59.|| NGAMBEK

110K 9.4K 641
                                    

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!
.
.
.

Pintu utama terbuka menampakkan Arion dengan wajah letihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pintu utama terbuka menampakkan Arion dengan wajah letihnya. Pria itu melangkah lesu memasuki rumah. Samar-samat dia bisa mendengar suara tawa Celli dari arah ruang tamu. Dia tersenyum, rasa letihnya tiba-tiba hilang entah kemana setelah mendengar tawa riang putrinya.

Dari jarak dekat Arion terkekeh saat melihat Celli sedang melompat-lompat sambil mengikuti nyanyian di tv.

Satu satu aku sayang ibu...
Dua dua aku sayang ayah...
Tiga tiga sayang adik kakak...
Satu dua tiga sayang semuanya...

"HORRAYYY" tariak Celli ceria. Hal itu membuat Arion tertawa kecil.

Satu satu daddy aku ganteng...
Dua dua daddy aku kaya...
Tiga tiga daddy punya buyung...
Satu dua tiga buyung daddy kaya...

"HORRAYY"

Arion yang tadinya tertawa kecil seketika melotot saat mendengar nyanyian Celli. Apa-apaan itu, kenapa burungnya dibawa-bawa dalam lagu itu. Tidak, ini tidak bisa dibiarkan. Dengan langkah lebar Arion menghampiri putrinya.

"Baby Celli?" panggil Arion berat.

Merasa terpanggil, Celli sedikit mendongak menatap si pemanggil. Spontan balita itu menutup mulutnya saat melihat si pemilik 'Buyung' yang tadi dia nyanyikan berada disampingnya.

"Ampus aku, daddy dengal ndak yah?" batinya.

"Daddy udah puyang?" tanya Celli basa basi. Terdengar konyol emang.

Arion mengangkat satu alisnya, lalu bersidekap dada menatap Celli.

"Siapa yang ajarin Celli nyanyi seperti itu hmm?" tanya Arion penuh penekanan. Tak menjawab pertanyaa Celli.

Balita itu mengerjap polos menatap ayahnya. Ia tampak berfikir.

"Yang ajalin Celli itu uncle Lezan daddy. Katana buyung daddy itu becal" ucap Celli terlalu jujur.

ARION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang