42.|| MULAI MEMBAIK

169K 10.3K 260
                                    

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!
.
.
.

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 42 | MULAI MEMBAIK

*****

PRANG

PRANG

BRAK

""Akhh mama bohingin aku. Kalian semua pembohong. Rora nggak ada hikss, dia nggak kembali. RORAAA!!!"

Yuni, Aurora dan Regan tersentak kala mendengar suara keras yang berasal dari lantai dua, tepatnya dikamar Arion. Mereka bergegas naik. Yuni yang menaiki tangga, sedangkan Aurora dan Regan melewati lift.

Mereka bertemu tepat didepan kamar Arion. Suara pecahan dan benturan terdengar. Yuni bisa menebak jika sekarang keadaan Arion kembali parah.

Ceklek

"Astaga Arion!!" Yuni menjerit kala melihat kamar yang betantakan, pecahan beling yang berserakan, dan juga tangan kanan Arion yang mengeluarkan darah segar.

Mereka bertiga berlari masuk, menghampiri Arion yang terduduk lemas.

"Astaga nak, kenapa kamu lakuin ini lagi hikss. Arion sadar nak!" Yuni menepuk pelan pipi Arion, bsrusaha menarik kembali kesadaran pria itu.

Berbeda dengan Aurora, gadis itu berdiri diam tak mampu mengucapkan satu kata pun. Dihadapannya sekarang pria yang sangat ia cintai namun juga ia benci sedang benar-benar kacau.

"Kamu temani tante Yuni dulu. Aku mau telfon Dokter Rendi!" ucap Regan pada Aurora. Setelah itu Regan berjalan keluar meninggalkan ketiganya.

"Arion bangun nak, liat mama bawa siapa sayang. Hiksss Arion!" Yuni terisak sembari mengguncang tubuh putranya.

Melihat keadaan Arion membuat dada Aurora seperti dihantam benda berat. Sesak dan menyakitkan. Ia berjongkok disamping Yuni, menatap lekat wajah tirus Arion.

"Ma, A--arion?" suara Aurora terbata, lidahnya terasa kelu untuk berbicara.

Yuni menoleh menatap Aurora. Tatapan yang penuh pengharapan.

ARION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang