39.|| MENCERITAKAN

114K 8.9K 147
                                    

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!
.
.
.

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 39 | MENCERITAKAN

*****

Flashback on

Seorang anak kecil menatap polos kedua tangannya yang berlumuran darah. Didepannya seorang wanita paruh baya tergeletak dengan darah yang mengalir segar dari perutnya. Walaupun umurya masih terbilang kecil, Anak laki-laki itu sudah mengerti apa yang terjadi.

"Oma kenapa beldalah hikss!" tangis anak laki-laki itu terdengar. Netranya tak sengaja menatap sebuah pistol yang tergeletak didekat sang nenek.

"Ini kan postol milik O--"

"JIHANNNNNN" teriakan kencang itu membuat atensi anak laki-laki itu teralih. Ia menoleh menatap seorang pria paruh baya yang sedang berlari dengan raut khawatir.

"Sayang bangun hei, k-kamu kenapa?" panik pria itu. Ia menatap perut istrinya yang berlumuran darah.

"Opa Enzo!" panggil anak laki-laki itu.

Pria yang dipanggil Enzo atau lebih tepatnya Kenzo itu menoleh. Tatapan mata yang tadinya terlihat khawatir berganti menjadi tajam saat melihat kedua tangan anak laki-laki itu berlumuran darah.

"APA KAMU YANG MEMBUNUH ISTRI SAYA HAH. JAWAB ARION!!!" bentak Kenzo pada anak itu.

Arion kecil menggeleng, namun semua dugaan Kenzo semakin bertambah saat melihat sebuah pistol digenggaman Arion.

Plak

"Kamu jangan mengelak, buktinya saja kamu yang memegang pistol itu. Dasar pembunuh kamu!!" Kenzo mencekik leher Arion. Anak laki-laki itu tidak lagi menapak dilantai.

"O--opa hikss lehel Lion sak--it opa!" Arion hampir kehabisan nafas. Anak laki-laki itu berusaha melepaskan dirinya.

"Beraninya kau membunuh istriku. Apa selama ini perhatian yang dia berikan buat kamu masih kurang hah. Dasar anak sialan kau!!" Kenzo mempererat cekikannya membuat Arion hampir kehabisan nafas.

ARION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang