13. Kemarahan Aron

155K 19.9K 594
                                    

"Baru pulang?!" Sambut Aron dingin dan mengintimidasi saat Luna masuk rumah. Luna yang ketakutan hanya berjalan menunduk kearah Aron. Dia menggigit bibir bawahnya menahan untuk tidak menangis karna takut.

BUGH!!

"MAKSUD LO APAAN!! NJING!!" Teriak Feby yang tiba-tiba dibogem oleh Nanda. Yah Nanda ikut masuk kedalam rumah karna tidak sabar ingin menghajar Si kembar. Hanya Nanda, Sedangkan Givan, Savi, dan Nardo tadi sudah misah saat dijalan pulang. Bukannya menjawab Feby, nanda malah melanjutkan membogem Bian.

BUGH!!

Bian hanya diam mendapat bogeman Nanda karna dia sepertinya tau kenapa Nanda sampe marah dan membogem mereka. LUNA PULANG DENGAN WAJAH SEMBAB!!

"KALIAN YANG APA2AN!!! ABANG MACAM APA KALIAN YANG MEMBUAT ADEK SENDIRI NANGIS DIPINGGIR JALAN SENDIRIAN!! MALAM-MALAM!!" Teriak Nanda Marah. Aron yang mendengar perkataan Nanda langsung mengangkat wajah Luna yang sudah sembab menahan tangis.

"A-ab-ang hiks" lirih Luna takut dan menatap Aron yang juga menatapnya. Mata Aron menajam melihat keadaan adiknya. Dia memejamkan matanya sebentar mengatur emosinya

BUGH!! BUGH!!
BUGH!! BUGH!!

Kali ini bukan Nanda yang memukul Si kembar tapi Aron. Dia sangat marah setelah melihat keadaan Luna. Kalo dulu mungkin dia hanya diam karna dia tau Visya dulu tidak lemah!! Tapi tidak sekarang dengan Luna!! Perubahan Visya menjadi Luna yang lugu dan cengeng membuatnya punya tekad kuat untuk melindungi adik perempuannya itu!

"Apa.yang.kalian.lakukan!" Ucap Aron dengan nada sangat rendah penuh penekanan. Dengan mata yang menatap tajam si kembar

"B-bang l-lo?" Jawab Feby gemetar. Tidak hanya si kembar yang kaget, bahkan Nanda tidak menyangka Aron yang selama ini tidak memperdulikan Visya berubah sangat marah saat melihat keadaan Luna. Luna juga yang awalnya takut menjadi lebih takut lagi kepada abang pertamanya itu, dia bahkan sudah terduduk gemetar. Bukan maen nih kemarahan babang Aron!

Aron yang takut tidak bisa menahan diri untuk tidak menghabisi adik kembarnya memilih pergi dengan membawa Luna ke kamarnya.

Nanda yang melihat itu ikut pergi setelah menatap tajam si kembar. Dia mau pulang karna mungkin besok dia mau menghajar Si Nilam Dkk!!

"Bang Aron kenapa?" Tanya Feby kepada kembarannya dia masih ngeri melihat amarah Aron tadi. Bukannya menjawab Bian malah pergi meninggalkan Feby sendiri.

~~~~~~~~

Aron menurunkan Luna di pinggir ranjangnya. Dia melihat Luna yang masih takut tidak berani memandangnya. Aron menghela nafas kasar lalu duduk disebelah Luna.

"Takut?" Tanya Aron memandang Lurus kedepan. Luna mengangguk pelan. Aron tidak menoleh tapi dia tau kalo Luna mengangguk.

"Kenapa?" Tanya Aron

"Hiks bang A-aron ja-ngan ma-marah hiks" cicit Luna tersendat-sendat menahan tangis. Aron yang melihatnya menghela nafas pelan lalu memeluk Luna

"Maaf"

"Hiks HUWAAA ABAANGG!! hiks hiks" Luna menangis histeris dan Aron hanya memeluknya dalam diam. Setelah beberapa menit akhirnya Luna mulai tenang hanya sedikit sesenggukan

"Cerita" titah Aron membersihkan air mata Luna. Luna hanya menurut menceritakan semua dengan sedikit sesenggukan. Aron ingin mencari si kembar lagi untuk dihajar tapi menahannya. Dia tidak ingin menakuti Luna lagi.

"Besok sekolah?" Tanya Aron. Luna hanya mengangguk lucu

"Tidur" Ucapnya menidurkan Luna diranjangnya dengan dia yang juga ikut berbaring disebelahnya. Luna yang melihatnya memeluk Aron erat.

"Mama papa kemana?" Tanya Luna mengangkat kepalanya melihat Aron

"Kerja" jawab Aron mengelus rambut adiknya. Luna hanya mengangguk mengerti lalu perlahan memejamkan matanya karna ngantuk. Aron yang melihatnya tersenyum lembut lalu ikut tidur juga.

VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang