⚠️WARNING⚠️
Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣
Dan
Jangan lupa vote dan komen!!
Pliss jangan jadi sider, hargai author!!
.
.
.Part 11| ORANG KETIGA
*****
"Aurora!"
Aurora yang baru saja kembali dari taman sekolah menoleh saat mendengar namanya terpanggil. Disana terlihat Tiara berlari kecil kearahnya disusul Arion dibelakangnya.
"Rora" panggil Tiara dengan nafas ngos-ngosan.
Aurora sebisa mungkin tersenyum, lalu sekilas menatap Arion yang berdiri disamping Tiara dengan wajah yang tak berekspresi.
"Kenapa Ti?" tanya Aurora.
"Nge-mall yuk, papa mama gue lagi keluar kota. Jadi ini waktunya gue seneng-seneng" ujar Tiara berusaha mengajak dengan binar bahagia dimatanya.
"Yah-yah pliss!!" lanjutnya memohon.
Aurora merasa sedikit takit menyetujui ajakan Tiara terlebih ketika melihat tatapan tajam Arion padanya. Seketika nyalinya menciut.
"Aku nggak bisa Ti, aku harus selesaiin tugas kimia aku!" Aurora berusaha menolak dengan sehalus mungkin, takut mengecewakan Tiara.
Raut wajah Tiara seketika berubah kecewa. Bahkan kedua mata indahnya sudah berkaca-kaca. Sungguh, Aurora merasa kasihan. Tapi apa boleh buat, dia tak ingin mendapat masalah lagi dengan Arion.
"Lain kali yah Ti. Aku janji, yah!" ucap Aurora memegang kedua tangan Tiara, meyakinkan gadis itu.
"Tapi aku maunya hari ini Ra, aku mau habisin waktu sama kalian berdua!" ujar Tiara lirih.
Aurora semakin merasa bersalah. Apalagi saat melihat raut sedih dan kecewa Tiara. Sekilas ia melirik Arion yang masih terdiam.
"Tapi-"
"Lo ikut aja. Turutin mau Tiara, gue nggak mau kalau pacar gue sedih" potong Arion saat Aurora bersiap berucap kembali.
"Nah, sahabat lo udah ngizinin. Jadi nggak ada alasan lo nolak lagi. Yah-yah" ucap Tiara menampilkan puppy eyesnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARION [END]
Teen Fiction"Aku hamil Rion" Arion menatap dingin Aurora yang berdiri dihadapannya. "Gugurin!" satu kata yang berhasil menghancurkan perasaan Aurora. PLAKK "Gampang banget yah kamu ngomong seperti itu? ingat Rion, bayi ini anak kamu juga--" "Bukan, dia bukan...