23.|| BALKON DAN BULAN

101K 8.9K 233
                                    

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi sider, hargai author!!
.
.
.

Pliss jangan jadi sider, hargai author!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 23| BALKON DAN BULAN

*****

Aurora menatap langit malam dibalkon kamarnya, tapi lebih tepatnya dibalkon kamar rumah orang tuanya. Setelah insiden tadi siang, Mamanya tiba-tiba sakit saat mengetahui jika putrinya hampir tertembak.

Aurora kembali mengingat kejadian mengerikan itu.

Flasback on

Dor

"AURORA!!"

Aurora memejamkan matanya pasrah saat melihat Raven mengarahkan pintol kerahnya. Namun saat mendengar suara tembakan ia tak merasakan apupun hanya saja lengan kirinya yang terasa basah dan---berbau amis?

Karna tak ingin menebak-nebak Aurora membuka matanya dan saat itu juga tatapannya jatuh pada lengan seseorang yang terluka. Lalu tatapannya beralih menatap wajah tenang dan datar milik orang itu.

"I--Ion!" lirih Aurora. Mata mereka saling bertemu karna posisi Arion yang mengurung Aurora dengan kedua tangannya yang bertumpu pada tembok dibelakang tubuh gadis itu. Apakah Aurora salah liat? Arion menjadikan dirinya sendiri sebagai perisai untuk Aurora, istri yang selalu ia benci.

"Are you okey?" tanya Arion.

Aurora hanya diam tapi membalas dengan anggukan. Tatapannya kembali melihat lengan Arion yang sepertinya tergores peluru yang hampir mengenainya.

"L-lengan kamu berdarah. Kamu terluka Ion!" ucap Aurora khawatir lalu menyobek seragam sekolahnya dan membalut luka Arion.

Bukannya meringis, pria itu terlihat justru semakin marah. Setelah Aurora selesai membalut luka Arion, pria itu melepas Aurora dari kurungannya dan bebalik menatap tajam Gaven yang sudah berada dicengkraman Regan dan teman-temannya. Sedangkan anggota Grozer lainnya sudah tak sadarkan diri.

"GAVEN SIALAN!!" murka Arion lalu kembali melayangkan pukulan bertubi-tubi pada Gaven yang sudah lemah. Radit yang melihat Gaven tak sadar akhirnya menarik Arion agar melepaskan Gaven.

"Udah Yon, dia udah pingsan. Sebaiknya lo bawa Aurora pergi dari sini. Jangan sampai anggota Grozer yang lain datang kesini. Kita udah nggak bisa lawan mereka lagi karna pasukan kita udah tepar semua!" ujat Radit.

ARION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang