9. Fitnah

154K 18.9K 631
                                    

"LO APA-APAAN ANJING!!" teriak Lexa emosi. Dia membantu Luna yang masih terdiam syok untuk berdiri. Telapak tangannya sudah berdarah karna kegesek aspal yang kasar begitupun pipinya yang sudah memerah bekas tamparan itu.

Seketika suasana menjadi sunyi mereka hanya melihat Lexa yang mencoba menolong Luna yang hanya diam.

"LUNAAA!!" teriak Cia dan Fani yang berlari kearah Luna. tadi ada orang yang mengabari mereka kalau Luna menangis karna mereka tinggal. Mereka buru-buru kembali keparkiran dan malah melihat Luna yang didorong dan ditampar.

"BITCH APA YANG LO LAKUIN KE ZIA SIALAN!!" teriak Nilam emosi. Dia adalah Anilam Gozan Sterfwarld. Orang yang tiba-tiba datang menampar Luna dia tidak sendiri ada juga teman2nya yaitu Azidan nald Xavier, Bagista onew William, Andrian Vano Xizar, dan kedua abangnya Luna. Beserta satu cewek yang sedang menangis buaya siapa lagi kalo bukan Azia Venu Rillam.

"MAKSUD LO APAAN HAH!!" bentak Cia emosi

"Cih ngakunya aja Amnesia. Tapi kelakuan tetap sama jalang!!" Cibir Drian sinis

"Tutup mulut busuk lo!!" Ketus Fina

"Maksud lo apaan datang nampar Luna?!" Tanya Lexa sangat dingin dan mengintimidasi

"Seharusnya lo tanya tuh bitch! Apa yang udah dia lakukan ke Zia?! Kenapa Zia sampai babak belur seperti ini!!" Balas Gista tak kalah dingin

Mereka semua menatap Luna yang hanya terdiam dengan pandangan kosong.

"Luna?" Panggil Lexa lembut

"Coba Luna bilang apa yang terjadi oke?" Bujuk Cia lembut

"Luna ada kita disini" ucap Fani. Luna memandang mereka dengan air mata yang mengalir dalam diam

"Luna gatauu" lirih Luna

"Sudah Nilam hiks hiks aku hiks gapapa kok hiks hiks" kata Zia dengan sok menyedihkan. Mereka yang awalnya menatap kasihan kearah Luna kembali menatap tajam Luna

"Gausah sok drama deh lo!! Katakan apa yang lo lakuin ke Zia!!" Bentak Drian

"Luna gatauu hiks hiks" Luna menangis sesenggukan karna takut. Fani memeluk erat Luna yang ketakutan.

"ANJINGG!! DARI TADI LO HANYA BISA MEMOJOKKAN LUNA!! KALO LUNA SALAH YA BILANG!! JAN KEK BABI LO!!" Teriak Cia marah

"Katakan!" Ucap Lexa dingin penuh penekanan. Dia sudah sangat menahan emosinya dari tadi.

"Kemarin malam Zia bertemu dengan dia di minimarket! lalu dia memukuli Zia sampai Zia babak belur seperti ini!" Kata Nilam yang juga menahan emosi

"Apa buktinya?!" Tanya Lexa

"LO BUTA HAH!! SUDAH JELAS ZIA BABAK BELUR SEPERTI INI!! MASIH MAU BUKTI!!" Teriak Gista

"LO DIEM!! BANGSAT!" teriak Cia balik

"Hanya itu? Gini aja kapan kejadiannya berlangsung?!" Tanya Lexa mengintimidasi. Zia yang ditanya seperti itu mendadak gugup

"I-ituu ke-kema-rin" jawab Zia gugup

"Jam?" Tanya Lexa

"Banyak tanya lo!! Udah jelaskan dia yang melakukannya!! Zia sendiri yang bilang!"

"Tcih! ASAL KALIAN TAU!! SEHARIAN KEMARIN LUNA BERSAMA KAMI!! JADI KEMARIN KAPAN YANG LO MAKSUD HAH!!" teriak Lexa yang sudah sangat emosi. Mereka semua terdiam lalu memandang Zia yang sudah sangat gugup karna takut kebongkar

"Kemarin malam gw liat dia keluar rumah!" Kata Feby tiba-tiba memecah kesunyian. Mereka semua memandang Luna yang masih menangis sesenggukan dipelukan Fani

"Luna?"Panggil Fani lembut

"Kemarin hiks malam hiks lu-Luna beli sate hiks di depan komplek hiks hiks" jelas Luna seaenggukan

"Gosah bohong lo!!" Sentak Feby

"Bi-bisa hiks tanya mama hiks hiks" jawab Luna

"Udah diem lo!! Udah jelas Luna bilang kalo bukan dia yang melakukannya!! Masih ngeyel?! Tanpa bukti jelas!! Bego lo pada!!" Ketus Cia sarkas

"Lain kali kalo mau Fitnah bawa bukti yang jelas!! Biar gak malu kalo gagal!!" Sinis Fani

"Bitch!! Kalo kalian liat dengan teliti ada bekas cupang dileher tuh jalang!!" Sarkas Lexa dengan dingin memandang Zia yang sudah ketakutan dengan memegang lehernya. Lalu mereka membawa Luna pergi dari sana. Para murid juga bubar setelah memandang sinis Zia.

"Hiks hiks mereka jahat!! Hiks Luna gak suka hiks hiks" Sekarang mereka sedang berada di taman belakang dengan Luna yang masih menangis sesenggukan dan Lexa yang mengobati luka Luna. Sangat sulit menenangkan Luna kalau sudah menangis seperti ini. Mereka memandang Luna sedih tapi juga ada tatapan geram dan marah. Ingin sekali mereka menebas kepala Jalang itu!! Kalau saja membunuh tidak akan dosa, dan mengotori tangan mereka.

"Luna sudah yah? Gak capek nangis terus? Itu mata kamu sudah bengkak loh" bujuk Fani

"Luna minta apa aja deh! Pokoknya berhenti nangis yah?" Kata Cia

"Hiks hiks sakiit hiks perih lexaa hiks" rintih Luna saat Lexa mengobati telapak tangannya yang berdarah

"Sabar yah? Habis ini kita bolos aja deh gak perlu sekolah oke?" Tawar Lexa

"Mau sekolah hiks hiks" lirih Luna

"Besok aja yah sekolahnya sekarang tenangin diri aja dulu" bujuk Cia

"He.em gak akan bisa mikir juga nantinya" tambah Fani. Luna hanya mengangguk mengiyakan

VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Where stories live. Discover now