⚠️WARNING⚠️
Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣
Dan
Jangan lupa vote dan komen!!
Pliss jangan jadi siders, hargai author!!
.
.
.Part 40 | KEMBALI ATAU TIDAK?
*****
Arion tak pernah melunturkan senyum sejak pulang dari rumah Aurora. Perasaan hangat dan bahagia memenuhi hatinya. Ia tidak menyangka jika sebentar lagi dia dan Aurora akan menjadi orang tua. Membayangkan tangan mungil mengenggam tangannnya dan juga suara cadel yang menyebutnya 'Daddy'.
"Arrggg rasanya gue bahagia banget. Gue bakal jadi daddy!!" teriak Arion sangat bahagia.
Pria itu lalu membaringkan tubuhnya diatas kasurnya, menatap langit-langit kamar dengan senyum yang mengembang.
"Gue bakal menjadi orang yang paling bahagia setelah nanti anak gue lahir. Rasanya semua ini nggak bisa gue jelasin dengan kata-kata!" ucap Arion benar-benar sangat bahagia.
Drrttt...drttt...
Suara dering ponsel menjeda tawanya. Pria itu mengambil henda pipihnya. Dia mengernyit saat melihat nomor asing yang menelfon.
"Halo, siapa ini?" tanya Arion setelah mengangkat panggilan itu.
Terdengar suara kekehan disebrang telfon.
"Halo Rion sayang, kau tidak mengenali suaraku?" sahut orang disebrang telfon.
Deg
Jantung Arion sejenak berhenti berdetak. Dia sangat memgenal suara ini. Walaupun sudah bertahun-tahun lamanya, tapi dia masih mengenalinya.
"Opa Enzo!"
Lagi-lagi terdengar suara kekehan disebrang sana. Tanpa sadar tubuh Arion bergetar, memori lama tentang perkataan Kenzo masih teringat jelas dikepalanya.
"Opa dengar kamu mencintai seorang gadis yang sedang mengandung anak kamu?" tanya Kenzo membuat Arion semakin bergetar hebat.
"Tidak, itu semua tidak benar!" elak Arion. Perasannya mulai semakin tidak enak.
"Hahahaha kamu pikir Opa orang bodoh hmm. Mata-mata Opa banyak Arion. Bahkan pergerakan sekecil apapun Opa bisa tau!" kata Kenzo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARION [END]
Teen Fiction"Aku hamil Rion" Arion menatap dingin Aurora yang berdiri dihadapannya. "Gugurin!" satu kata yang berhasil menghancurkan perasaan Aurora. PLAKK "Gampang banget yah kamu ngomong seperti itu? ingat Rion, bayi ini anak kamu juga--" "Bukan, dia bukan...