66.|| HUKUMAN

115K 8.5K 163
                                    

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!
.
.
.

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 66 | HUKUMAN

*****

Celli menatap masam sosok pria yang ada didalam pelukan Aurora. Niatnya untuk bersantai dihari minggu harus pupus saat paman Dokternya itu datang. Siapa lagi kalau buka Yoga Jarasanda, si cowok ganteng jurusan Kedokteran.

"Baby Celli" Yoga melepas pelukan Aurora lalu beralih menggendong keponakannya.

"Miss Uncle nggak?" tanya Yoga mencium pipi bulat Celli.

"Ishhh angan tium-tium Celli, bibil uncle bau jigong" Celli menghapus bekas ciuman Yoga dari pipihnya.

"Kok dihapus sih, kan uncle ciumnya pakai kasih sayang" Yoga mencebikkan bibirnya sok merajuk.

"Muka uncle angan kaci gitu ih, milip onyet"

"HEH"

Aurora tertawa mendengar ucapan putrinya. Beginilah jadinya jika kedua manusia berbeda umur itu dipertemukan. Setelah lulus SMA di Semarang, Yoga memilih melanjutkan kuliah di Jakarta. Tapi karna sibuk kuliah membuat pria itu jarang bertemu keponakannya.

"Uncle tulun" Celli menggerakkan kakinya meminta turun dari gendongan Yoga.

"Oh tidak bisa baby, uncle sangatttttt merindukanmu" ucap Yoga lalu memeluk Celli dangat erat.

"Hikhhhh cecak uncle, Celli ndk bica napas"

"Oh sorry baby" ucap Yoga melonggarkan sedikit pelukannya.

"Sudah-sudah, lebih baik sekarang kita makan. Rion udah nungguin kita dimeja makan" ucap Aurora.

Mendengar kata makan tiba-tiba membuat Celli merinding. Ia menatap Yoga yang tersenyum smrik kearahnya.

"Ready?" tanya Yoga tersenyum misterius.

"NOO UNCEL" Celli menggeleng sambil memutup mulutnya. Balita itu tau arti dari senyuman Yoga.

ARION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang