Extra part "Pesan Aron"

113K 10.5K 919
                                    

"Yang?" Panggil Lio yang sedang rebahan dipaha Luna. Malam ini mereka memutuskan untuk nonton film bersama diruang tamu. Tentu saja film yang berbau pengantin baru, Buat belajar kata Papa Lio yang menghadiahkan banyak kaset film genre dewasa.

"Kenapa hm?" Tanya Luna memainkan rambut Lio gemas, lembut soalnya rambutnya.

"Bang Aron kenapa gak datang di acara pernikahan kita?" Bingung Lio

"Owhh itu! Bang Aron sudah menghubungi aku, saat akan datang bang Aron melihat musuh besar Sagil, Tubuh yang ditempati Aron. Makanya abang gajadi datang, dia bilang akan menjenguk kita lain kali" jelas Luna

"Sepertinya bang Aron sekarang sangat sibuk?" Tanya Lio

"Iya yang, kamu tau kan tubuh yang ditempati abang sekarang itu seorang ketua Mafia. Dia punya banyak musuh dimana-mana" lirih Luna merasa kasihan pada Aron karna harus sibuk menyelesaikan banyak masalah

"Kamu udah bilang ke mama Sekar sama papa Gunawan tentang bang Aron yang kembali hidup?" Tanya Lio

"Nggak yang, bang Aron melarangku" jawab Luna

"Kenapa?" Tanya Lio heran

"Dunia mafia itu keras yang, abang gamau sampai para musuhnya mengincar keluarga kita karna dendam pada Sagil" jelas Luna miris

"Berarti bang Aron akan menghadapi semuanya sendiri?" Tanya Lio merasa kasihan

"Nggak, aku juga akan sesekali membantu. Aku juga udah minta bang Rolan untuk bersekutu dengan mafia milik Sagil. Kebetulan mereka rekan dalam dunia gelap" jelas Luna

"Kamu akan dalam bahaya dong?" Seru Lio tidak terima. Luna tertawa lalu mencium kening Lio gemas

"Itu udah resiko yang, sejak aku masuk dunia gelap milik bang Rolan. Saat itu juga hidup aku akan selalu dalam bahaya. Apalagi sekarang aku mengambil alih gangster bang Aron" jelas Luna

"Aku akan jadi tameng kamu. Kalau kamu terkena tembakan maka peluru itu harus melewati tubuh aku terlebih dahulu" jawab Lio serius. Luna tersenyum senang mendengarnya

"Dan kalau kamu mati karna peluru, maka aku akan menanam 1.500 peluru ke tubuh orang yang menembak. Lalu menyusul kamu" kata Luna serius

"Yah jangan gitu lah! Kamu gaboleh nyusul!" Kesal Lio

"Biarin!" Jawab Luna cemberut

"Udah ah! Kok malah bahas begituan! Mending kita praktek aja!" Seru Lio bangun lalu mencium bibir Luna

"Praktek apa sih yang?" Bingung Luna mengerjap polos

"Praktek kayak itu!" Jawab Lio menunjuk televisi yang menampakkan adegan hot sepasang kekasih.

"Ihh! Cape aku yang.. tadi aja kamu gamau berhenti! Ini kita baru istirahat 2 jam loh. Masa mau lagi!" Kesal Luna

"Habis bikin nagih yang" cengir Lio

"Nagih di kamu! Akunya sakit semua" kesal Luna

"Ya Kan biar cepet jadi dede bayinya yang, biar papa Gunawan ijinin kita tinggal sendiri" jawab Lio.

Papa Gunawan memang melarang mereka keluar dari rumah Sandigard kalau belum memberi cucu. Mereka bahkan hanya dikasih waktu tiga hari buat puasin bikin bayi di Apart Lio, tapi setelahnya harus kembali pulang sampai adik bayinya jadi.

"Oh iya yang! Aku minta ijin sama bang Aron buat nyerahin jabatan ketua BM sama kamu, dan bang Aron setuju. Tapi..." kata Luna senang

"Tapi kenapa yang?" Tanya Lio penasaran

"Abang ingin kamu mengubah BM yang hanya sebuah Gangster menjadi Mafia" jawab Luna ragu

Lio terdiam memikirkan perkataan Luna. Dia tidak masalah kalau harus menggantikan jabatan Luna di BM. itu malah bagus, dengan begitu maka dia yang akan menghadapi bahaya bukan Luna. Tapi untuk menjadikan BM sebuah Mafia? Dia kurang yakin.

"Kenapa yang?" Tanya Luna melihat Lio yang terdiam dengan ragu

"Bagaimana dengan anggota inti BM? bang Septa dkk?" Tanya Lio

"Kamu tenang saja, untuk saat ini yang tau bang Aron kembali hidup hanya bang Agaz. Kita memutuskan untuk memberi tahu yang lain saat BM sudah resmi menjadi mafia. Itu juga keinginan bang Aron, agar mereka terhindar dari bahaya, karna untuk sekarang kita masih belum bisa melawan kelompok mafia yang" jelas Luna

"Aku kurang yakin untuk menjadikan BM sebagai mafia yang.. aku takut gabisa" kata Lio pelan

"Tenang saja aku akan bantu kamu kok! Kamu lupa aku juga seorang wakil ketua mafia di Berlin?" Kata Luna menyombongkan diri tapi gayanya terlihat sangat imut dimata Lio. Lio terkekeh pelan lalu memeluk Luna gemas.

"Kok aku ga pernah liat kamu sibuk sih? Atau kembali ke Berlin gitu? Kan kamu wakilnya bang Rolan disana" Tanya Lio heran

"Karna aku bisa menangani semuanya dari jauh! Tanpa menyibukkan diri!" Sombong Luna

"Aku Lupa kalau punya istri yang hebat" ucap Lio terkekeh pelan

"Dan aku selalu ingat kalau aku punya suami yang sangat manis seperti kamu" jawab Luna tersenyum polos. Melihat itu Lio tidak bisa lagi menahan dirinya

"Yang?" Panggil Lio serak

"Iyah?" Jawab Luna mengerjap polos

"Aku akan berusaha menuhi keinginan bang Aron. Tapi..." kata Lio

"Tapi apa?" Tanya Luna bingung

"Dua ronde yah?" Jawab Lio yang langsung menyerang Luna tanpa mendengar jawaban Luna yang ingin protes.


VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Where stories live. Discover now