18.|| USG

118K 10.2K 142
                                    

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi sider, hargai author!!
.
.
.

Pliss jangan jadi sider, hargai author!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 18| USG

*****

Aurora menatap Arion yang sedang uring-uringan disampingnya. Setelah perdebatan tadi di telfon antara Arion dan Yuni yang menyuruhnya untuk menemani Aurora USG membuat kedua pasutri itu sekarang berada didepan ruangan kandungan.

"Kamu kenapa Ion?" tanya Aurora membuka suara setelah keheningan.

Arion menoleh pada gadis itu dan menatpnya tajam.

"Gara-gara harus nemenin lo USG, gue udah telat buat ikut balapan, sialan!" ucapnya terdengar frustasi. Seketika Aurora merasa bersalah, tapi apa boleh buat ini perintah langsung dari mertuanya.

"Maaf!" Aurora menunduk merasa bersalah.

"Lo pikir dengan lo minta maaf gue bakal menang balapan. Dasar bego!"

Kedua mata Aurora terasa panas. Tapi ia harus menahan agar tidak menangis, ia tidak boleh terlihat cengeng.

"Ck lama banget sih, kenapa giliran lo lama banget sih!" sedari tadi Arion tak hentinya mengomel bak ibu kos. Bagai mana tidak lama, mereka terlambat datang dan harus mengantri panjang.

"Kan tadi pagi setelah kamu telfonan sama mama kamu lanjut tidur lagi. Tapi pas aku bangunin kamu susah bangunnya, kan jadinya kesiangan--"

"Ohh jadi lo mau bilang kalau gue yang salah, gitu?" tanya Arion ngegas mamotong ucapan Aurora.

Dengan cepat Aurora menggeleng "bukan itu maksud aku Ion, aku cuma--"

"Hallah, nggak usah ngeles kamu. Andai aja bukan karna mama yang paksa gue buat nemenin lo, ogah banget gue. Buang-buang waktu aja!" ucapnya begitu sakit menusuk hati Aurora.

Gadis itu lagi-lagi menunduk, hatinya terasa sakit saat mendengar ucapan Arion. Kapan suaminya itu akan berubah sedikit lembut padanya. Aurora kadang heran saat melihat perubahan sikap Arion, kadang baik, perhatian dan kadang jahat seperti iblis. Aurora juga ingin menjadi seperti wanita lain. Disayang, dimanja, dan diperhatikan. Tapi kembali pada kenyataan jika itu hanya khayalannya.

ARION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang