08.|| SARAPAN BERSAMA

127K 9.6K 287
                                    

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!
.
.
.

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 8| SARAPAN BERSAMA

*****

Hari ini setelah shalat subuh, Aurora tidak melanjutkan tidurnya. Dia justru tengah sibuk merapikan apartemen dan juga memasak untuk sarapannya. Sesekali Aurora melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 06:01 pagi. Iti artinya Aurora masih punya waktu untuk mencuci pakaiannya.

Brak...

Aurora terlonjak kaget saat mendengar suara keras dari arah pintu utama. Disana Arion terlihat berjalan dengan mata yang terlihat masih mengantuk. Pakaian pria itu juga sudah berantakan.

Aurora meninggalkan pekerjaannya. Berjalan kearah suaminya.

"Astaga Rion kamu kenapa, mata kamu kayak nggak pernah tidur gitu!" ucap Aurora meneliti setiap inci wajah Arion.

Arion menepis kasar tangan Aurora yang berusaha memegang pipihnya. Pria itu menatap tajam Aurora dengan mata pandanya.

"Jangan sentu-sentuh wajah gue. Najis tau nggak. Tangan lo itu kotor, mending lo pergi dari hadapan gue sebelum gue lepas kendali" bentak Arion.

Aurora tak menurutinya. Dia justru semakin dekat. Sedari tadi dia menahan sesuatu yang membuatnya tersiksa.

"Emm Rion aku mau minta sesuatu, boleh?" tanya Aurora hati-hati.

Masih menatap tajam, Arion mengangkat satu alisnya pertanda bertanya.

"Hmm?" dehemnya.

"Aku mau makan disuapin kamu, boleh?" tanya Aurora penuh harap. Entahlah dia juga bingung dengan keinginannya yang begitu tiba-tiba.

Arion mendengus, apakah wanita didepannya ini tidak mengerti jika dia sedang capek.

"Gue capek. Dan gue nggak ada waktu buat nurutin modus lo itu!" ujarnya sinis.

Aurora menunduk, kedua mata gadis itu berkaca-kaca bersiap untuk menangis, mungkin karna hormon kehamilannya dia menjadi secengeng ini.

"Aku nggak modus Rion, tapi baby nya yang mau!" ucapnya lirih masih menunduk dan mengelus perut ratanya.

"Lo budeg hah? Gue bilang gue lagi capek. Bodoh amat sama ngidam lo itu. Gue nggak peduli kalau itu permintaan lo ataupun anak lo. Gue mau istirahat, jangan ganggu gue!!" bentak Arion lalu pergi meninggalkan Aurora yang masih menunduk. Gadis cantik itu menangis dalam diam.

ARION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang