06.|| MALL

140K 10.7K 312
                                    

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi sider, hargai author!!
.
.
.

Pliss jangan jadi sider, hargai author!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 6| MALL

*****

Sepulang sekolah, Aurora memenuhi panggilan Yuni yang mengajaknya untuk fitting baju pengantin. Butik milik salah satu sahabat Yuni adalah tempat mereka saat ini berpijak.

"Selamat pagi nyonya Yuni!" sapa salah satu pegawai butik dengan sopan.

"Hmm baik, bagai mana dengan gaun pengantin yang saya pesan?" tanya Yuni.

"Semuanya sudah siap Bu, nyonya Risa juga sudah kenyiapkan beberapa pilihan untuk ibu!" jawab pegawai tersebut "mari saya antar kedalam!"

Yuni dan Aurora mengangguk lalu mengikuti pegawai tersebut. Namum langkah Yuni terhenti saat menyadari satu hal.

Arion...

"Sayang, kamu masuk dulu yah, tante mau nyari Arion dulu" ucap Yuni yang dibalas anggukan oleh Aurora.

Setelahnya, wanita paruh baya itu melenggang keluar mencari putranya.

"Ck, Arion mana lagi, katanya mau markir mobil tapi nggak nongol-nongol" Yuni menghubungi nomor Arion. Tapi nomor pria itu sedang sibuk yang semakin membuat Yuni menggeram marah.

"Ck, dasar anak durhaka. Masa mamanya nelfon ponselnya sibuk terus sih" berulang kali Yuni menghubungi nomor Arion namun tetap sama.

"Mama nyari aku!" ucap seseorang dari arah belakang Yuni.

Wanita paruh baya itu menoleh, mengelus dadanya sabar "untung mama nggak punya penyakit jantung Ion, kamu ngagetin tau!"

"Hmm, Arion nggak punya banyak waktu untuk hal nggak penting ini. Arion ada urusan penting! Jadi Arion cuma punya waktu sebentar" ujarnya lalu melangkah masuk meninggalkan Yuni.

Setelah masuk, Arion duduk dikursi single sambil memainkan ponselnya. Semua pengunjung memekik heboh saat melihat putra tugal keluarga Winata sedang berada dibutik tersebut.

Yuni yang baru saja masuk melihat sekitar. Semua pengunjung terutama ibu-ibu saling berbisik sambil menatap Arion. Yuni memang akui jika putranya itu tampan.

"Matanya dijaga yah ibu-ibu, udah pada tua kok matanya jelalatan!" sindir Yuni membuat mereka langsung nengalihkan pandangan.

Yuni berjalan kearah Arion "Arion nggak mau milih-"

ARION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang