67.|| KISAH KITA [END]

169K 10K 879
                                    

⚠️WARNING⚠️

Jangan salah lapak / atau menyebut karakter cerita lain di cerita ini. Mohon belajar menghargai hal sekecil apapun itu!🐣

Dan

Jangan lupa vote dan komen!!

Pliss jangan jadi siders, hargai author!!
.
.
.

Siapa yang tak menyukai pesona akan keindahan pantai Bali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa yang tak menyukai pesona akan keindahan pantai Bali. Apalagi semburat senja dikala sore hari yang selalu memanjakan mata untuk penikmatnya.

Suara ombak laut yang terdengar berat ditelinga menyambut kedatangan keluarga kecil Arion. Pria yang kini telah berstatus sebagai suami dan ayah itu terlihat menggendong putrinya juga merangkul pinggan istrinya posesif.

"Ck, mata buaya." gumam Arion yang bisa didengar oleh Aurora. Lantas wanita itu mengikuti arah pandang suaminya lalu terkekeh geli. Disana terlihat seorang anak remaja laki-laki tengah menatap mereka. Aurora tau jika saat ini Arion sedang dilanda rasa cemburu.

Kini mereka baru saja tiba dipinggir pantai setelah beristirahat di Villa. Sebenarnya Arion berniat ke pantai disore hari agar bisa langsung melihat senja. Tapi karna rengekan putrinya, alhasil dia harus kepantai pada jam tiga sore.

"Daddy tulun, Celli mau main ail" ucap gadis kecil itu menggoyang-goyangkan kakinya.

Arion menurut, ia menurunkan Celli membuat balita itu segera berlari ketepi pantai.

"Sayang jangan terlalu jauh mainnya!" teriak Aurora.

"Ote mommy"

Mereka berdua lalu duduk sedikit jauh dari tempat Celli bermain. Aurora menyandarkan kepalanya didada Arion. Sedangkan tangan Arion terulur mengelus puncak kepala Aurora.

"Sayang" panggil Arion.

"Ya"

"Tadi malam Celli ngomong sama aku. Katanya dia mau adik" ucap Arion menaik turunkan alisnya menatap Aurora.

"Yah terus?"

"Ck, masa kamu nggak peka sih. Mumpung kita lagi liburan gimana kalau kita buat baby lagi. Kan satu bulan yang lalu kita bikinnya cuma durasi empat jam. Takutnya nggak jadi" ujar Arion frontal.

Bugh

"Mulut kamu kok mesum banget sih. Emang harus yah ngomong kayak gitu disini." omel Aurora. Bahkan orang-orang yang duduk dibelakang mereka saling berbisik.

ARION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang