Happy Birthday! and a little spoiler to you guys

25.4K 2.1K 464
                                    

"Happy birthday."

Suara itu berbisik pelan. Bibir sibuk mengecupi pipi. Membuat El tersenyum, dan mulai membuka kedua matanya. Sinar matahari pagi yang terang, menyilaukan pandangan. Hanya bisa melihat helai kecokelatan yang bergerak di depan mata tiap kali kecupan berpindah dari pipi kiri ke pipi kanan.

"Happy birthday, Papa."

Tangan kiri El terulur memeluk leher itu. Balas mengecup pucuk kepalanya, "Happy birthday, Sweetheart."

"Ayo, bangun."

El kembali memejamkan kedua mata. Menyamankan kepala di bantal. Bibir masih tersenyum, "Tidak mau. Masih mau tidur."

"Ya sudah, nanti Ayah saja yang ke sini."

Kedua mata itu kembali terbuka, "Vano pulang?" tanyanya kaget, "Tumben sekali."

Dahi itu mengerut, "Iya. Sekarang dia sedang masak di dapur. Kenapa malah bilang tumben?"

"Biasa dia lebih mementingkan pasiennya," El beranjak dari posisi berbaring, "Elvan, tolong bantu Papa berdiri."

Pemuda itu terkekeh. Meraih ketiak Papanya dan mengangkat tubuh itu dengan mudah. Membuatnya berdiri di samping ranjang yang berantakan.

El mengerjap. Tak menyangka akan dibantu dengan cara seperti itu. Biasanya Vano yang melakukannya, "Berapa umurmu hari ini? Enam belas?"

"Delapan belas, Pa."

Mengabaikan raut shock Papa kesayangannya, Elvan menggenggam tangan itu untuk membawa pria tersebut agar segera keluar dari kamar.

"Sejak kapan kau sudah besar? Bukannya tahun lalu masih sembilan?"

"Pa! Stop it!" Elvan mengerang sebal, "I'm not a kid anymore, okay?!"

El berdecih. Mendumel sebal mengenai bagaimana putra mereka tak ingin diperlakukan seperti anak kecil, "Nyenyenyenye~"

"Hei!" serunya tak terima. Genggaman tangan dilepas karena sudah sampai di dapur.

"Elvan! Stop yelling at your Papa!" Vano mendelik sebal. Meletakkan piring berisi sarapan mereka di atas meja. Lalu, melangkah mendekati El untuk memeluknya.

"I'm not!" pemuda itu mendudukkan diri di salah satu kursi. Mengabaikan orang tuanya yang mulai asik saling mengecup.

"Happy birthday, Love," satu kecupan kembali mendarat di bibir El.

"Sudah katakan itu kepada Elvan?"

Vano mengerjap. Melirik ke arah lain, "Ya! Sudah."

"He's lying."

Kaki kursi, Vano tendang pelan. Bibirnya tersenyum lebar, "New York hari ini tampak cantik. Ingin berkencan?"

El balas tersenyum, "Sure! Bertiga?"

"Berdua."

"Excuse me?" Elvan menoleh dan menatap tak percaya. Lalu, menunjuk diri sendiri, "What about me?"

Vano mendengus, "Kau sudah besar, kan? Pergilah berkencan dengan pacarmu." Menulikan telinga dari gerutuan Elvan karena perkataannya, ia menarik kursi di sebelah Elvan dan mendudukkan El di sana. Lalu, memutari meja untuk duduk di depan kedua orang itu.

Daniel menoleh menatap putra mereka dengan penasaran, "Do you have a girlfriend?"

"I don't."

"... boyfriend?"

"Aku tidak punya," balasnya dengan wajah kusut.

"Dia masih tidak berani menyatakan perasaan kepada Asa," celetuk Vano.

Happiness [SELESAI] ✔Where stories live. Discover now