53. Disekap

71K 10.3K 841
                                    

Luna membuka matanya lalu menatap sekitar dengan pandangan dingin dan tajam. Dia melirik tubuhnya yang terikat disebuah kursi kayu

"Licik!" Desis Luna pelan

Flashback on

Luna mengikuti orang yang menurutnya sangat mencurigakan. Dan sampai disebuah gang sempit orang itu berhenti tapi tak membalikkan badannya.

"Siapa kamu?!" Tanya Luna dingin dengan menodongkan pistolnya. Orang itu terkekeh pelan lalu membalikkan badannya kearah Luna

"Hallo Luna?" Sapa orang itu tersenyum miring

"Tcih udah aku duga!" Sinis Luna

"Hahaha lalu lo mau apa?" Ejek orang itu

"Membunuhmu tentu saja!" Ketus Luna lalu menekan pelatuk pistolnya

DORR!!

"Shit!" Umpat Luna memegang bahu kanannya. Luna kena tembakan tepat dibahu kanannya karna itu juga pelurunya yang diarahkan ke orang itu meleset

"Hahaha gw kira lo pintar! Eh ternyata bodoh yah? Mudah banget buat kepancing!" Sarkas orang itu.

Luna baru sadar kalau peluru yang mengenainya terdapat obat bius. Perlahan pendangannya mengabur tapi meski begitu dia menatap tajam orang yang sekarang sedang berdiri didepannya

"Pengecut" umpat Luna

"Yah itu gw" jawab orang itu tersenyum manis

"Derry" desis Luna dengan suara rendah

Orang itu yang adalah Derry terkekeh pelan menatap Luna yang sudah mulai hilang kesadaran.

Flashback off

Cklekkk!

"Oh? Hay Luna, udah bangun?" Sapa Derry manis saat memasuki tempat dimana Luna disekap

"Apa mau kamu" ucap Luna santai namun dingin.

"Lo tau siapa gw?" Tanya Derry tersenyum manis

"Derryano Aiden Lecius, putra kedua keluarga Lecius dan adik dari Novan Ferden Lecius. Right?" Jawab Luna santai

"Hahaha udah tau ternyata!" Sarkas Derry menatap tajam Luna

"Jadi? Apa ini rencana kamu? Mau balas dendam dengan bekerjasama dengan keluarga Rillam heh?" Remeh Luna

"Sialan!! Ini semua gara-gara lo! Karna Lo keluarga gw hancur dan lo juga yang udah bunuh abang gw!" Seru Derry emosi

"Trus? Kenapa kalo aku bunuh abang kamu? Dia juga bunuh abang aku" santai Luna

"Terus kenapa lo hancurin keluarga gw anjing!!" Marah Derry

"Kenapa? Ya karna keluarga kamu dulu yang usik keluargaku sialan!" Bentak Luna ikut emosi

"Gw gapeduli anjing! Hari ini juga gw akan bunuh lo!" Sentak Derry

"Lo udah janji bakal serahin nih jalang ke gw Derry" ucap seseorang yang berjalan masuk menghampiri Luna

"Hello bitch? Apa kabar?" Sapa orang itu tersenyum manis pada Luna

"Oh? Hallo. Kabar aku baik, gimana dengan kamu ZIA? Apa tangan dan kakimu sudah sembuh hm?" Jawab Luna. Zia menggeram marah mendengar perkataan Luna yang mengingatkannya pada peristiwa yang sangat memalukan baginya, dimana Luna membuatnya malu didepan banyak orang.

"Sialan lo bitch!!" Sentak Zia menarik rambut Luna. Luna tidak meringis kesakitan yang ada dia menatap Zia dengan senyum menawan miliknya yang sangat menyeramkan bagi musuh. Zia bergetar menahan takut tapi dia mengalihkan takutnya dengan menampar Luna dengan keras

PLAKK
PLAKK

"Karna lo rencana gw gagal!! Lo udah hancurin rencana gw buat nguasai harta keluarga Stefwarld! Jalang sialan!!" Marah Zia lalu memukul Luna dengan keras

BUGHH
BUGHH
PLAKK

"Gw ga akan biarin lo hidup bahagia disaat keluarga gw diambang kebangkrutan! Ini semua karna Lo!!" Bentak Zia.

