55.| BBQ

108K 8.7K 263
                                    

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!
.
.
.

Malam ini markas Agosver terlihat ramai karna acara BBQ yang diadakan oleh Arion

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini markas Agosver terlihat ramai karna acara BBQ yang diadakan oleh Arion. Mereka memilih halaman belakang yang sedikit luas dan mengundang seluruh anggota Agosver, tak terkecuali geng Beban dan juga Aurora.

Saat pertama kali Arion tau jika putrinya telah memiliki geng dengan nama yang terdengar membangonkan membuat pria itu tak bisa berhenti tertawa.

"Siapa yang ngasih nama geng mereka kayak gitu. Nggak elit banget!" ucap Arion setelah menghentikan tawanya.

Jheno memegang perutnya yang keram akibat terlalu lama tertawa.

"Hahahaha kata bocah pinyik lo itu, dia terinspirasi dari emaknya si Rezan. Waktu itu kita lagi diundang makan malam kerumah dia. Pas kita dateng emaknya si Rezan ngamok terus bilang 'Dasar anak beban, untung lo anak laki. Kalau bukan udah gue kawinin lo sama si jubaedah!' gitu yon!" ucap Jheno menjelaskan.

Arion terkekeh "Terus hubungannya sama nama geng mereka apa?"

"Yah karna waktu itu Celli ikut kita, jadi tuh bocah denger omongan emaknya si Rezan. Pas Celli tanya, maknya si Rezan bilang kalau 'beban' itu artinya kuat. Padahalkan itu artinya--hahahahahah!" Jheno tak melanjutkan ucapannya. Pria itu terus terbahak sambil memegangi perutnya.

Arion menggeleng, dia melirik kearah Celli yang terlihat anteng bermain ponsel "Dasar ketua geng beban!" gumam Arion lalu tertawa kecil.

Setelah semua selesai, kini saatnya mereka makan bersama, dengan beralaskan tikar. Sesekali mereka tertawa karna candaan dari Rezan ataupun yang lainnya.

"Oh iyya Yon, lo belum cerita tentang gimana lo bisa bangun dari koma!" tanya Johan sesekali menyuapi Jingga.

Arion menatap Johan, ia lalu meneguk air minumnya hingga tandas.

"Gue bakal ceritain, jadi waktu itu..."

Flashback on...

Arion membuka matanya, ia melihat sekeliling yang terlihat begitu asing. Hamparan bungan lavender dan danau yang jernih membuatnya merasa aneh. Dan empat ini juga terlihat begitu sepi.

ARION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang