menggembung saat makan. Dan sesekali Aron yang mengusap noda di mulutnya dengan wajah Dinginnya. Luna hanya cuek dan asik menikmati makanannya yang lezat.

VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Where stories live. Discover now