56. Pernikahan

103K 10.9K 966
                                    

Cklekk!

Mama dan papa Luna memasuki ruangan dimana Luna sedang dirias dengan gaun pengantin yang indah namun elegan. Semua orang pergi meninggalkan ruangan kecuali mama Sekar, papa Gunawan dan Luna.

Papa Gunawan mengalihkan pandangannya yang memburam dengan mengusap air matanya yang menetes.

Mama Sekar menghampiri Luna lalu menangkup kedua pipi Luna dengan lembut, kedua matanya berkaca-kaca melihat anak bungsu sekaligus putri satu-satunya mengenakan gaun pernikahan.

"Putri mama cantik sekali" puji mama Sekar mengusap pipi Luna pelan

"Mama jangan nangis" lirih Luna mengusap air mata mamanya

"Mama terharu sayang" jawab Mama Sekar terkekeh pelan namun air matanya bertambah deras

"Mama..." rengek Luna yang ikut menahan tangis

"Sini peluk" ucap mama Sekar merentangkan tangannya. Dengan segera Luna memeluk mamanya dan ikut terisak pelan

"Jangan nangis sayang, ntar make up kamu luntur" kata mama Sekar terkekeh pelan

"Biarin, tadi Luna udah minta pada mbaknya pake make up anti luntur. Karna Luna tau kalo hari ini Luna bakal sering nangis" kata Luna cemberut. Mama Sekar terkekeh memandang putrinya dengan lembut.

"Papa..." rengek Luna menatap papanya yang hanya diam memandangnya dengan mata berkaca-kaca

"Apa? Papa gak nangis kok!" Elak papa Gunawan mengusap air matanya

"Astaga kamar bagus tapi kok banyak debunya sih!" Gerutu papa Gunawan karna bukannya berhenti air matanya malah mengalir banyak

"Papa.." Luna berlari lalu memeluk papanya dengan menangis keras. Papa Gunawan balik memeluk putrinya dengan erat dan tidak lagi menutupi tangisannya

"Anak papa udah besar" bisik papa Gunawan mengecup kepala Luna

"Luna sayang papa" kata Luna sesenggukan

"Papa tau" jawab Papa Gunawan pelan

"Luna juga sayang mama" kata Luna

"Itu harus" jawab Papa Gunawan. Mama Sekar menghampiri mereka lalu ikut memeluk Luna. Alhasil Luna dipeluk oleh kedua orang tuanya sekaligus.

Luna mengingat sesuatu, dan dia semakin terisak saat memikirkannya. Dia tidak ingin mengatakannya tapi dia harus mengatakannya sekarang

"Mah.. pa?" Panggil Luna

"Kenapa sayang?" Tanya Mama Sekar mengusap kepala Luna lembut

"Luna mau ngomong jujur sama mama, papa" kata Luna pelan dengan menahan isakannya

"Ada apa sayang?" Tanya Papa Gunawan khawatir

"Kita udah telat, acara udah mau dimulai" kata Luna menatap kedua orang tuanya. Sontak saja papa dan mama melihat jam dinding dan benar saja. Pasti para tamu sudah menunggu dibawah.

Mama Sekar terkekeh pelan begitupun papa Gunawan yang menatap kesal pada Luna

"Papa kira ada apa! Ingin rasanya papa undur saja acaranya!" Gerutu papa Gunawan kesal

"Ya jangan lah pah!" Seru Luna

"Hahaha yaudah yuk kita kebawah, pasti para tamu sudah menunggu" kata mama Sekar yang mulai berbalik ingin keluar ruangan.

Luna menahan kedua tangan orang tuanya yang ingin pergi
"Luna bukan Visya" lirih Luna menundukkan kepalanya

Tidak ada pergerakan dari orang tuanya mereka hanya diam mendengar pengakuan Luna. Luna semakin menundukkan kepalanya dan terisak lirih. Perlahan dia mengangkat kepalanya karna merasakan usapan lembut di kepalanya. Dia melihat papa Gunawan tersenyum lembut menatapnya dengan mengusap kepalanya.

VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Where stories live. Discover now