Luna terkekeh pelan dengan menundukkan kepalanya, lalu dia mengangkat kepalanya menatap tepat dimata Zia dengan tatapan mautnya membuat Zia tanpa sadar bergerak mundur ketakutan.

"Udah?" Tanya Luna dengan suara dingin dan rendah

"Lo!" Zia menunjuk Luna dengan tangan gemetar. Entah kenapa Zia merasa sangat takut, padahal Luna tetap duduk di kursi dengan keadaan masih terikat

"Zia oh Zia~ aku gak ngerti deh sama kamu, bukannya kamu simpanan menantu keluarga Stefwarld? Kenapa? Kalian gabisa yah rebut harta keluarga Stefwarld?" Tanya Luna dengan nada kasihan.

Keluarga Stefwarld memiliki 3 anak, 2 lelaki dan 1 perempuan. Yaitu papa Nilam, papa Affan dan putri bungsu yang adalah istri dari sugar dady Zia, yang merencanakan akan merebut harta keluarga Stefwarld bersama Zia.

"Dari- dari mana lo tau?" Tanya Zia ketakutan

"Darimana aja. Informanku banyak Zia, bahkan aku udah tau tentang rencana penyerangan kalian kali ini" jawab Luna santai

"Sayang sekali, aku gagal mengetahui jebakan kalian yang  mengincarku" lanjut Luna terkekeh pelan

"Lo! Saat ini nyawa lo ada ditangan kami!!" Seru Zia marah karna takut

"Mau main?" Tanya Luna mengeluarkan seringai miliknya. Zia terdiam menahan takut

"Kenapa lo takut sih Zi! Tenang aja dia tidak akan bisa macam-macam. Karna dia sudah terikat dikursi" kata Derry santai. Mendengar itu Zia menyingkirkan rasa takutnya dan kembali menampilkan wajah sombongnya

"Yah! Dia gak akan bisa macam-macam" ucap Zia seakan meyakinkan dirinya sendiri. Luna yang mendengarnya semakin melebarkan seringainya bahkan terkekeh pelan dengan suara rendah yang terlihat sangat mengerikan.

"Yah.. aku gabisa ngapa-ngapain" ujar Luna santai dengan merenggangkan tubuhnya melepas semua tali yang membelitnya. Sebenarnya Luna sudah sejak tadi melepaskan ikatan di tubuhnya tapi dia masih ingin bermain dengan tikus dan ular yang ada didepannya.

"LO! BAGAIMANA BISA!!" teriak Derry tidak percaya. Dia sangat yakin kalau ikatannya sangat erat, bahkan dia sendiri yang mengikatnya.

"Kenapa tidak?" Tanya Luna berjalan pelan kearah mereka. Bagi Luna melepaskan ikatan itu sangat mudah, bahkan Rolan pernah melatihnya dengan mengikat tubuhnya dan melemparkannya ke laut. Telat dikit nyawa Luna bisa melayang karna kehabisan nafas.

Zia mundur perlahan bahkan tubuhnya sudah bergetar ketakutan. Derry segera mengambil tongkat besi dipojok ruangan dan akan memukul Luna. Tapi Luna terlebih dulu merebutnya dan memukul tengkuknya membuat Derry pingsan dalam sekejap. Zia yang melihat itu semakin ketakutan dan berniat lari untuk kabur.

"Mau kemana? Kan aku bilang 'mau main?" Kata Luna lalu memukul tengkuk Zia hingga dia pingsan sama seperti Derry. Luna menyeringai kejam menatap mereka berdua yang tak sadarkan diri.

"Tcih! Merepotkan!" Kesal Luna lalu mengikat mereka di kursi

VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora