47. Tentang Affan

79.5K 11.1K 1.5K
                                    

"Yang kenapa kamu berantem sama cowok tadi?" Tanya Luna. Sekarang dia dan Lio sedang berada di Kantin fakultas kedokteran karna Lio anak Management.

"Dia musuh aku yang" jawab Lio

"Cowok tadi?" Tanya Luna, Lio mengangguk mengiyakan

"Namanya Alaffan Ferill Stefwarld dia dulu sahabat aku tapi berubah jadi musuh karna suatu masalah" jawab

"Marganya sama kayak si Nilam?" Tanya Luna bingung

"Dia sepupunya Nilam" jawab Lio

"Kenapa kalian sampai musuhan?" Tanya Luna

"Dulu kita pernah menyukai cewek yang sama tapi cewek itu lebih milih aku, aku gamau menerimanya karna gamau merusak hubungan aku dan Affan karna kita udah seperti sodara. tapi semua gak seperti yang aku pikirkan" Lio menjeda penjelasannya, dia menghela nafas lelah mengingat permusuhannya dengan sahabat baiknya

"Kamu gapapa?" Tanya Luna mengelus tangan Lio lembut. Lio tersenyum lalu memeluk Luna erat dan menyenderkan kepalanya dibahu Luna. Luna mengelus pelan rambut Lio

"Cewek itu tidak terima dengan penolakan aku dia marah dan galama setelah itu dia mengaku hamil anak aku, padahal aku ga pernah apa-apain dia." Lanjut Lio mulai kesal

"Aku dan Affan yang saat itu sudah mulai baikan kembali pecah karna kesalah pahaman itu. Affan marah karna mengira aku merusak cewek itu, ditambah aku gamau tanggung jawab membuat dia semakin marah. Sampai kita mendengar kabar kalau cewek itu meninggal karna bunuh diri, Affan langsung memusuhi bahkan membenciku." Lio mengepalkan tangannya marah mengingat semuanya

"Maaf.. tapi apa mungkin itu ulah Zayn? Alter ego kamu waktu itu?" Tanya Luna hati-hati. Lio menatapnya lalu menghela nafasnya pelan dia mengerti maksud Luna, dia juga pernah berpikir begitu dulu

"Nggak. Zayn tidak melakukannya, karna Zayn membenci cewek itu sejak awal" jawab Lio pelan, Luna memeluk dan mencium kening Lio

"Lio benci Affan?" Tanya Luna lembut

"Nggak.. Lio ingin baikan sama Affan, tapi sepertinya ga mungkin" jawab Lio pelan

"Affan hanya salah paham.. mungkin semua masih bisa diperbaiki" jelas Luna

"Aku udah pernah mencobanya tapi gabisa" bisik Lio

"Apalagi-" Lio menghentikan ucapannya lalu menatap Luna dalam

"Kenapa?" Tanya Luna

"Apalagi aku merasa dia tertarik sama kamu" lanjut Lio menatap Luna sedih

"Kenapa kamu berpikir begitu? Aku gasuka" jawab Luna cemberut kesal

"Kamu tau yang? Sejak cewek itu meninggal Affan menjadi anti dengan cewek.. bahkan banyak yang mengira dia gay" kata Lio menatap kearah depan dengan kosong

"Trus kenapa kalo dia suka aku! Aku milik Lio! Ga ada yang lain!" Tegas Luna menatap Lio dalam

"Makasih sayang" jawab Lio tersenyum manis lalu memeluk Luna sangat erat

'Dan kali ini aku ga akan melepaskan untuk yang kedua kalinya' batin Lio menatap tajam

Lio tidak akan peduli kalau permusuhannya dengan Affan akan semakin parah. Dia tidak akan pernah melepaskan Luna.

"Yang, Lusa ada pesta pertunangan Lexa dan bang Givan. Kita diminta untuk datang, kamu bisa kan?" Tanya Luna menatap Lio dengan mata berharap

"Yah bisa dong... tapi yang-" Lio menatap Luna sedih

"Kenapa?" Tanya Luna ikut sedih

"Kapan kita akan nyusul.. aku mau nikah sama kamu" rengek Lio

"Aku juga.. tapi papa belum bolehin!" Jawab Luna kesal

"Kita bikin cucu aja hayuk.. biar dibolehin sama papa Gunawan" pinta Lio

"Tapi gimana caranya yang.. aku gatau" rengek Luna

"Emm gimana kalo nanti kita nonton tutorial bikin cucu? Kita belajar dulu baru dipraktekkan kalo udah paham" jawab Lio

"Kamu punya videonya?" Tanya Luna

"Aku pernah tanya sama bang Dylan, trus aku dikasih Video tutorialnya. Belum aku tonton, karna kata bang Dylan suruh nonton bareng kamu" jawab Lio

"Emang mana Videonya? aku mau liat" Tanya Luna antusias

"Di laptop, ada diapart. Ntar pulang kuliah kita ke apart yah? Kita nonton Videonya" jawab Lio senang

"Perlu beli bahan dulu gak yang? Buat praktek gitu?" Tanya Luna

"Nggak deh yang... kita liat aja dulu ntar baru beli bahan buat praktek" jawab Lio

"Kita bikin yang banyak yah yang cucunya, biar papa makin senang dan buru-buru nikahin kita!" Seru Luna antusias. Lio hanya mengangguk senang dan semangat

"Heh! Kalian dicariin dari tadi malah nyangkut disini!" Seru seseorang dari arah belakang mereka. Luna-Lio menoleh dan melihat Nanda dkk dan Lexa dkk berjalan kearah mereka. Nardo dan Cia dengan sigap menata dua meja lagi untuk disatukan dengan meja Lio-Luna

"Kenapa kalian disini? Inikan kantin fakultas kedokteran. Kalian ga nyasar kan?" Tanya Nanda yang sudah duduk didepan Lio-Luna

"Nggak. Kita hanya penasaran apakah makanan Di kantin kedokteran rasanya pahit kayak obat-obatan" jawab Lio.Mereka semua menganga mendengar jawaban Lio.

"Bukan pahit Lio.. tapi hambar kayak makanan rumah sakit" jawab Savi kesal

VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Where stories live. Discover now