33.|| RASA BENCI

138K 9.1K 207
                                    

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!
.
.
.

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 33| RASA BENCI

*****

Aurora menatap kosong langit-langit kamar inapnya. Sejak sadar beberap jam yang lalu dia tak pernah bersuara sedikitpun. Hal itu membuat Desi dan Reno menjadi cemas akan keadaan putrinya.

Ceklek

Pintu terbuka namun tak membuat atensi Aurora teralihkan. Diambang pintu sosok Desi berjalan pelan kearah putrinya. Tangannya terulur mengelus lembut kepala Aurora.

"Sayang!" panggilnya serak. Berusaha menahan tangisnya saat melihat keadaan sang anak.

"Jangan diam saja nak. Bicara sama mama sayang. Mama nggak bisa liat Rora kayak gini hikss!" tangis yang sedari tadi ia tahan akhirnya luruh juga. Hatinya teriris melihat keadaan putrinya yang begitu menyedihkan.

"Salah Aurora apa ma? Kenapa tuhan jahat banget sama aku, kenapa ma? KENAPA HIKSS!" teriak Aurora lalu menjambak rambutnya. Desi yang melihat itu mendadak panik. Ia mendekap tubuh Aurora dengan erat.

"Stttt, Rora nggak salah sayang. Tuhan cuma kasih Aurora ujian. Dan mama tau putrinya mama kuat dan bisa ngelewatin ujian ini!" ucap Desi berusaha menenangkan Aurora yang menangis meraung didekapannya.

"Tapi hikss...Rora nggak kuat ma. Rora nggak sanggup hiksss. Sakit ma, hati Aurora sakit!" adunya memukul-mukul bagian dadanya.

Desi yang melihat tindakan sang anak dengan cepat menahan tangan Aurora.

"Cukup sayang hikss...jangan sakitin diri kamu lagi. Ingat kamu lagi mengandung!" ucap Desi lembut, tangannya masih mengelus rambut sang putri.

Tangis Aurora perlahan redah. Ia mengelus perut buncitnya sembari tertawa miris.

"Maafin mommy sayang. Maaf karna keegoisan mommy kamu harus tinggal dengan orang yang ingin membuhnumu selama ini. Tapi mulai sekarang tidak lagi, mommy akan melindungi dan menjauhkan kamu dari pria jahat seperti daddymu!" ucap Aurora pada bayinya.

Desi terdiam, ia meratapi nasib anaknya kedepan nanti. Apakah harus berakhir dengan perceraian.

"Sttt udah sayang, sekarang kamu istirahat. Kasian baby kamu!" ucap Desi.

ARION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang