10. Bang Aron Es

155K 21K 412
                                    

"LUNA PULANG!!" Seru Luna saat memasuki rumah. Dia sudah tidak sedih karna diajak membolos oleh para sahabatnya lalu berakhir main di timezone sepuasnya.

"Kemari!" Tegas Aron yang berada di ruang tamu. Luna hanya menurut untuk menghampiri abang pertamanya. Meski Luna tidak suka para abangnya tapi dia takut dengan abang pertamanya itu.

"Darimana?" Tanya Aron mengintimidasi. Luna hanya menunduk takut

"Main" cicit Luna takut. Aron masih menatap tajam Luna

"Gak sekolah?" Tanya Aron yang dibalas gelengan kecil oleh Luna

"Jelaskan!" Tegas Aron

"Tadi saat di sekolah ada yang fitnah Luna.. Luna juga didorong dan ditampar.. Luna takut jadi diajak bolos sama Cia, Lexa, dan Fani" Jelas Luna singkat dengan kepala menunduk dan memilih jarinya. Sudah seperti bocil yang dimarahin bapaknya saat ketahuan bohong.

"Siapa?!" Tanya Aron dingin

"Siapa?" Tanya Luna bingung

"Fitnah dan tampar" jelas Aron. Luna mengerjapkan matanya bingung dia sedikit mikir keras apa yang dimaksud abang ES nya itu

"OH!! Maksud abang orang yang nampar dan fitnah Luna?!" Seru Luna yang dibalas deheman oleh Aron

"Yang nampar Luna itu temannya abang kembar bang!! Disana juga ada abang kembar tapi mereka gak nolong Luna!! Mereka malah belain uler itu!!" Seru Luna cemberut. Sangking kesalnya, dia bahkan melupakan takutnya pada Aron lalu duduk disebelah Aron dengan cemberut. Aron tidak menanggapi tapi terlihat tatapannya lebih dingin dan tajam.

"Masa bang! Luna dituduh Lukain uler itu sampe babak belur kemarin! Padahal kemarin Luna pergi sama sahabat Luna!! Terus bang Feby nuduh aku lakuinnya kemarin malam saat keluar?! Padahalkan Luna pergi kedepan komplek buat beli sate!!" Curhat Luna dengan wajah memerah saking keselnya. tapi dimata Aron Luna terlihat sangat menggemaskan dengan Ekspresi yang berubah-ubah saat menjelaskan.

"Siapa Uler?" Tanya Aron lebih jelas karna takut Luna yang gak ngerti bahasanya

"Itu!! Dia itu kalo kata temen2 Luna dia jalang-kung? Dia suka datang gak diundang terus nyari masalah!! Visya dulu suka bully dia!! Eh tapi bukan salah Visya!! Salah uler itu dia mau memanfaatkan abang kembar dan teman2nya!! Visya cuma mau melindungi uang abang kembar tapi malah abang kembar dan mereka semua membenci Visya karna jahat!!" Jelas Luna menggebu menceritakan perjuangan Visya dulu. Luna menekuk wajahnya kesel saat mengingat wajah uler itu

"Namanya?!" Tanya Aron dingin

"Nama uler itu?" Tanya Luna yang dibalas deheman oleh Aron

"Uler itu dipanggil Zia! gatau nama panjangnya!!" Jawab Luna polos

"Kamu diapain aja!!" Tanya Aron lebih dingin

"Dia suka Fitnah Visya!! Dia yang jahat tapi Visya yang dibenci!! Pokoknya Luna gasuka uler itu!!" Jawab Luna cemberut. Aron hanya diam memandang adik perempuannya yang Lugu

*Luna menyebut Visya berati dia bicara mewakili Visya bukan dirinya. Oke?

"Gak amnesia?" Tanya Aron dijawab gelengan oleh Luna dengan mata memandang polos kearah Aron

"Bang Ken dan Cia udah cerita banyak!!" Jawabnya polos. Aron hanya memandangnya sebentar lalu mengalihkan pandangannya

"Bang?" Panggil Luna

"Hm?" Aron tidak memandang Luna dan fokus pada handhone nya

"Abang Aron benci Visya?" Tanya Luna pelan. Aron yang mendengarnya menatap Luna sebentar masih dengan tampang dinginnya

"Kata siapa?!" Tanya Aron santai. Luna yang mendengarnya merenggut kesal

"Bang Aron ga pernah peduli sama Visya! Bang Aron juga dingin! Bang Aron gak pernah nganggap Visya ada! Jadi Visya pikir bang Aron benci sama Visya!" Kata Luna cemberut

"Gak" jawab Aron

"Gak apa?!" Tanya Luna bingung

"Gak benci!" Tegas Aron

"Tapi kelihatannya nggak gitu!" Jawab Luna polos. Aron hanya menghela nafas kasar. Capek juga ngomong sama Luna yang banyak tanya! Ini rekor buatnya karna ngomong banyak hari ini!!

"Mau apa!" Tanya Aron sabar. Luna yang mulai mengerti bahasa kakaknya pun tersenyum senang

"Coba abang senyum!" Seru Luna semangat dengan senyum lebarnya. Aron hanya menurutinya. Baru saja dia senyum tapi Luna langsung berseru

"GAJADI!! ABANG JANGAN SENYUM! NYEREMIN!!!" Seru Luna takut karna bukannya tersenyum manis, Aron malah mengeluarkan smirk miliknya yang membuat orang merinding ditambah tatapan tajamnya. Aron yang mendengar teriakannya langsung saja mengubah rautnya menjadi dingin dan datar seperti biasanya.

"Abang jangan senyum!! Bikin orang takut!! Mending abang peluk saja Luna!" Ucap Luna tersenyum lebar dengan merentangkan tangannya. Aron hanya menurut perlahan dia memeluk Luna. Sedikit canggung tapi saat sudah memeluk Luna dia mengeratkan pelukannya lalu tersenyum tipis. kali ini tidak serem tapi malah terlihat sangat manis sayangnya Luna tidak melihatnya.

VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang