16. Ruang BK

143K 18.2K 981
                                    

Sekarang mereka semua Luna dkk, Nanda dkk, dan Nilam dkk plus Zia sedang berada di ruang BK dengan bu Siska yang melotot marah kearah mereka.

PLAKKK!!

"Astaghfirulloh!!"
"Anjim!!"
"Ayam loncat!"
"Eh meong!!"
"Ya emak!!"
"Wanjay!!"
"Yaalloh gw kaget!!"

Umpat mereka saat bu Siska memukul penggaris besar ke meja.

BRAKK!!
"DIAAAMM!!" teriak bu Siska menggebrak meja

"Dari tadi juga diam buk" celetuk Nardo gatau keadaan.

"Nardoo.diamm.!" Geram bu Siska melotot tajam kearah Nardo. Nardo yang ditatap seperti itu bersembunyi dibelakang Savi. Kalo di ibaratkan anime nih ya kepala bu Siska sudah keluar asap merah.

"Jelaskan apa yang sudah terjadi!!" Ucap bu Siska menatap tajam Nilam dan Givan, pelaku yang paling banyak menghancurkan properti kantin.

"Nanti ganti rugi" jawab Givan enteng

BRAAKKK!!

"Bukan masalah ganti rugi Givan!! Saya tau kalian orang kaya!! Tapi bukan berarti kalian bisa bikin keributan sesuka kalian!! Terutama kalian!! Givan, Nanda, Nardo, dan Sapi!!-"

"Savi buk!!" Sela Savi gatrima

"Diam Kamu!!" sentak Bu Siska. Savi langsung terdiam dengan hati yang mengumpati guru BK itu berkali-kali. Untung guru!!

"Kalian gak capek apa!! Tiap hari masuk ruang BK!! Gak cukup seminggu diskors sampai baru masuk bikin ulah lagi!!"

"Ga cukup buk! Nenek Nanda baik banget orangnya jadi gamau pulang saya!!" Jawab Nardo

"Kalian-"

"Buk! minum dulu buk" potong Cia memberikan gelas minum kepada bu Siska yang ada di meja. Bu Siska melototi Cia sebentar tapi kemudian mengambil airnya dan meminumnya.

"Sudah!! Lebih baik sekarang kalian jelaskan!! Kenapa sampai kalian bertengkar di kantin!" Kata Bu Siska yang sudah mulai tenang

"Itu gara-gara dia buk!!" Tunjuk Fani pada Zia

"Heh!! Lo jangan nyalahin Zia lah!! Salahin tuh temen lo yang suka nyari ribut!!" Seru Drian gatrima

"MAKSUD LO APA HAH!!" teriak Lexa gatrima

"YA EMANG SALAH CEWEK SIALAN ITU YANG CENGENG!!" Teriak Feby balik

"WAH!! LO EMANG MINTA DI BAKAR YAH!!" Seru Nardo

"APA LO!!" tantang Gista

"Ngajak War lagi nih anak!!" Ucap Cia yang sudah mengambil ancang-ancang

PLAKK!!!

"DIAM!!" sentak Bu Siska. Bu Siska menghela nafas lelah sambil memijat keningnya yang rasanya sangat pening

"Zidan! Jelaskan!" Perintah Bu Siska kepada Zidan

"Kok saya?" Tanya Zidan

"Karna hanya kamu yang normal!! Sudah Cepat!!" Kata Bu Siska. Zidan menjelaskan semuanya dari awal dengan jujur tidak memihak siapapun. Dia juga mengatakan yang sebenarnya kalau Zia sengaja karna kebetulan dia juga melihatnya.

Nilam dkk menatap tak percaya pada Zidan yang juga menyalahkan Zia. Mereka tau kalo Zidan memang tidak peduli dengan Zia tapi bukan berarti dia bisa menuduh Zia dong!!

"Tuh!! Temen lo aja tau kalo emang tuh uler yang salah!!" Tunjuk Cia pada Nilam Dkk

"Diem lo!!" Sentak Nilam. Cia hanya tersenyum miring menanggapinya

"Dan!! lo apa2an sih! gausah nuduh Zia dong!!" Seru Feby gatrima. Zidan hanya mengangkat bahunya acuh.

"Gue ngomong kenyataan. Dan lo juga pasti tau kebenarannya Feb" jawab Zidan santai. Feby yang mendengar itu tersentak lalu dia terdiam mengingat hal yang tadi sempat dia sangkal.

"Diem juga kan lo!" Ejek Fani dan Feby hanya diam tak menanggapi

"Hiks hiks buk sa-saya be-benar gak se-ngaja hiks hiks" Zia mulai melancarkan aksinya menangis buaya, tentu saja mereka semua memandangnya jijik kecuali Nilam dkk-Zidan dan Bu Siska yang biasah saja karna gatau seperti apa Zia.

"Sstt kita tau kok kamu gak salah" ucap Nilam memeluk Zia

"Hiks hiks ta-tapi mereka nyalahin aku hiks hiks" jawab Zia

"Nggak kok, kamu tenang aja biar kita yang urus" kata Gista. Kali ini Feby hanya diam tidak menyahut. Zia yang melihat itu geram

"Hiks hiks k-kak Feby marah sama aku hiks" tanya Zia. Feby yang mendengar itu hanya tersenyum

"Nggak kok" jawabnya singkat. Tapi Zia tau kalau Feby mulai ragu padanya

'Jalang sialan!!' Umpat Zia dalam hati menatap tajam Luna yang sedang dipeluk Nanda

"Tcih! Enek gue!! Drama!!" Sinis Lexa. Nilam dkk yang melihat itu menatap tajam Lexa

"APA?!" tantang Lexa

Bu Siska yang sudah lelah pun akhirnya mengambil keputusan

"Baiklah!! Saya sudah putuskan! Besok bawa wali kalian masing-masing menemui saya!! Sekarang kalian bisa pergi" kata bu Siska tegas

Nanda yang mendengar itu langsung menggendong Luna yang sejak awal memang sudah tidur dipelukannya karna kelelahan menangis. Dia juga dari awal menutup telinga Luna agar tidak terganggu, dia bahkan hanya diam sejak awal.

Nanda dkk pergi dari sana diikuti Lexa dkk. Lalu Nilam dkk juga menyusul dengan Zia yang dirangkul Nilam. Mereka tidak tau kalau Sejak tadi Zia sudah mengepalkan tangannya penuh dendam.

VILLAIN or PROTAGONIS [Selesai]Where stories live. Discover now